6

767 53 2
                                    

Sebulan sudah wonwoo menetap di rumah Mingyu dan dia mengetahui beberapa kenyataan bahwa Mingyu sebenarnya adalah pewaris sebuah perusahaan di Korea namun karena ia masih belum ingin bekerja diperusahaan ayahnya, ia memilih menjadi polisi.

Mingyu cinta kebersihan, karena itu wonwoo jika melihat sedikit saja tempat yang berantakan akan ia bersih kan

Mingyu tidak pernah sarapan, karena ia akan menggabungkan makan siang dan sarapannya di jam 10 pagi

Mingyu pernah berkencan, namun karena mantan pacarnya berkhianat dengan salah satu rekan bisnis ayahnya membuatnya melajang hingga di usia 32 tahun ini.

Mingyu tidak suka jika ada orang lain yang memasuki kamarnya sekalipun itu adalah pembantu, karena menurutnya kamarnya adalah privasi dan tidak boleh ada yang memasuki kamar itu.

Dengan adanya beberapa hal yang disukai dan tidak disukai Mingyu membuat wonwoo hafal dan berusaha menggantikan biaya hidupnya yang ditanggung Mingyu.

-----

Disisi lain setelah mingyu menghadiri rapat wajib di perusahaan ayahnya, dia harus bergegas kembali ke kantor polisi sebelum suara sang ayah menginterupsi "mingyu apa kau tidak berniat untuk keluar dari kepolisian?"

"Aku menyukai kehidupan ku disana ayah, aku merasa menemukan jati diriku disana" balas mingyu berusaha membuat sang ayah untuk mengerti, memang sudah sangat lama tuan Kim meminta mingyu untuk mengurusi kantor daripada bekerja di kantor kepolisian, tapi mingyu selalu menolak dengan alasan  dia terlalu nyaman dengan pekerjaan nya di kepolisian.

"Baiklah ayah mengerti setidaknya kau selalu menghadiri rapat pemegang saham ayah tidak apa-apa, apakah kau tidak ada rencana menikah kedepannya?"

"Ayah tau sendiri kalau aku gay bukan?"

"Setidaknya pilih salah satu lelaki yang ingin kau nikahi, ayah tidak masalah selagi kau nyaman dengan orang itu nanti"

"Aku masih ingin belum menikah ayah dan sekarang aku harus kembali ke kantor, titipkan salamku pada ibu"

Mingyu pergi berlari menjauhi ayahnya untuk berangkat ke kantor polisi, tuan kim hanya menghela nafas pasrahnya saat anak bungsunya memilih menjadi gay dan bahkan masih belum ada keinginan untuk menikah.

------

Begitu Mingyu sampai dikantor kepolisian, ia langsung masuk masuk ke ruangannya saat ditelfon tadi salah satu anak buahnya menemukan bukti lain di tempat kejadian.

"Bagaimana dengan bukti yang baru ditemukan" tanya mingyu begitu sampai dikantor dengan masih menggunakan pakaian formal yang membuat temannya berseru menjahili nya

"Uwawwww uri timjangnim"

"Kau lebih tampan menggunakan setelan seperti ini "

"Harusnya kau sebut jadi aktor lebih pantas"

Dan masih banyak lagi yang membuat mingyu memutar bola matanya malas dengan cuitan teman-temannya.

Teman-temannya sudah mengetahui jika mingyu lebih memilih menjadi petugas kepolisian daripada meneruskan usaha keluarganya.

"Aku segera datang kesini karna untuk laporan bukan untuk mendengar cuitan kalian" balas mingyu merasa kesal.

"Yayaya uri timjangnim yang tampan"

"Jadi ini adalah sebuah potongan kain yang kita temukan disekitar, aku rasa kain ini sobekan dari baju pelaku karena disana juga ada ranting, jadi kemungkinan baju miliknya sobek karena tersangkut"

Mingyu menganggukkan kepalanya paham dengan ucapan rekannya

"Kalau begitu, bisakah kau mengidentifikasi jenis kain itu?"

