Mimpi

8 0 0
                                    

Tengah malam Nura terbangun tiba-tiba. Hari senin selalu jadi hari melelahkan baginya. Jadwal kuliah yang padat ditambah tugas yang menumpuk. Ia ingat besok pagi dia masih harus kuliah. Tapi kenapa dosen itu malah berkunjung di mimpinya tiba-tiba. Apakah karena Ia terlalu stress dengan banyaknya tugas sampai-sampai harus terbawa mimpi.
Tapi, mimpi itu bukan tentang mimpi perkuliahan. Mimpi itu begitu manis. Nura mengingat-ngingatnya kembali.

Masih di Cafe Bene, Nura berkutat serius di depan laptopnya. Tiba-tiba seorang pria menghampirinya dengan langsung menggenggam tangannya dengan halus dan hangat.
"Ra, ayo udah jam 13.00. Bentar lagi aku ada jadwal ngajar."
Nura tertegun sejenak. Dia membalas genggaman tangan pria itu. Tapi, pria itu bukan suaminya. Pria itu bernama Tio. Dosen di kampus pascasarjananya. Dan Nura hanya mengangguk dan tersenyum. Melepaskan genggaman tangan Tio sejenak lalu membereskan laptopnya.
Mereka berdua kemudian berjalan keluar cafe sambil saling berpegangan tangan sambil tersenyum hangat.

Nura lantas duduk di tempat tidur sambil menatap pria di sebelahnya. Rian, suami yang dinikahinya 2 tahun lalu dengan cinta dan restu kedua orang tuanya.

Nura berjalan ke arah dapur, mencari segelas air sambil duduk di anak tangga. Berusaha mencerna mimpinya. Apakah ia bisa dibilang selingkuh karena memimpikan pria lain? Ataukah ini cuma sejenak mampir gara-gara stress tugas perkuliahan dan besok harus bertemu dengan Tio?

MonopoliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang