Kasus david dan yang lainnya semakin rumit untuk di pecahkan, sudah lima bulan berlalu,polisi kehilangan jejak dan penerangan.
Suatu hari,risa mempunyai satu orang teman kelas, yang bernama aries. Entah apa yang terjadi akhir-akhir ini, aries selalu mendekati risa terus menerus. Entah itu menanyakan suatu PR yang sebenarnya tidak ada, membawakan makanan untuk risa, ataupun juga mengajak risa untuk pergi ke kantin bersama. Aries seperti mempunyai perasaan terhadap risa.
Risa kini tengah menunggu bian di dekat kelas miliknya, dan mungkin kebetulan, ada aries lewat. Ia tersenyum sumringah dan mulai menanyai risa.
"ris, kantin bareng yuk?"
"duh.. Sorry banget ar, gue nunggu bian"
"yah.. Yaudah, kapan-kapan ya?"
"iyaa"
"dadah risaaa".
Ucap lelaki berkacamata itu,sambil melambai ke arah risa.
Risa yang bersandar di dinding hanya melontarkan senyum simpul. Tanpa ia sadar, di belakang nya sudah ada bian yang sudah bersiap mengejutkan nya.
"hadeh, cowo an.. AAAAAAAAA".
Risa berteriak sesaat setelah melihat wajah bian.
"STRESS LO, DASAR KUMISAN"
"kurang ajar, mentang-mentang gua kumisan,eh
Baru tau gua lu deket sama aries""gue juga baru tau"
"lah"
"hehehehehehe".
Risa melontarkan sengiran.
"aries agak aneh akhir-akhir ini njir,padahal awalnya ga deket, ngobrol pun jarang,eh,tiba-tiba aja sering ngajak ke kantin dan sebagainya"
"dia suka sama lu kali"
"ah, ga mungkin"
"awas kalo beneran, beliin gua bakso"
"gak".
Risa menolak mentah-mentah permintaan bian. Untuk apa menghabiskan uang nya hanya karena untuk sebuah taruhan?.
Tapi setelah dipikir lagi, tak ada salahnya risa mentraktir bian sesekali."eh, yaudah deh, gue beliin"
"YEEEEYYYYY"
"kita harus membantu rakyat kecil"
"anak ngen..-".
Risa memberikan sengiran kepada bian.
--------
Akhirnya,waktu pulang sekolah tiba. Risa sebenarnya jarang pulang bersama bian karena dia sering menghilang ketika di cari,dan hari ini sangat tumben bian agak pulang terlambat.
Risa menunggu ayah nya untuk menjemput sembari mengirim pesan kepada ayah nya lewat WhatsAap.
Dan dari belakang, ternyata ada bian yang sedang mengintip obrolan risa dengan ayah nya di handphone."kek ada orang.. Jangan-jangan ali, duh, ragu banget liat ke belakang,liat aja kali ya".
Risa mengalihkan pandangan nya ke belakang, dan di sana terdapat bian yang sedang memandangi nya dengan tatapan riang.
"hehehehehh, surprise motherfucker"
"lah, tumben ga ilang"
"hah, maksudnya?"
"biasanya kalo pulang sekolah gini, pas gue cari lu sering ilang"
"oooohhh, gua di suruh nyapu perpustakaan sama nopal tadi,di hukum bejir"
"MAMPUSSSS,AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHA,yaudah,gas pulang"
"gak di jemput bapak lu?"
"gapapa,biarin aja, bapak gw sering telat"
"yaudah, gaaassss".
Belum sempat aku dan bian melangkahkan kaki, tiba-tiba saja dari sebelah kanan aku di panggil lagi dengan aries.
"RISAAAAAA"
"DUH, ARIES KENAPA SIH,NGEREPOTIN AJA AH, GUE MAU PULANG"
Aries berhenti di depan risa dan bian, ia terengah-engah karena lari.
"wah, bro
Lu gapapa?""gapapa kak bian".
Aries masih mengatur nafas nya untuk bicara.
"kak, risa nya saya pinjam bentar ya?"
"oh, iya ambil aja risa nya nih"
Risa terkejut dengan jawaban bian, padahal dia sudah lapar dan ingin segera pulang.
"IH, ENGGAK ENGGAK ENGGAK, GUE MAU PULANG"
"ayolahhh, sana sana sana, mungkin aries mau ngomongin hal penting"
"tapi kan-"
"GAPAPAAA, AYO SANAAA".
Bian mendorong risa ke arah aries, itu membuat wajah aries agak sedikit memerah.
"prik."
Aries mengajak ku sebuah taman yang berada di sekolah ku.
"kenapa?"
Tanya risa.Aries dengan keberanian nya, mulai memberi buket bunga berwarna ungu muda.
"gue.. Suka sama lu ris, gue gatau sejak kapan, tapi.. GUE SUKA SAMA LO,mau gak.. Lu jadi pacar gue?"
Risa hanya diam memandangi aries.
"ar? Maaf ya? Gue gak bisa nerima perasaan lu"
"tapi.. Kenapa?"
"gue ga ada perasaan sama lu"
"karna lu aslinya pacaran sama kak bian ya? Kan kemana-mana lu sering nya sama kak bian sampe ga ada waktu buat temenan sama sejenis lu sendiri".
Mata risa membelalak. Risa menarik kerah aries dengan kencang, nyaris saja memukuli nya.
"kurang ajar lu ries, gue dari awal dah tau kalo lu suka sama gue, tapi gue pura-pura tolol aja
DAN BUAT BIAN, DIA TEMEN GUE SAMPAI KAPAN PUN TETEP TEMEN GUE,DIA GA NGELUNJAK KEK LO YANG CUMA TEMEN KELAS DAN NGELUNJAK MINTA LEBIH YAITU JADI KEKASIH,sadar diri ries."Aries hanya terdiam sambil memegang buket bunga berwarna ungu muda di tangan nya.
"bawa aja bunga lu itu,makasih dah suka sama gue. Dan jangan pernah sebut-sebut bian sebagai pacar gue, dasar orang gila".
Risa melepaskan tarikan nya dan meninggalkan aries di sana dengan emosi.
----
Bian menunggu risa sambil bersender di dinding pagar. Risa berjalan ke arah bian dengan geram.
"eh? Lu kenapa?"
"kita beli bakso"
"hah, kok tiba-tiba"
"...."
"....
OHHHHH, BENER YA TERNYATA?""iya, ntar gue ceritain, sekarang, ayo beli bakso"
"YEEEEYYYYYYY".
Bian berteriak riang. Ia mulai mengikuti risa dari belakang yang sedang marah.
.
.
.
.
Follow:@rintik_.hujan0
KAMU SEDANG MEMBACA
obsessed.||✔️
غموض / إثارة"gue ga pengen lo dimilikin orang lain, lu cuma punya gue, milik gue." ucap pria asing yang kini tengah berada di hadapan ku sambil mencekik leher ku.