✨️Prolog✨️

107 23 12
                                    

"Hikari ... kita akan mengalahkan Muzan bersama," ucap lelaki yang terlihat blur di mataku.

Ia menyebut namaku. Siapa itu Muzan? Kenapa kita harus mengalahkannya? Dan kau siapa, di mana aku sekarang?

Apakah ini mimpi.

Usapan lembut terasa di kepalaku. Tempat berganti, namun bentuk lelaki itu tetap tidak jelas. Yang terlihat hanya senyuman manis. "Hikari, ayo membuat origami pesawat."

Origami? Itu permainan kesukaanku! Saat aku ingin membalas perkataannya tempat berubah lagi, kali ini aroma amis tercium di hidungku. Aku melihat banyak manusia yang terbelah dan terpenggal.

Napasku memburu, aku takut. Karena itu aku lari tidak tentu arah di tempat yang tidak jelas ini. Semua wajah terlihat buram, aku merasakan pusing. Namun, aku tetap berlari hingga terlihat seseorang sedang melakukan pertarungan dan lelaki itu tertusuk dengan pedang.

Seperti menyadari kehadiranku, lelaki itu menoleh dan tersenyum manis. Dan sekali lagi, hanya senyuman manis itu yang terlihat senyuman yang sama dengan lelaki mengajakku bermain origami.

Walaupun aku tidak bisa melihat wajahnya, aku yakin lelaki itu yang tadi. Senyuman mereka sama, entah kenapa aku merasa sesak.

Badanku terjatuh, pandanganku makin buram. Hal terakhir ku lihat adalah pedang yang di pegang lelaki itu. Pedang berwarna putih dengan gagang hitam bergaris hijau.

Ini mimpi yang sangat aneh.

Ini mimpi yang sangat aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cover/Art by me

Cover/Art by me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

New cover

Haloww, ini fanfic anime kedua ku! Dan story ketiga. Terima kasih yang berkenan mampir, baca terus hingga cerita ini end yaw.

Jangan lupa vote, komen and follow akun ini!

Follow juga:

IG: d.secretwritten
Tiktok: d.secretwpp

Kimetsu No Yaiba || Origami BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang