47. fight

1K 120 16
                                    


Tin bicara dengan nut , seraya meminum teh bersama di halaman rumah yayasan itu.

Nut tak bergeming, dia terdiam menunduk lalu mulai bersuara
"Maafkan aku"ucapnya

"Jika kau merasa bersalah maka kau harus bertanggung jawab. Mengapa malah melarikan diri?"tanya tin dengan nada tegas

"Aku...aku hanya sedikit takut, untuk itulah aku bersembunyi, aku tidak tahu kau akan menemukanku dengan mudah"Jawab nut masih tak berani mengangkat kepalanya

"Jadii apa hidup mu tenang disini?"tin bertanya seraya melihat sekeliling tempat itu

Nut tediam.

"Rasa bersalah ku membuat ku tidak bisa tidur, aku terus bermimpi buruk sejak mencelakaimu, aku sempat ingin mengakhiri hidup ku namun kepala yayasan menyelamatkan ku, aku ingin kembali untuk menebus kesalahanku, tapi melihat kalian sudah menikah dan hidup bahagia aku rasa datangnya diriku akan membuka luka lama"jelas nut bercerita dengan gemetar

"Aku... Aku sangat menyesal tin hiks .. dulu kita pernh menjadi teman,namun karena alasan mengabdi aku harus mencelakai mu. Sungguh aku sangat menyesal!!"lanjut nut dengan sedikit Isak tangis yang tertahan

Tin menghela nafas
"Belum terlambat untuk menebus nya. Kau bisa pergi dengan ku Sekarang"ucap tin

Nut menatap tin "be..benarkah? Apa itu artinya kau memafkanku?"

"Aku membutuhkanmu untuk memancing seseorang, bekerja samalah denganku"

***

Naret sudah makan siang di temani Sonic dan Michel yang menginap sejak kemarin.

Mereka benar-benar memastikan naret menghabiskan makanannya tanpa sisa, itu perintah dari sai.

"Aku sudah selesai, jadi berhenti memperhatikan ku"ujar naret kesal

"Phi... Kali ini kami akan menjagamu 24jm tanpa berkedip, jadi kau juga tidak akan kesepian"ujar Michel dengan cengengesan nya

"Tidak harus 24jam Michel kau membuatku risih"

"Hehe baiklah.."
"Phi minum dulu vitaminmu" Sonic datang seraya memberikan obat dan air di tangannya.

"Bagaimana perasaanmu sekarang?"
Tanyanya lagi

"Aku baik baik saja...ini sudah 2 hari, dan tin masih menolak telpon ku, kalian juga melarang ku pergi kemanapun, itu membuatku sedih"naret mengerutkan bibirnya

"Kami melakukan ini karena tin yang menyuruh, phi... Meskipun dia marah padamu namun dia tetap mengkhawatirkan mu, kau hanya harus menunggu, dia pergi bukan karena dia ingin pergi buktinya dia masih peduli padamu"jawab sonic

"Phi... Kau mungkin memang harus memberi dia waktu"tambah Michel

"Tapi aku merindukan nya... Aku tidak bisa tidur tanpa memeluknya"naret masih dengan nada manjanya

Apa ini, kemana naret yang selalu menakutkan ketika di jalanan, bahkan dia tak kenal dingin untuk menembus malam pekat saat bermotor.

Sepertinya Michel dan Sonic memiliki pemikiran yang sama tentang naret. Mereka saling memandang bergantian.

Kemudian Michel mulai kembali bersuara

"Kau bisa memeluk ku jika mau"ujarnya yang langsung di beri jitakan renyah dari Sonic

"aw.. Sonic ini sakit"ringis Michel kesakitan
"Jaga bicaramu itu, kau mau di bunuh oleh tin?"bisik Sonic

"Oh benar , tin semakin kuat, tubuh nya juga membesar , p'naret kau juga menyadari itukan?"

Friend with benefit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang