s a t u

158 20 0
                                    

"Cut!"Ujar salah satu sutradara yang sedang menyaksikan Winora dan James yang sedang berakting.

"Wah cukup bagus, kalian sangat pandai dalam berakting"Puji salah satu penata kamera.

"Mereka memang handal"Sambung salah satu tim.

"Ah terimakasih..tidak usah berlebihan, memang pekerjaan saya seperti ini. Jadi saya harus profesional dalam bekerja."Ujar Winora berterima kasih atas pujian yang disampaikan oleh tim.

"Ya, jangan dilebih-lebihkan."Ujar James dengan singkat.

"Tidak, bukannya kami melebih-lebihkan. Tapi kalian memang bagus saat berakting"Ujar Sutradara.

"Baiklah, terima kasih"Ujar James dan Winora.

"Cukup untuk kali ini, kalian boleh pulang. Hari sudah mulai gelap, jangan sampai kalian kelelahan"Ujar salah satu tim.

"Terima kasih banyak, sampai jumpa besok"Ujar Winora lalu ia mulai berpamitan untuk pulang duluan.

"Saya juga pamit, terima kasih untuk hari ini"Pamit James pada tim.

"Hati-hati dijalan!"Ujar tim.

Aku mengangguk lalu berjalan menuju parkiran dimana terdapat mobil milik Winora.

Winora pun berjalan menuju mobilnya yang bermerek Honda Civic Type R warna putih.

"Hahh, capek bener"Ujar Winora saat duduk di bagian pengendara.

"Mana belum sempet isi kulkas lagi, yaudah lah mampir dulu"Ujar Winora.

Winora pun melajukan mobil miliknya meninggalkan area parkiran.

Sesampainya di supermarket Winora beranjak dari mobil nya lalu berjalan menuju tempat tersebut.

Kini ia sedang mengambil beberapa daging, dan juga sosis.

Setelah menemukan daging yang cukup bagus, ia pun beranjak menuju bagian cemilan.

Saat sedang memilah cemilan yang akan dibeli, pandangannya tertuju pada seorang pria yang tak asing di matanya.

Ia pun memutuskan untuk meneliti, apakah pandangannya benar? Apa itu atasannya, Pak Jeano?

Winora pun menghampiri pria tersebut.

"Halo pak, kebetulan sekali kita bertemu. Bapak sedang apa?"Tanya Winora ketika ia telah menyapa pria tersebut.

Pria tersebut pun menoleh, benar. Itu adalah Jeano, atasannya.

"Kebetulan sekali, saya sedang membeli beberapa makanan dan cemilan"Jawab Jeano.

"Kalau kamu?"Tanay Jeano dengan singkat.

"Saya juga,pak"Jawab Winora dengan sopan.

"Tidak usah panggil saya dengan sebutan 'pak', Kita hanya berbeda setahun."Ujar Jeano singkat

"Tapi menurut saya itu kuramg sopan"Jawab Winora.

"Jika diluar jam kerja, panggil saya dengan nama saja. Kecuali ketika berada di tempat kerja"Ujar Jeano.

"Baiklah, pak-maaf, Jeano"Ujar Winora.

"Saya duluan, saya sudah ditunggu" Ujar Jeano lalu pergi.

'eh, Pak Jeano punya istri? Atau pacar? Gatau deh'
Ujar Winora membatin.

..

Setelah membayar barang-barang yang dibeli, dan memasukkan nya kedalam tas belanjaan, Winora pun menenteng tas tersebut lalu memasukkannya kedalam kursi penumpang disampingnya.

Hello, Mr. LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang