t i g a

98 14 0
                                    

Yeorobun, sebenarnya aku cetek banget dalam kategori per-film an.

Mianhae kalo misal alurnya jelek atau ga nyambung.

ʚɞ

Pagi ini, Winora telah siap dan akan memasuki mobilnya.

Kini mobil miliknya telah meninggalkan area apartemen miliknya.

Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal, ini masih pagi, jadi ia tidak ingin membuat masalah.

Dirinya terus bergumam didalam sana, Entah apa yang ia gumam kan.

"Kemarin.. YAAK Win. Jangan ungkit itu mulu! " Ujarnya pada dirinya sendiri sembari memukul pelan kepalanya.

Ia meringis pelan, padahal ia memukul kepalanya dengan pelan. Mengapa sakit?

Entahlah, ia sendiri tidak tau.

Winora melirik kearah beberapa makanan yang ia masak tadi pagi, ya betul. Ia masak sendiri.

Sejak subuh tadi, ia terbangun dari tidurnya dan muncullah ide untuk memasakkan makanan untuk para tim, aktor dan juga aktris disana.

Ia memasak beberapa sayuran, buah dan juga makanan berat.

Entah mengapa ia bisa se-effort itu.

Tak terasa, ia telah sampai di area tempat syutingnya.

Perjalanan dari apartemennya menuju tempat syuting, hanya sekitar 15 menit.

Jadi tidak membutuhkan waktu yang banyak untuk sampai disana.

Setelah memarkirkan mobilnya disamping mobil milik aktor atau aktris lain, ia segera keluar dari mobilnya lalu menenteng beberapa totebag yang berisikan makanan.

Terlihat para aktor dan aktris yang sedang menunggu yang lain.

"Halo semua, apa saya terlambat? Jika iya, maafkan saya" Ujarnya ramah pada aktor dan aktris yang berada di lokasi syuting episode ketiga.

"Halo juga, tenang saja Win, kau tidak terlambat" Ujar Karalyn menyambut kedatangan Winora

"Hai Winora, apa yang kau bawa? " Tanya Nindy yang sadar dengan beberapa totebag berukuran besar
Yang dibawa oleh Winora.

Tanpa disadari oleh Winora dan teman-temannya, Jeano diam-diam mengamati Winora yang membawa beberapa tas berukuran sedang di kedua tangannya.

"Apa yang dia bawa? Ah sudahlah
tak ada urusannya denganku" Ujar Jeano jauh dalam lubuk hatinya.

"Ini? Nanti kau akan tau" Jawabnya lalu ia menaruh totebag tersebut di atas sebuah meja yang dibawa
khusus dari tim.

"Baiklah semuanya sudah hadir,
mari kita mulai kegiatan kita hari
ini. Semangat semuanya! " Seru sutradara menyemangati para aktor dan aktris.

. .

"Action! " Seru sutradara lalu
mereka mulai men syuting.

"Chagiya! Jamkkanman"
"Wae? "
"Biarkan aku jelaskan, itu tidak
seperti yang kau lihat, Chagi.."

"Kau pikir aku akan memercayai
mu? Heol, kau gila! "
"Aish, biarkan aku jelaskan dulu! "
"Apa kau berkencan dengannya?
OMO OMO JINJJA?! "

"Yak, kau lupa bahwa aku
mempunyai adik perempuan? "
"Lalu? Terakhir kali kau bilang dia sedang berada di Melbourne,
Shibal! "

"Kau tidak lihat wajah perempuan
tadi kan? "
"Apa yang akan terjadi jika aku
lihat? "
"Gadis bodoh, itu adikku.
Dia baru saja pulang dari
Melbourne"

"Apa maksudmu? Aku tidak bodoh! "
"Kau pergi begitu saja, padahal tadi Yubin ingin menyapamu"

"Hah? "
"Jihu eonnie! Akhirnya.. Kau pergi keman tadi? Tadi aku melihatmu"
"Y-yubinnie, kau sudah pulang
dari Melbourne? "

"Eonnie, jika aku belum pulang.. Mengapa aku bisa disini? "
"Hehehe.. Mianhae yo"
"Pabo, untung kau adalah milikku"

..

"Cut! " Seru sutradara.
"Akting kalian sangat bagus, pertahankan! "

"Nee, kamsahamnida" Ujar Winora berterima kasih pada sutradara.
"Terima kasih, sutradara" Ujar Jeano yang diikuti oleh Hinara.

"Hari sudah mulai siang, ayo makan siang terlebih dahulu. Kebetulan saya membawa makanan" Ujar Winora yang menawari para rekan kerjanya.

"OMO JINJJA?? pasti masakanmu sangatlah enak, Winora-ssi" Ujar Nindy bersemangat mendengar kata 'makanan' yang dilontarkan oleh Winora.

"Nee, tunggu sebentar. Saya siapkan terlebih dahulu"Ujar Winora lalu ia beranjak menuju meja yang disediakan.

"YEOROBUN! Makanannya sudah siap, kemarilah!" Seru Winora dan para rekan kerja serta kru buru-buru beranjak menuju meja.

"Wah, Winora-ssi. Makananya
terlihat enak! "Ujar Nindy saat melihat beberapa ragam makanan yang tertata rapi diatas meja.

"dari tampilan belum tentu terlihat enak, cobalah" Ujar Winora pada Nindy.

Dengan segera, Nindy mengambil
satu kotak tempat makanan, dan ia mengisi kotak tersebut dengan beberapa makanan dan sayuran.

Setelah itu, Nindy mulai mencicipi makanan tersebut, para aktor dan aktris lainnya menunggu responda ri Nindy.

Sebab, Nindy ahlinya dalam mencicipi dan mendeskripsikan sebuah rasa dari makanan.

"Bagaimana rasanya, Nindy? " Tanya Winora yang gugup.

"DAEBAK! enak sekali! " Ujar Nindy dengan mata yang berbinar-binar.

"Wah, kalau begitu saya ikutan makan deh" Ujar Karalyn.

"Saya juga! " Ujar para aktor dan aktris yang lain.

"Pak Jeano, gak ikutan makan? " Tanya Winora ketika melihat Jeano yang belum mengambil makanannya.

"Saya.. Sedikit tidak enak untuk makan" Ujarnya lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Loh gapapa, Pak. Saya aja gak
keberatan kok" Balas Winora
dengan cepat

"Baiklah, saya makan" Ujarnya.
"Lain kali jangan sungkan, Pak" Ujar Winora.

Tak menunggu lama, Jeano dan Winora mulai mengambil beberapa makanan dan juga sayuran, lalu mereka berdua menghampiri rekan kerja mereka di salah satu meja yang panjang, disertakan beberapa bangku.

"Apa makanannya enak? Saya merasa bersalah jika makanannya tidak enak" Ujar Winora saat ia duduk di atas sebuah bangku.

"Sungguh makanan ini sangat enak! Bagaimana bisa kau memasak makanan seenak ini? " Ujar Giselle.

"Terima kasih" Jawab Winora dengan senyuman tipis.

"Kau tau? Bahwa kau sangat cantik dan indah seperti lagu 'Promise' milik Yoona eonnie" Puji Hilmy.

"Ah betul! Kau memang cantik" lanjut Reinhard.

"Aigo, kalian memang suka dengan perempuan cantik ya? "Ujar Karalyn dengan candaannya.

"Heol, kalian makanlah dengan tenang"Ujar Winora.

"hehehe, mianhae Winora-ssi"Final Rein dan Hilmy.

ʚɞ

Votenya juseyo~

Hello, Mr. LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang