Apt-Apt ha-ha-ha I Love the song~ Always listen the song! You now? Aku nulis ini sambil puter lagu apt apt🤍 secandu itu Haha
Don't forget to vote! Itu sama aja menghargai kami para penulis loh🤍
Up lagi, karena liat Renjun di bandara, Jungwon new hair. Ahhh love her so much❤️🔥
Happy reading 🐱
_______
Hari ini ingin sekali Raylisa berada di cafe tempat di mana Rain berkerja. Ingin sekali ia sedikit caper atau mencari sedikit perhatian dari laki-laki lucu tersebut.
Tangannya membaca buku menu yang tersedia, tapi sebenarnya ia tengah menyipitkan mata untuk melihat Rain yang tengah melayani para pelanggannya. Sembari, tersenyum Really sweet, pikir Raylisa saat melihat langsung senyuman Rain.
"Dia terlalu manis. Lama-lama aku diabetes," Ucapnya sembari tertawa dan langsung berpura-pura membaca buku menu saat menyadari Rain akan ke tempatnya.
"Hallo Raylisa, kamu apa kabar?" Rain tersenyum, astaga! Manis sekali. Rasanya, ia ingin pingsan sekarang juga. Apalagi kacamata yang membingkai wajahnya itu membuat ia semakin ingin melahapnya.
"Raylisa? Hei!" Rain melambaikan tangannya, ia kemudian terkekeh lalu tersenyum kembali.
"Kamu jadi memesan? Aku minta maaf, tapi aku memiliki banyak pelanggan yang harus di urus." Ucap Rain tak enak hati sembari wajahnya yang masih menampilkan senyum."Ya gapapa ganteng. Aku mau Cheese cake, Coffee latte." Ucap Raylisa sembari berkedip saat melihat Rain. Membuat Rain membalasnya dengan gelengan. Pembawaannya yang lembut, selalu tersenyum, dan selalu meminta maaf meskipun ia tidak berbuat salah. Selalu royal pada siapapun, selalu mentraktir teman-temannya. Dan tak pernah marah. Ah, benar-benar idaman.
"Baik. Itu saja? Di tunggu ya, Raylisa. Terimakasih." Rain membungkuk sembari pergi dari tempat duduk milik Raylisa.
"Sebulan pun, aku sanggup kalau gini." Raylisa terkekeh, padahal ia hanya membaca novelnya sekali, tapi ia langsung jatuh cinta dengan pemeran figurannya. Tepat sekali, ada Nathaniel di sana. Sedang berpacaran dengan seorang perempuan. Tapi tak menyadari kalau ia juga ada di sini. Kebetulan yang hakiki.
"Wow, pertunjukan yang sangat seru," Raylisa bertepuk tangan kecil, tapi tunggu. Kenapa Rain tak menyadarinya kalau Nathaniel berselingkuh. Ah, mungkin ia karena di layani waiters yang lain. Padahal kalau Rain, ia berharap akan di selamatkan olehnya. Dan menyuruhnya putus. Satu hal, lagi. Melihat Rain marah-marah hahaha, sisi marah Rain belum pernah ia lihat.
Pesanannya datang, ia melihat Rain datang membawa nampan dengan senyuman manisnya. Bahkan, sesekali membalas sapaan orang-orang yang menyapanya. Duh, kesempatan yang tak boleh ia lewatkan.
"Ini. Selamat menikmati," Rain menghidangkan makanan tersebut di meja, kemudian melihat Raylisa yang bertepuk tangan. Rain kaget, tapi langsung tersenyum kembali. Ia sendiri bingung, kenapa Raylisa yang biasanya selalu menghinanya Idiot berubah menjadi anak yang baik padanya.
"Iya. Thanks! Rain." Rain tersenyum, ia membalas ucapan Raylisa dengan senyumannya yang lebar sampai lesung pipinya, terlihat sangat jelas di kedua pipinya.
Raylisa mengambil sendok, kemudian ia terpikirkan sesuatu. Ia melihat Rain yang sudah akan pergi. Kemudian memanggilnya untuk memastikan sesuatu yang mengganjal pikirannya.
"Rain! Aku boleh nanya?" Tanya Raylisa dengan suara pelan, karena Rain belum terlalu jauh. Rain berbalik, ia langsung mendekati Raylisa sembari tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain, I'm coming!
Historical FictionTakdir membawanya menghilang, bahkan dengan kejam menghapus ingatannya. Bahkan, memutar-mutar kejadian yang tak mau ia ingat. (Aku lagi memperbaiki cara menulis ku) Namanya Raylisa ia tak memiliki nama yang panjang. Karena ia di besarkan di panti as...