INTRODUCTION

719 83 12
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

**Kesendirian Gito**

Gito adalah seorang siswa kelas 1 SMA yang terkenal pendiam dan cuek. Kepribadiannya yang tertutup membuatnya sering menjadi sasaran ejekan dan direndahkan oleh teman-temannya. Di sekolah, Gito menjalani hari-hari yang sepi tanpa teman yang bisa diajak berbagi cerita atau sekadar berbincang. Namun, Gito tidak terlalu peduli dengan pandangan orang lain dan tetap menjalani hidupnya disekolah dengan tenang, dan ini adalah rencana Gito Setelah tau teman temannya tidak ada yang lolos masuk ke sekolah ini.

Meskipun di sekolahnya Gito tidak memiliki teman, di sekolah lain dia memiliki beberapa sahabat setia yang selalu mendukungnya. Sahabat-sahabatnya ini tidak bisa bersekolah di tempat yang sama dengan Gito karena nilai mereka tidak mencukupi untuk masuk ke sekolah tersebut. Namun, persahabatan mereka tetap kuat meskipun terpisah jarak.

Suatu hari, kehidupan monoton Gito di sekolah berubah ketika Bima teman sekelas dan, seorang siswa populer di sekolah, datang dengan sebuah penawaran yang menarik. Bima mengetahui bahwa Gito adalah seorang pengkoleksi barang barang Marvel. Bima memanfaatkan keinginan Gito tersebut untuk membuat kesepakatan.

**Penawaran dari Bima**

"Hey, Git," Bima menyapa Gito dengan nada ramah, sesuatu yang jarang dilakukan oleh siswa populer kepada Gito. "Gw tahu kamu penggemar berat Loki. Aku punya sesuatu yang mungkin kamu inginkan."

Gito menatap Bima dengan tatapan bingung. "Apa yang lu mau?" tanyanya singkat.

Bima mengeluarkan kartu Loki dari kantongnya dan memperlihatkannya kepada Gito. Mata Gito langsung bersinar melihat kartu yang sangat diinginkannya itu. "Gue akan memberimu kartu ini, tapi dengan satu syarat."

Gito tetap diam, menunggu Bima melanjutkan.

"Lo harus mengantarkan surat cinta dan bunga ini kepada kak Gracia, kakak kelas kita," lanjut Bima. "Pastikan dia menerimanya dengan baik."

Gito ragu sejenak, tapi keinginan untuk memiliki kartu itu terlalu besar. "Ok, gua akan melakukannya," jawabnya akhirnya.

"Tunggu dulu, gue tau lu genius , jadi gw ingin kau memanfaatkan kegeniusanmu untuk masalah ini. Jika aku dan Kak Gre jadian aku beri kartu ini."

"Tak usah Bim, buang aja kartunya. Gua gak jadi minat" Jawaban dari Gito diluar prediksi Bima.

"Ok, ok... kau buatkan saja suratnya, lalu aku akan liat hasilmu dan beri ke Gracia nanti."

Gito pu setuju, karna tugasnya hanya membuat dan mengantarkannya saja, tak lebih dan tak membuat ribet. Tapi itu pikirannya bukan realitanya.

**Pertemuan Pertama dengan Gracia**

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Gito membawa surat cinta dan bunga mawar merah yang ia siapka. Dia merasa gugup namun berusaha menyembunyikannya. Di koridor sekolah, Gito melihat Gracia berjalan sendirian. Dengan mantap, dia mendekati Gracia dan menyerahkan bunga serta surat tersebut.

Gracia menatap Gito dengan tatapan terkejut namun tersenyum manis. "Ini untukku?" tanyanya.

Gito mengangguk. "Iya, ini dari temen kelasku." jawabnya singkat.

Gracia lalu mengambil surat dan bunga tersebut. Dan tampa di duga, Gracia menyobek surat dan membuang dengan bunganya ke segala arah.

Gito terkejut dengan perbuatan kakak kelasnya. Lebih terkejutnya lagi tanggan Gito tiba tiba di genggam oleh Gracia, dan ia berkata.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Udah lupakan temenmu itu, sekarang kamu pacar Kakak. Gak ada penolakan!" Tegas Grasia.
.
.
.
.
.

"Hah, Aneh lu kak. Gua gak mau!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



 Gua gak mau!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Heartsrings (GreGit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang