03

3.5K 70 3
                                    

part 3

Aku terdiam menatap Rudal yang terlalu gede itu. Kira-kira gedenya seperti botol air minum lemineral. Entah, apakah aku sanggup memasukkan rudal gede om itu kedalam mulutku?Sekarang aku mulai membayangkan, jika rudal gede itu masuk kedalam liang lahat ku, rasanya bakal kek gimana? Uh, kek nya bakalan sakit banget.

"Hisap!!!" Perintah nya lagi menyadarkan diriku dari lamunan.

Dengan agak sedikit ragu, wajahku pun mulai mendekati Kontol kuda nya itu. Air liur selalu ku telan tanpa henti.

Karena bibir ku sudah menyentuh batang kontolnya, mungkin pertama yang harus ku lakukan adalah menjilat seluruh batang penis gede itu kemudian mulai mengulum telur nya beserta seluruh batang kontolnya.

Batang kontol itu ku jilat secara perlahan. Ku mendongak, kedua mataku menatap Om kuli itu yang ternyata sudah menatap aksi ku.

Ternyata, Om kuli bangunan sudah sange. Terlihat dari ekspresi wajahnya yang sudah di penuhi oleh keringat hingga berjatuhan ke bagian dada sampai ke perut sixpack nya.

Setelah puas menjilat kulit batang kontolnya, sekarang ku beranjak mengulum kedua telur Om-om tersebut.

Pok Pok

"Ahhhh..." Desah om itu keenakan.

Sial, mendendengar suara si Om kuli itu mendesah. Rudal ku juga terasa tak kuat, di dalam rasanya terasa terhimpit. Karena tak nyaman, aku dengan segera melepas sempak abu-abu ku ini kemudian membuang nya ke segala arah.

Bersambung....

AROMA SIKULI BANGUNAN🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang