How Angkasa and Elio meet for the first time

4K 156 2
                                    

Angkasa lupa kapan terakhir kali dia merasa getaran menggelitik seperti saat ini di dadanya. Matanya tak berhenti mengikuti pergerakan pemuda berkacamata yang tengah sibuk memberikan pesanan pada pelanggan kafe.

"Jangan diliatin mulu. Nanti dia risih." Sebuah suara mampu membuat Angkasa mengalihkan tatapannya dari pemuda sana, ke lelaki di sampingnya. Meski 5 detik kemudian maniknya kembali mengarah pada pemuda yang kini tengah sibuk dibalik mesin kopi.

"Dia sepupu gue. Elio namanya. Baru liat ya lo? Dulu pernah mau gue kenalin pas dia maba, tapi lo sibuk pacaran sama kerjaan lo. Sekarang dia udah semester akhir." Kevin, pemuda pemilik kafe ini ikut memperhatikan sepupunya.

"Gue gak tahu lo punya sepupu kayak dia," ujar Angkasa.

"Dia emang gak tinggal disini. Kesini gara-gara kuliah. Diem di rumah neneknya yang gak kepake. Orang tuanya di Bandung."

Kevin kembali melirik Angkasa yang sepertinya sudah jatuh pada sepupunya itu. "Demen ya lo?"

Angkasa bergeming. Namun air wajahnya dapat Kevin baca. "Gue sih kalo sama lo setuju aja. Tapi, kasian lo nya. Harus banyak sabar. Soalnya, anaknya rada susah. Sebaik-baiknya dia, gak pernah ada yang berhasil bikin dia luluh. Kalo semisal lo gak bisa buat tahan, mending jangan."

"Gue udah lama gak ngerasain deg-deg an kayak ABG jatuh cinta gini, Kev." Garis bibir Angkasa terangkat. "Lo izinin gue kah?"

"Jangan cuman mau coba-coba aja ya, Sa. Gue tau banget lo gak kayak gitu. Tapi, gue tetep harus bilang ini sama lo." Kevin mengusap bahu sahabatnya itu. "Dia cuman perlu dideketin perlahan dan gak agresif. Cangkangnya tebel banget, Sa. Pecahinnya harus pake ketok magic keknya."

"Artinya lo izinin ya, Kev?"

"Hm. Gue izinin."

"Thanks." Angkasa masih memperhatikan Elio sebelum sang pemuda yang merasa dirinya diperhatikan, mendongak. Maniknya bertemu dengan manik gelap Angkasa.

Angkasa tidak pernah percaya akan tulisan romantis dalam setiap novel yang dibaca adik perempuannya. Tapi, saat ini, Angkasa seolah mengerti maksud dari tulisan-tulisan tersebut. Saat ini, Angkasa merasa waktunya seolah berhenti. Sebelum sebuah senyum tipis dan anggukan kecil tertangkap oleh netra Angkasa.

Mulai saat itu, Angkasa menemukan dunianya.

-----

Kepala AU ada di akun x @/gyuwords

PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang