𝑇𝑤𝑜

0 0 0
                                    

𝑩𝑨𝑳𝑰𝑲 𝑳𝑨𝑮𝑰𝑰 𝑺𝑨𝑴𝑨𝑨 𝑨𝑲𝑼 𝒀𝑼𝑯𝑼𝑼𝑼𝑼 𝑷𝑨𝑫𝑨 𝑲𝑨𝑵𝑮𝑬𝑵 𝑮𝑨𝑨 𝑺𝑰𝑬𝑯𝑯? 𝑲𝑨𝑳𝑶 𝑲𝑨𝑵𝑮𝑬𝑵 𝑲𝑬𝑹𝑬𝑵 𝑻𝑼𝑯𝑯, 𝑨𝑲𝑼 𝑲𝑨𝑵 𝑬𝑴𝑨𝑵𝑮 𝑵𝑮𝑨𝑵𝑮𝑬𝑵𝑰𝑵 𝑯𝑬𝑯𝑬𝑬.

𝑮𝑨𝑨, 𝑮𝑨𝑨 𝑴𝑨𝑨𝑭𝑭 𝑩𝑬𝑪𝑨𝑵𝑫𝑨.

𝑺𝑬𝑳𝑨𝑴𝑨𝑻 𝑴𝑬𝑴𝑩𝑨𝑪𝑨 𝒀𝑨𝑨 𝑮𝑬𝑺𝑺𝑺.
BTW TANDAI TYPOO.

𝑯𝑨𝑷𝑷𝒀 𝑹𝑬𝑨𝑫𝑰𝑵𝑮.

"Ar, bokap lo gimana?." tanya Riandra setelah lama terdiam.

Arlian duduk dari tiduran nya, memandang sebentar ke arah Riandra, "Ga gimana-gimana." jawab Arlian sembari berlalu keluar dari rooftop.

Riandra di buat mendengus kesal. "Temen lo noh." ucap nya dengan kesal, dan ikut berjalan keluar dari rooftop.

"Temen gue temen lo juga tolol." ujar Kai sedikit berteriak, sembari bangun dari duduk nya bersama Bagas.

"Udah ga usah di ladenin, yang ada lo ikutan gila." kata Bagas dengan merangkul pundak Kai.

"Sebenernya temenan sama dia aja udah buat gue gila anjir." jawab Kai dengan sewot.

Bagas di buat tertawa ngakak dengan jawaban Kai. "Ada ada aja lo anjirr."

Mereka berjalan mencari keberadaan Arlian dan juga Riandra yang sudah berlalu lebih awal.

"WOY KAII EKSOH." teriakan dari seseorang membuat Bagas dan Kai memberhentikan langkah mereka.

"Lo, ngapain?." tanya Kai sedikit menggantung.

"Hehe anu Arlian mana?." tanya seseorang yang berada di hadapan Kai dan juga Bagas.

"Kagak tau, cari aja sendiri sono." jawab Bagas dengan nada sinis.

Gadis itu menatap tajam kepada Bagas. "Apa sihh lo, sewot aja." balas gadis itu tak kalah sinis.

Bagas berdecih malas, dia menatap gadis itu dengan pandangan jijik. "Ngapain sih lo, nanyain Arlian mulu, kek kurang kerjaan aja."

"Gue cewe nya kalo lo lupa." jawab gadis itu dengan mata melotot dan juga tangan yang berkacak pinggang.

"Halu setan." ucap Bagas dengan tajam.

Gadis itu melotot tajam ke arah Bagas, tangan nya itu sudah siap ingin menjambak rambut hitam legam milik Bagas, jika saja Kai tidak menahan tangan gadis itu, mungkin rambut Bagas sudah rontok sekarang.

"Udah udah, lo berdua ribut mulu. Ga cape apa ribut mulu, gue yang denger aja cape." kata Kai panjang lebar.

"Temen lo noh."

"Lah ko gue, elu noh yang kegatelan." sangkal Bagas tak terima.

"Udah lo berdua diem. Lo kalo mau tau Arlian dimana cari sendiri, dan lo gas, ga usah ladenin ni orang, diem aja ngalah." lerai Kai dengan menunjuk gadis itu dan juga Bagas secara bergantian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝑨𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑨𝒅𝒉𝒊𝒑𝒓𝒂𝒕𝒂𝒎𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝑨𝒚𝒏𝒂𝒓𝒂 𝑬𝒏𝒛𝒊𝒂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang