Singkat cerita akhirnya keadaan membuatku berteman dengan Kala, dimana pada saat itu dia ditinggal oleh mantannya, yang hampir setengah umurnya, mereka habiskan bersama. Aku melihat sendiri bagaimana rumahnya runtuh, isinya berantakan, dan Ia rapuh bahkan sangat rapuh kala itu. Kemana seorang Kala yang pertama kali aku temui adalah sosok Bidadari yang susah digapai, namun ternyata aku tersadar Ia juga manusia biasa. Disekian kali pertemuan kami akhirnya aku mengerti Kala hanya pura-pura tegar, senyumannya palsu, gadis itu pintar sekali memanipulasi keadaan dirinya. Dia tidak sekuat itu, bahunya tidak sekokoh itu, bahkan berkali-kali aku menawarkan cinta kepada Kala, baik tersirat dari gerak maupun dari perkataan, namun Kala tetap bergeming dan hanya menanggapi ku dengan sopan, seperti saat ini.
"halo Kal, kamu lagi dimana? aku masak makanan kesukaan kamu nih, aku anterin ke kos ya?" Aku menghubungi Kala, alih-alih aku bisa bertemu dengannya tapi nyatanya tidak.
"hai Tema, aku lagi nongkrong bareng anak-anak nih. Maaf banget ya, bukannya menolak tapi aku udah makan bareng yang lainnya, lain kali aja ya". Kala menutup sambungan telfon dariku.
Sedih bukan? wkwkwk. Ah aku sudah kebal akan hal ini, aku sudah biasa menerima penolakan dari Kala. Bahkan mendengar Dia bercerita tentang masalalu nya pun sering.
Aku pun pantang menyerah, sampai dimana ada titik akhirnya Kala luluh juga. Iya, dia luluh dengan semua pengorbananku, dengan tangis yang tak pernah Ia dengar dariku, lalu kita menjadi sepasang kekasih tepat di acara wisuda nya. Aku memberanikan diri untuk menyatakan hasrat yang sudah 6 bulan lamanya aku pendam,
Pada saat itu Gisca membantu ku menyiapkan semuanya. Mulai dari bunga, rangkaian kata-kata, bahkan kalung. Kala suka memakai perhiasan dan itu sangat cantik dimataku. Sampai di hari H aku sangat gugup, bagaimana tidak? ini pertama kalinya aku mengejar seseorang sebegini nya. Aku tidak mau berekspektasi, takut ditampar realita kalau Kala hanya menganggapku adik tingkat bahkan tidak lebih dari itu.
Aku melihat Kala bercengkrama dengan teman-temannya, salah satu temannya melihatku menghampiri mereka.
"Kal, junior kesayangan lo tuh lirik kesini mulu, gih dah samperin."
Kala melihatku tersenyum kikuk
ya she said “yes, i’ll try. Temani aku terus ya, sampai sakit ini sembuh seutuhnya.”
Aku senang bukan kepalang, ternyata pengorbananku tidak sia-sia, ternyata hari itu jadi nyata, kakak tingkat yang diidam-idamkan semua orang akhirnya menjadi milikku, milikku seorang, milik Temaram.
bonus!!!!

Adek mainnya jangan jauh-jauh ya, jangan nakal!
Siap Mommy!!! xixixi
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMARAM
RomanceTemaram yang selalu tenang ketika matahari menampakkan wujudnya, lalu bertemu Sandyakala yang menyukai jingga. "Apa masih ada aku dihatimu Tema?" "Maafin aku Kala, menghadirkan "Lunar" diantara kita." "Lo jahat banget Tema, gw benci lo bahkan disaat...