Ch 12. Gua Misterius

734 112 20
                                    


.
.
.
.

"Aararrgh... Sial lepaskan, aku
harus menyelamatkan adikku."
Raylen berteriak marah kerena Ian yang mengikat tubuhnya dengan sihir.

"Yang mulia Putra mahkota,
tenanglah."Glen menatap Raylen
yang terus berusaha memberontak.

Berapa jam yang lalu mereka
sedang mencari keberadaan Calistio,
tapi saat mendengar suara sambaran
petir yang menggelegar, mereka segerah datang ketempat ini.

Namun, mereka malah di kejutkan oleh aksi nekat Raylen yang ingin lompat ke jurang, dimana sungai mengalir deras di bawahnya.

Raylen terus memberontak ingin
menyelamatkan Calistio yang jatuh
ke dalam sungai. Itu lah kenapa Ian akhirnya mengikatnya dengan sihir.

"Huwaaaa..Saya harusnya tidak meninggalkan Pangeran sendirian."

"Tidak Tidak, ini salah ku."

Glen memijit keningnya melihat Simon dan Etham yang terduduk di tanah sambil menangis menatap ke arah jurang. Seharusnya dia tidak membawa mereka berdua ke sini.

Glen menghela napasnya.
"Kumohon tenang lah, Pangeran Calistio pasti baik-baik saja, Profesor sihir kalian itu sedang mencar—"

BRUUKK

Ian baru saja keluar dari jurang, melemparkan mayat Griffin yang gosong dan basah ke tanah, membuat semua orang terdiam melihatnya.

Simon dan Etham berhenti menangis, mereka langsung berdiri dari duduk mereka.

"Hic.....I-Itu monster Griffin yang tadi?" Simon menunjuk monster di depannya sambil bersembunyi di balik punggung Etham.

Glen mendekati tubuh monster Griffin yang tergeletak di tanah.
'Siapa orang yang ada di balik ini.'
Pikir Glen. Karena hutan yang mengelilingi akademi ini adalah hutan normal yang sangat damai, tidak ada monster sama sekali.

"Siapa yang mengalahkan nya? " Tanya Glen.

"Aku."

Mereka bertempat langsung menengok kearah Raylen. Mereka melihat Raylen yang terlihat lebih tenang dari pada tadi.

Ian tersenyum, dia menatap kembali tubuh Griffin. Memang ada bekas beberapa tebasan pedang, tapi tidak mungkin bisa membunuhnya. Raylen juga tidak menceritakan secara jelas tentang monster itu ataupun petir yang menyambar.

'Apa dia sudah tahu, jadi
menutupinya.' Batin Ian dalam
hati.

Walau kekuatan dan ilmu berperang Raylen tidak bisa di remehkan. Glen masih merasa ada yang aneh dengan peryataan Raylen.

"Begitu kah, lalu kenapa badan
dan sayapnya terbakar habis?"

Raylen tidak memedulikan pertanyaan Glen. Dia metatapan
tajam kearah Ian, dan bertanya.

"Di mana adikku?"

'Yang mulia mengabaikan ku?'
Batin Glen.

Ian menoleh.
"Maafkan saya tidak bisa menemukannya, tapi tenang saja Pangeran Calistio seperti selamat." Jawabnya, Ian melepaskan ikatan sihir pada Raylen.

The Return of The MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang