Malam Yang Tak Berujung

75 12 3
                                    




Setelah makan malam yang berakhir tak mengenakkan itu, Sunghoon tetap pergi untuk bergabung dengan kegiatan yang akan dilakukan oleh kelompok Junho malam ini.

Ia mengabaikan perintah dari sang ayah.

Entah lah, ia merasa khawatir dengan Sunoo.

Tidak tidak, pasti ini hanya rasa ingin tahu, atau tidak, ia hanya kasihan.

Sunghoon menggerutu sambil menunggangi motor besarnya menuju kediaman Junho.

Motor hitam itu masuk dengan gagah nya keperkarangan luas, rumah Junho.

Saat ini ia sedang duduk di sofa ruang tamu bersama K dan Nicholas, dan 5 orang asing yang Sunghoon tidak mengenalnya.

"Baiklah, sebelum kita bersenang-senang gue mau ngenalin ke kalian teman sekaligus anggota baru kita" Junho menoleh kearah Sunghoon yang duduk tepat berada di samping kirinya, kemudian ia rangkul.

"Ini Sunghoon, pindahan dari Busan" Senyum lebar Junho tunjukkan pada lima orang yang hanya terdiam.

Sunghoon hanya menanggapi ucapan Junho dengan senyum tipis.

"Salken, gue Jungwon" Mulai pemuda bermata kucing yang duduk di sebrang.

"Gue Jake"

"Jay"

Sunghoon pun melirik kearah pemuda yang masih sibuk menghisap rokok nya dalam diam.

"Dia Heeseung, kakak nya Junho" Ujar Nicholas

Sunghoon pun hanya mengangguk pelan.

"Ayo cepet kita kerumah Sunoo, gue udah kangen ama dia" Celetuk Junho, terdengar tidak sabaran.

"Ck, alah paling lo cuma kangen ama lubang dia" Decak K malas.

"Siapa bilang?" Junho mengelak.

"Serah lo dah"

Mereka pun bergegas untuk pergi menjemput Sunoo, sebenarnya tidak semua, hanya Junho, Sunghoon, K dan juga Nicholas.

Sisanya, menunggu di rumah.

SUNYI DAN DINGIN


"Bang, lo ga marah sama kelakuan bejat adek lo?" Tanya Jake pada Heeseung, sebenarnya ia kasihan pada Sunoo yang dilecehkan terus menerus oleh Junho.

Dan malam ini adalah malam yang kesepuluh, sejak kejadian pertama Sunoo dilecehkan.

Pada malam itu, Sunoo sedang berjalan kaki sendirian. Ia akan mengantarkan makan malam untuk sang ayah, karena ayah nya menelpon sang ibu bahwa ia mendapatkan shift malam.

Ia tak menaiki bus karena tak diberi uang oleh ibunya, jadi ia memutuskan untuk berjalan kaki saja.

Saat sedang berjalan, dari kejauhan ia melihat ada tiga orang pemuda sedang melecehkan seorang gadis yang masih sangat muda.

Sunoo yang melihat itu ingin menolong, namun ia tak tau harus bagaimana. Ia tak bisa berteriak.

Ia merogoh saku kanan jaket nya untuk mengambil ponsel, bermaksud memberi tahu polisi. Namun nihil, ponsel itu tak ada, apa ponsel nya terjatuh?!

Setelah mengingat-ingat, ia pun tersadar, ponselnya memang sengaja ia tinggal karena kehabisan baterai.

'Aishh, kau bodoh Sunoo' batin Sunoo meruntuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sunyi dan Dingin | SungSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang