Try Hard

37 6 0
                                    

Sudah tiga bulan lebih dan Axel dapat melihat jelas perubahan drastis dari adiknya. Vinnie yang awalnya suka bolos kini rajin masuk sekolah dan bahkan datang pagi-pagi buta. Vinnie tidak lagi menganggu Axel di jam 3 pagi untuk membangunkannya sekolah karena Vinnie akhirnya diberikan motor pribadi dari papi atas kedisiplinanya.

Setiap Axel mendobrak kamar Vinnie, sang adik itu sibuk belajar. Mid semester kemarin pun Vinnie sibuk memamerkan nilai sempurna dia dimata pelajaran bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Axel terkejut saat melihat catatan Vinnie yang sangat lucu, dipenuhi sticker-sticker dan doodle kartun, anak sekejam itu punya catatan yang lucu sungguh tidak bisa dipercaya. Kata Vinnie hal itu membuat dia tertarik untuk membaca kembali catatannya, kalau polos saja malah makin bosan untuk di baca.

Vinnie pun makin jago dalam mata pelajaran matematika, dan katanya Vinnie akan masuk jurusan ipa saat sma nanti.

"Vin, kerasukan apa heh! kok kamu berubah" kata Evan si kakak kedua yang sibuk memperhatikan kertas ujian Vinnie. Evan yang termasuk paling pintar dikeluarga pun tidak pernah menyangkah bahwa yang akan meneruskan jejaknya adalah Vinnie. Evan sekarang sedang kuliah kedokteran dan dia punya feeling bahwa Vinnie akan mengikuti jejaknya, dari pada hanya dugaan saja lebih baik dia bertanya langsung kepada sang adik.

"Vinnie mau masuk kedok kayak kakak gak?"

"ogah"

deg! dugaan dia salah

"kenapa?"

"yang ada aku malah brantem sama pasien. Aku jadi pembisnis aja"

"tadi katanya masuk ipa? kalo pembisnis ya ips dong" kata Evan

"lah tadi kata kakak peluang kerja lebih bagus di ipa"

"ya mana kakak tau kamu mau jadi pembisnis"

"yaudah ips aja" jawab Vinnie sambil mengambil kembali kertas-kertas ujiannya. Disisi lain kak Tammy yang juga ada di ruang keluarga bersama mereka bertanya.

"gak masuk bahasa aja Vin? kan kamu jago bahasa Inggris tuh"

"gak ah, gak tertarik" jawab Vinnie. Walupun mendapat nilai sempurna tapi Vinnie rasa mempelajari bahasa tidak akan berguna bagi dia, apalagi Vinnie tidak ada ketertarikan dengan dunia luar dengan segala macam bahasanya.

"apa yang memotivasi kamu buat rajin gini dek?" tanya Evan tiba-tiba, tentu Vinnie tidak akan mampu menjawab. Akan sangat memalukan jika Vinnie bilang kalau orang yang dia sukai masuk di sekolah elit jadi dia juga mau belajar biar bisa sekolah di tempat yang sama.

"emmm...Pengen menaikkan derajat" jawaban yang konyol, setidaknya Axel terhibur dengan jawaban Vinnie.

"AHAHAAHAHAHA jadi selama ini derajat lu rendah ya"

"bacot"

"Vinnie ucapan kamu loh" tegur kak Tammy saat Vinnie berucap kasar kepada Axel.

"dia duluan"
.
.
.
.
.
Kini di dalam kamarnya Vinnie sibuk menempelkan surat diatas coklat batangan. Sudah lebih dari 50 hadiah dan surat yang dia berikan diam-diam kepada Michael, dan Vinnie tidak pernah bosan. Selagi belum ketahuan maka akan terus dia lakukan.

Vinnie tidak memiliki niat untuk mendatangi Michael secara langsung dan menyatakan rasa sukanya, dia tidak punya cukup keberanian akan hal itu. Dengan Michael memakan pemberiannya rasanya sudah cukup baginya, tidak lebih dari itu. Vinnie sendiri tau bahwa Michael penasaran dengan sosok dia, toh saat Valentine saja Michael bicara di depan umum mencari dirinya.

"untuk secret admirer gua yang suka kirim surat sadis, keluar plis gua mau ngomong" para murid di aula bersorak menunggu siapa yang akan maju dan mengaku, sayangnya Vinnie tidak seberani itu. Kekecewaan tentu muncul diwajah Michael namun apa boleh buat, Vinnie pengecut.

Which one [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang