1. first

3.5K 155 3
                                    

Menjadi anak orang kaya tidak
selamanya menyenangkan. Kau memang bebas membeli apapun atau melakukan hal apapun namun satu yang tak bisa kau lakukan, melawan kehendak orang tuamu.

Seperti yang di alami naret . Anak tunggal dari pasangan pengusaha Pasaraya terbesar nomor dua di Thailand.

Saat ini dirinya sedang duduk menatap gadis yang akan di jodohkan dengannya, kedua orang tua mereka bercengkrama sangat akrab sampai terdengar tawa canda yang ramah menemani telinga orang orang yang berada disana.

"Bagaimana naret, dia cantik bukan?"tanya ibunyaa dengan berbisik.
"Aku tidak menyukainya"jawab naret singkat
"Hey ..kau janji tidak akan membuat masalah oke.. "
"Maa..."

Tiba-tiba suara intrupsi seseorang memusatkan perhatian mereka.
"Baiklah dengan berkumpulnya keluarga kita , aku sangat berterimakasih karena kalian hadir di waktu tersibuk kalian, mari kita rayakan kerja sama kita dan menjadi keluarga yang saling membantu dan bahagia "
Ujarnya sambil mengangkat gelasnya yang sudah terisi anggur merah .

Semua orang ikut melakukan hal yang sama , "demi keluarga yang bahagia!! Cherrrsss...."

Semua orang saling mengadukan gelasnya dengan suka cita, tak terkecuali gadis yang ada di hadapan naret saat ini.
Tampaknya hanya naret saja yang tidak menikmati perjamuan menyebalkan ini.

Sungguh dia ingin pergi, tapii ....
Tentu saja bukan naret jika dia tidak punya banyak ide.

"Maaf semuanya, sepertinya aku tidak enak badan. Perutku terasa sedikit mual"ucapnya

"Nak apa perlu ke rumah sakit?"tanya sang ayah..

"Yahh.. saya akan pergi dengan supirku, semuanya saya mohon undur diri" naret pergi dengan ekspresi kesakitan

"Hati-hati.." ujar sang ayah
"Maafkan aku ... Kesehatan anakku memang sedang tidak baik akhir akhir ini..."ucapnya dengan nada menyesal.
"Tidak apa-apa jangan memaksanya, dia sudah berbaik hati mau datang" jawab seseorang di seberang nya yang di yakini akan menjadi besannya kelak.

Naret sampai di parkiran seperti biasa dia akan mengganti pakaiannya dengan pakaian santai tidak lupa jaket hitam favoritnya, akan menemani dirinya menembus dinginnya malam.

"Tuan muda,ini kunci motornya"ucap sang supir, seperti sudah biasa

"Terima kasih paman Rut, seperti biasa katakan saja ku di rumah sakit"

"Baiklah..."

Naret berjalan menuju motornya, dia memakai helm dan sarung tangannya, lalu mulai menaikinya.
Tak lama suara redam sang motor mulai terdengar, naret menekan gas tanda motor segera melaju.

***
Di tempat lain,
"Tin .. aku rasa orang ini sungguh menyukaimu, lihat ! saat kau lembur saja dia mengirimu makan malam"ujar pon teman akrab tin,
Tin tampaknya tidak menyukainya,namun juga enggan membuangnya.

Dia bukan tipe orang yang akan menyakiti orang lain dengan membuang hadiahnya, hadiah itu tidak bersalah. Terlebih membuang makanan bukanlah tindakan yang baik untuk siapapun.

Tak ada pilihan lain, tin hanya bisa memakannya.

Jam sudah menunjukkan pukul 22.30. akhirnya pekerjaan tin Selasai. Dia merenggangkan sedikit otot otot nya karena lama berkutit di depan komputer.

Dia seorang dosen universitas ternama di Bangkok, salah satu dosen yang seeba bisa. Sehingga menjadi incaran semua mahasiswa dan mahasiswi disana.

Bagaimana tidak, penampilan yang baby face namun tetap manly terlihat di wajah tegasnya, tubuh tinggi dengan bahu lebar membuat banyak orang menginginkan nya.

Di tambah otaknya yang pintar yang selalu berhasil menyita perhatian.

Tin menyimpan kacamata nya dan membereskan barangnya bersiap untuk pergi.

***

Sorak meriah dari para penonton mewakili perasaan pemenang di kompetisi balap liar tengah malam ini..

Naret menjadi idola nomor satu yang tak terkalahkan sejak 2 tahun lalu, dirinya selalu menang, entah itu karena keberuntungan atau hanya kebetulan.

"Kau hebat seperti biasa naret..."ucap sai , sahabat dekat naret.
Naret menyunggingkan senyumnya tanda bangga pada dirinya

"Bagaimana jika kita merayakan nya"ajak Michel,
"Aku tidak bisa.. orang tuaku akan mencariku , bagaimana jika besok malam saja" jawab naret

"Euh anak orang kaya memang tidak bisa sembarangan"

"Bukan begitu, kalian tahu mereka bukan. Bukan hanya aku yang akan habis, kalian juga"sergah naret kesal

"Yo kami mengerti. Pergilah! sebelum jam 12 malam. Bukankah kau ini Cinderella hahahaha " gelak tawa terdengar nyaring , membuat telinga naret terganggu

"Aku akan membalas mu nanti, sai uangnya seperti biasa masukkan ke rekeningku "

"Baik boss.."

Naret pun pergi darisana melajukan motornya.

Friend with benefit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang