"Diamku Karna terlalu banyak luka yang aku pendam"
Alicia veronika seorang siswi dari academy technosmart. Gadis berkacamata ini selalu di juluki "es berjalan" karna irit bicara dan sikap dinginnya terhadap orang-orang disekitarnya. Si gadis pengembara kasus-kasus pembunuhan, pencurian bahkan narkoba. Namun, identitasnya sangat rahasia sampai tidak ada seorang pun yang tahu.
Kecuali, ada satu yang tahu menahu soal Alicia. Yaitu sahabat atau rekannya dalam menjalankan misi yaitu Fabilla Reviolla.
Seorang gadis yang selalu membersamai Alicia. Satu academy dengan Alicia, seorang gadis yang ceria, ramah namun suka menjebak seorang lawan..
Di ruangan yang bernuansa putih kemewahan, terdapat seorang gadis yang sedang tidur terlentang dengan selimut yang menutupi tubuhnya hingga batas perut.
Gadis itu mengerjapkan matanya kala terusik sinar matahari yang berhasil lolos lewat celah-celah yang ada. Sedikit mengusap kedua matanya, dan melihat ke arah jam dinding di hadapan nya.
Jam tersebut menunjukkan pukul 5 pagi. Gadis tersebut bergegas untuk menuju kamar mandi dan segera memanjakan tubuhnya dengan cara berendam air hangat. Tak sampai 30 menit, kini gadis itu tengah bersiap-siap untuk berangkat menuju tempat study nya.
"ciaa, sarapan dulu nak" Ucap Bunda Alicia kala mendengar langkah kaki yang keluar dari lift.
Alicia duduk di ruang makan, ia mengambil dua lembar roti tawar lalu ia oleskan selai nanas disana. Ia tumpuk kedua roti tersebut, dan dilahapnya sampai habis. Ia beralih untuk meneguk susu almond di hadapannya sampai tandas.
Alicia menghampiri bunda nya yang ada didapur, dengan sopan ia mengambil tangan bunda nya untuk di cium. Lalu sesegera mungkin, Alicia mengambil motor ninja nya. Ia nyalakan mesin itu, lalu mengendarainya menuju tempat study nya.
"Alice... " Panggil seseorang kala melihat Alicia berjalan menuju pintu utama.
Alicia berjalan santai, ia menaikkan satu alisnya sebagai respon. Seseorang itu adalah Fabila, kini Fabila berlari dan menggapai lengan Alicia. Wajahnya sangat ceria seperti biasanya, kini Fabila berdiri di hadapan Alicia untuk menghentikan langkah Alicia.
Fabila mendekat ke arah Alicia, ia menoleh ke kanan kiri untuk memastikan keadaan. Kegiatan nya tersebut tidak lepas dari pandangan Alicia, Alicia pun hanya berekspresi datar. Namun, Fabila dapat memahami bahwa Alicia sebenernya sedang bingung hanya dengan melihat sorot mata Alicia.
"Pengembangan misi Lice" Bisik Fabila perlahan
"Apa? " Singkat Alicia
Fabila menarik lengan Alicia menuju basement. Sepi, satu kata yang menunjukkan situasi basement tersebut.
Fabila membuka penutup jam tangannya, kini ia menekan satu tombol yang berhasil menampilkan layar kecil disana. Terdapat gambar museum art disana beserta berita-berita nya, dan kini Fabila menjelaskan maksud dari gambar tersebut."dua hari libur, tiba-tiba ada kasus pencurian di museum art. Bayangin aja, lukisan bersejarah dicuri. Itu kalo di jual bisa ratusan juta, atau bahkan miliyar? Atau triliyun?" Jelas Fabila menggebu-gebu kepada Alicia
"Denger-denger pencuri ini datengnya tiap ada sekolah yang berkunjung buat sekedar belajar atau semacamnya. Jadi gak tiap hari atau tiap minggu, bahkan kamera CCTV gabisa liat gerak gerik pencuri itu. Jadi, muka ataupun ciri-cirinya gabisa di jabarin. Bener-bener gak ada jejak Lice" Sambung Fabila
Alicia tampak berfikir, bagaimana pencuri itu tidak meninggalkan jejak apapun? Setelah beberapa menit berfikir, kini Alicia sedikit menemukan jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Thief
De TodoSeorang gadis si pengembara misi, yang selalu menuntaskan kasus-kasus tertentu. Membantu polisi-polisi untuk menyelesaikan kasus yang menurutnya sulit, hingga di hadapkan dengan satu kasus yang menurutnya sangat menguras otaknya. Kasus pencurian, n...