"Kain ini jenis kain untuk jaket dengan kualitas terbaik di Korea dan aku sudah menemukan beberapa orang yang membeli jaket dengan bahan ini, diantaranya ada beberapa dewan, pasa artis dan ada beberapa warga sipil termasuk Lino"

Ucap Han yang menerangkan tentang pemilik kain tersebut, mingyu mengerutkan keningnya saat berusaha mencerna ucapan itu dan seketika teringat bahwa Lino mengucapkan bahwa malam itu di tempat camping ia tidur menggunakan jaket hitam dan mingyu melihat potongan kain itu berwarna hitam.

"Tolong berikan aku rekaman interogasi Lino dalam 20 menit, aku ingin memutar ulang rekaman itu"

Di ruang kerjanya, mingyu memutar ulang rekaman tersebut dan mendengarkan dengan teliti da menemukan keganjilan saksi yang diberikan oleh Lino.

Mingyu mencocokkan berkas yang dia terima dari pak Lim selalu petugas yang menginterogasi Lino.

Antara rekaman dan laporan sudah cukup sinkron, mingyu menelfon seseorang untuk masik yaitu tuan Lee

Begitu Lee memasuki ruangan Mingyu ia mendapati ketua timnya sedang terlihat begitu sibuk.

Tepat pada saat itu sebuah nomor yang tidak dikenal menelfon Mingyu dan pria itu mengangkatnya "ahjussi ini aku wonwoo hiks"

Mendengar suara tangisan mingyu bergegas mengajak tim nya untuk memasuki mobil "ada apa wonwoo katakan!!" Perintah mingyu cepat karena panik.

"Ahjussi cepat datang di lokasi gang kecil, aku rasa hiks didekat gang itu ada tempat pembuangan mobil, pelaku nya sedang menculik petugas dari sana hiks"

"Gang kecil dekat pembuangan?" Tanya mingyu cepat saat mengkonfirmasi tempat pada wonwoo

"Iya ahjussi hiks, wanita itu berteriak meminta tolong dan dia dimasukkan kedalam sebuah tong dan dibawa membawa sebuah mobil?"

Mingyu dan tim nya mendengarkan seksama ucapan wonwoo "mobil?"

Wonwoo memejamkan matanya untuk berusaha melihat kilasan itu lagi selagi telfon terhubung.

"Ah tidak bukan mobil tapi aku sekilas melihat seperti tong itu di bawa oleh mobil yang tidak memiliki tutup ah iya tidak tertutup, AKHHHH sakit hiks eughhhh"

"Wonwoo wonwoo hallo?!!! saat mendengar wonwoo berteriak"

Belum sempat Mingyu bertanya apa warna mobil yang membawa korban tetapi wonwoo sudah berteriak kesakitan membuat Mingyu terkejut

"Ahjussi panas hiks wanita itu dimasukkan dalam tong dengan cairan yang dapat hiks melepuh kan kulit hiks perih aku aku bisa merasakan akhhh!!"

Han yang mendengar suara wonwoo seperti kesakitan meminta seorang petugas polisi untuk memenangkan wonwoo agar tidak terlarut terlalu jauh tenggelam dalam dunia ilusinya.

Han memberikan kode pada Mingyu bahwa ia sudah meminta seseorang datang kerumah Mingyu dan Mingyu menganggukkan kepalanya.

"Hiks akhhh panas!!"

Suara wonwoo terdengar menangis kesakitan lagi membuat tim Mingyu agak sedikit panik dan Mingyu mulai meredam tangisan wonwoo denga suaranya "wonwoo tenang dengarkan ahjussi, kau harus tenang"

"Hiks perih pe pe... rih" Semakin memilih suara wonwoo semakin lemas pada tubuh yang dia rasakan dan dia pingsan

"Wonwoo?!! Haloo??! Wonwoo yakk!!" Teriak Mingyu

"Jenis mobil sudah dikonfirmasi, saat ini hanya ada mobil yang keluar kawasan yang disebutkan wonwoo saat ini beroindah jalur utama menuju pantai, warna mobil berwarna hitam dengan plat XXXX dan saat ini memuat beberapa tong berwarna biru"

Dengan kecepatan penuh mobil tim Mingyu menuju jalan tercepat untuk mencapai mobil tersebut.














Tbc

DESTINY (minwon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang