Enal masih terdiam di pelukan paruru tiba tiba saja,enal mengeluarkan air mata enal menangis dan memanggil 1 nama yang begitu asing bagi mereka semua
"BANG ELANGGGG HIKS HIKS" Teriak enal sembari menangis
"Kenapa udh yaa jangan nangis lagi udh ya nal marah marah nya yaa udh" Ucap paruru menenangkan enal
Enal menunjuk di satu arah paruru pun melihat ke arah tersebut dan dia tidak melihat siapa siapa,paruru paham jika yang di lihat enal tadi adalah arwah dari seseorang yang enal kenal
"Iya iya udh yaa biarin dia" Ucap paruru dan mendapatkan anggukan dari enal
Enal pun masuk sembari menggandeng tangan paruruDi luar rumah
"Bang lu gpp" Ujar gracio dan hanya mendapatkan angkatan jempol dari Sean
"Ayo bang obatin di dalam" Ujar oniel dan langsung membantu Sean untuk berdiri
Di dalam tidak terdapat siapa siapa enal di bawa paruru ke kamar enal untuk istirahat,Sean pun di obati oleh Gracia
"Shan lain kali jaga ya omongan kamu,cuma kali ini aku lihat enal semarah itu " Ujar gracio dan hanya dapat anggukan dari Shani
Setelah Sean sudah di obati dari lantai atas ada teriakan panik paruru
"Ci bang enal-enal pingsan" Ujar paruru panik
Mereka semua pun langsung menuju ke atas ke kamar enal,Shani langsung masuk duluan ke kamar enal dan melihat enal yang pingsan
"Dek? Dek? Kamu gak papa kan?" Tanya Shani ke enal dan tidak mendapatkan jawaban apa pun
Shani pun mengecup dahi enal dengan lembut
"Cici minta maaf ya dek,cici gk tau kalau emosi yang kamu tahan itu dalam banget dan bisa membahayakan orang" Ujar shani dan air matanya mulai turun"Maafin cici dek cici gk bisa jadi kakak yang baik buat kamu" Ujar Shani sembari menangis
Di situasi seperti itu paruru pun pamit untuk pulang karna tidak enak dengan keluarga enal
"Ci aku pamit pulang dlu sudah malam takut ngeganggu besok pagi aku kesini lagi ci buat cek enal aku Sarjana ilmu physiology ci jadi mungkin bisa membantu" Ujar paruru
"Iya ru terimakasih yaa " Ujar Shani
"Iya ci permisi assalamu'alaikum"
Waalaikumsalam
Setelah kepergian paruru Shani meminta untuk dia saja yang menjaga enal dan yang lain bisa tidur di tempatnya masing-masing semua orang setuju dan meninggalkan Shani berdua dengan enal yang masih belum sadar
Shani trs melihat sekeliling kamar enal
Dan ada terpampang jelas bendera The blood,The king dan Two mask,Shani pun penasaran dengan barang yang ada di belakang bendera The king Shani pun mulai mengecek dan dia menemukan 1 katana dan 1 kalung bertuliskan nama Elang yang tertutup kain dan masih ada bekas dara yang sudah mengering,pada awalnya Shani pun tidak menghiraukan itu Shani kembali ke kasur enal dan merebahkan tubuhnya di samping enal
Shani merasakan ada yang memegang tangannya dan Shani pun mengecek itu ternyata tangan enal menggenggam tangan Shani dengan kuat,Shani pun mulai mengelus elus kepala enal dengan lembut tapi tiba-tiba"Bukan ciciku yang salah bukan ciciku aku yang sebenarnya bersalah jangan sentuh ciciku jangan jangan CICIIIIIII!" Teriak enal dan langsung terbangun dari pingsannya
"Kenapa dek?" Tanya Shani dengan lembut dan enal langsung menoleh ke arah cicinya dan langsung memeluknya
"Cici janji gk akan pergi yaaa?" Ucap enal"Iya dek janji" Jawab Shani
"Hmmm cici minta maaf ya dek tad-" Ujar Shani terpotong
"Itu bukan salah cici itu semua salahku andai aku tidak mengajak mereka bertiga mungkin semua ini tidak akan terjadi" Potong enal
"Hmm yasudah yuk lanjut istirahat" Ujar Shani yang masih memeluk enal dengan erat,enal hanya mengangguk dan langsung tertidur
Bersambung
See you next bab
Jangan lupa vote dan coment
KAMU SEDANG MEMBACA
LAGEND IS BACK (END)
FanfictionMenceritakan seoarang legenda geng motor yang sudah membubarkan gengnya tapi dia kembali dengan geng barunya dan memulai semua dari awal #JANGAN DI BAWA KE REAL LIFE #100% FIKSI Selamat membaca semua moga betah hehehe