"Nin, nanti kamu wisuda mau sewa kebaya di mana?" Tanya Ane ketika mereka tengah makan malam bersama.
"Belum tau, Bu." Jawab Hanin apa adanya.
"Lho?! Kan sebentar lagi."
"Iya." Cengir Hanin.
"Ayah seneng putri ayah dua-duanya pinter-pinter. Yang satu udah lulus, mau wisuda. Yang satu lagi siap-siap jadi mahasiswa." Tutur Tedi kemudian.
"Kak Hana mau kuliah?!" Seru Hanin menanggapi penuturan Tedi.
"Iya." Angguk Hana.
"Di mana, Kak?"
"Akademi Komputer Sukabumi."
"Kenapa nggak di UnSu?"
"Kakak cuma mau belajar komputer. Tapi kalau kursus berasa sayang aja cuma dapat sertifikat." Hana mengutarakan alasannya mengapa lebih memilih AKS daripada UnSu.
"Ohh emang kakak ambil apa?"
"Komputerisasi akuntansi."
"Wuidih keren."
"Biar pembukuan usaha kakak juga rapi kan?!" Sahut Hana.
"Iya bener." Angguk Hanin setuju.
Ehh akademi komputer Sukabumi? Kak Hana ketemu Azam dong nanti. Batin Hanin tiba-tiba.
***
"Han, lagi di mana?" Tanya Azam saat panggilannya pada Hanin terhubung.
"Kampus."
"Lagi ngapain?"
"Ambil toga."
"Abis itu mau ke mana?"
"Mau cari penyewaan kebaya. Kenapa?"
"Hmmm ikut ke rumah sebentar yuk?!" Ajak Azam kemudian.
"Ngapain?"
"Ada deh. Bentar kok."
"Nggak ahh malu sama Mama."
"Mama nggak ada, nemenin Papa ke Bandung."
"Terus mau ngapain ke rumah kalau nggak ada siapa-siapa?!" Kerutan halus Hanin semakin nyata.
"Ihh bawel ya?! Pokoknya ke rumah bentar, aku mau nunjukin sesuatu."
"Lama nggak? Aku mau cari kebaya soalnya."
"Nggak. Nanti abis dari rumah aku temenin ke mana pun kamu mau."
"Keliling Sukabumi cari kebaya yang aku pengen sampai ketemu, mau?" Tanya Hanin memastikan.
"Ke mana pun." Tegas Azam.
"Oke. Tapi bener ya jangan lama-lama?!"
"Iya bawel." Sahut Azam gemas.
"Oke."
"Ketemu di parkiran motor aku otw ke sana sekarang."
"Sip."
Keduanya menutup telepon bersamaan lalu menuju area parkir yang dimaksud Azam. Azam langsung tersenyum simpul melihat gadis pujaannya datang dari arah berlawanan sembari melambaikan tangan.
"Mau ngapain ke rumah?" Kembali pertanyaan itu yang dilontarkan Hanin.
"Udah dibilang ada yang mau aku tunjukin."
"Ehh kamu nggak...." Hanin baru menyadari sesuatu. Ia mengatakan itu sembari menunjuk ke arah gedung kampus.
"Aku kan udah resign."
KAMU SEDANG MEMBACA
Iparku Mantanku
RomanceBagaimana ya rasanya jika ipar kita itu adalah mantan kita. Salah tingkah, serba salah atau malah gagal move on?