Voucher Masa Kecil Yang Sudah Hangus

6 1 0
                                    


Di sepanjang jalan itu apakah masih ada ilalang yang tumbuh lebat? Hijaunya menjulang menutupi pemandangan dibelakangnya. Kala itu helaian rambutku menari bersama hembusan angin. Langit biru. Sinar mentari menyengat. Aku menutup mataku dan rasanya saat ini ingin kembali kemasa itu.

Dunia ini masih sama bundarnya tapi waktu yang sudah berlalu merubah orang-orang. Aku tetap bernafas tapi rasanya ada didiriku yang sudah tidak berfungsi. Kepercayaan, asa, harapan masa kecil yang berapi-api yang dulu tiada habisnya kini telah berkurang.

Dewasa dan menua yang tersisa hanya langkah bodoh. Aku mencoba mencari jawaban atas setiap langkah istimewa ini, tidak ada yang berarti kecuali kau dan aku bersama berbagi cerita receh, lalu tertawa bodoh. Seperti seruan masa kecil yang bahagia dihari minggu, seperti malam hari libur lainnya, atau saat ibumu membuatkan masakkan kesukaanmu. Kali ini begitulah kira- kira bodoh beserta tenang saja sudah cukup. Atau ketika uang menipis, begitulah kami si dewasa ini mulai bertahan hidup.

Kami sudah kehilangan masa kecil. Raga inisudah dialih-fungsikan untuk hidup sebisanya. Kami segan menangis didepan ibu.Tidak perlu menunggu ibu memasak lagi, sore ini sepulangkerja kami biasa mampir masakan ibu lain dipinggir jalan seraya menghabiskanuang diakhhir bulan.

MAKIN DEWASA MAKIN INTROVERT (Tapi Aku Ga Mau)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang