Haloo halooo, selamat Datang di cerita Reiva story's bab ke 7,semoga kalian suka dengan ceritanya dan jangan lupa vote ya, terimakasii!!
***
Happy Readingg...**
Bumi memiliki makna tersendiri sehingga kita bisa bertemu.
Setelah selesai makan, mereka langsung pulang karna hari sudah mulai gelap. Tapi di tengah perjalanan pulang tersebut Reiva menepuk pundak Datra, "Tra berhenti sebentar, aku mau foto langitnya dulu," Datra pun menuruti dan langsung menepi.
Datra pun melakukan hal yang sama, tetapi hanya ada sedikit perbedaan.
"Indah sekali." Gumam Datra yang melihat keindahan sunset dan perempuan yang ada di depannya.
"Ayo pulang, aku udah fotonya." Ajak Reiva dan di angguki oleh Datra.
Mereka kembali naik kembali ke motor. Angin Bogor yang sejuk mulai menerpa kulit wajah mereka saat melanjutkan perjalanan pulang. Meskipun terkadang harus berjuang melawan tiupan angin, mereka tetap menikmati sensasi berkendara di tengah pemandangan indah kota Bogor.
Pepohonan rindang yang menghiasi sepanjang jalan membuat suasana perjalanan mereka semakin nyaman. Sesekali mereka berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan di sepanjang jalan. Tawa dan canda terus mengiringi perjalanan mereka pulang ke rumah.
"Kita sudah sampai tuan putri," kata Datra seolah memperlakukan Reiva layaknya putri kerajaan. Reiva yang mendengarnya tertawa kecil lalu menggelengkan kepala atas sikap Datra.
"Terimakasih pangeran sudah mengantarkan saya pulang," ucap Reiva yang malah melanjutkan Drama tersebut.
"Udah ah aku masuk dulu," kata Reiva seraya melangkah masuk ke dalam tetapi ada tangan yang mencegalnya.
"Sebentar, rambutmu acak-acakan setelah memakai helm," kata Datra. Ia kemudian dengan lembut merapikan rambut Reiva agar terlihat cantik dan rapi kembali.
Jemari Datra dengan hati-hati menyisir helaian rambut Reiva yang sedikit berantakan. Ia memastikan setiap anak rambut terlihat rapi dan indah membingkai wajah Alisa.
"Nah, sekarang kau terlihat lebih cantik," ucap Datra sambil tersenyum lembut. Reiva membalas senyuman Datra, merasa tersentuh dengan perhatian yang diberikannya.
"Terimakasih Datra, padahal aku udah sampe rumah, kamu sampe segitunya," kata Reiva mengingatkan walaupun sebenarnya dia cukup senang karna perhatian kecil yang ia dapatkan dari Datra.
"Pacar aku harus always cantik, mau masuk ke rumah, sekolah, taman atau apapun itu. Agar bumi tau bahwa salah satu penduduknya memiliki paras yang indah nan menawan." kata Datra dengan penuh keyakinan.
"Gombal ni buaya satu," kata Reiva sambil mencolek hidung Datra.
"Hahahaha, udah sana masuk," kata Datra seraya mematikan mesin motornya.
"Iyaa kamu hati-hati di jalan, jangan ngebut awas aja," kata Reiva mengingatkan kepada Datra.
Saat di jalan Datra tidak sengaja melihat ibu ibu sedang jalan sendiri, tiba-tiba di jambret dari belakang, Datra yang melihat kejadian itu langsung mengejar pelakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reiva Story's
Любовные романы"semoga kita dipertemukan kembali." -Datra Oliver Wira Novel ini satu dunia dengan Dunia Falva,jadi kalau bingung kalian bisa baca Dunia Falva terlebih dahulu.