Rencananya Olla

371 20 1
                                    

" yasudah, besok kita kesana."

Matahari memancari sinarnya ke bumi sehingga membuat bumi terasa panas, namun angin masih membuat mereka sejuk walaupun tidak begitu sering. Beberapa remaja yang merasakan panas matahari yang terpancar ke mereka langsung berpindah tempat yang awal nya sedang duduk di anak tangga pertama, kini mereka berpindah ke agak dalam.

" panas banget weh " lelaki di sampingku itu menarik-narik pelan bajunya seperti sedang kegerahan, aku pun tertawa mendengar hal itu lalu menimpali ucapannya " namanya juga ada matahari, kalau mau dingin banget ke kutub utara aja. "

Lelaki di samping ku ikut tertawa namun menyetujui ucapan ku juga. Memang, aku dan lelaki disamping ku suka menghabiskan waktu untuk mengobrol begini sambil menikmati suasana diluar kosan.

" ASTAGHFIRULLAH! "

Aku dan lelaki di samping ku terkejut dengan teriakan itu sehingga membuat kami bergegas mengecek keluar area kosan. Seorang ibu-ibu sedang mengomel-ngomel.

" ada apa toh bu Ida? " Lelaki di sampingku adalah orang yang duluan bertanya pada ibu-ibu yang sedang mengomel, " ini loh kucingnya pak kumis malah berak di tanaman saya, dipikir tanaman saya WC kali! Awas aja tuh kucing! " Geram Bu Ida tetangga di samping kosan kami.

Aku hanya menahan tertawa melihat tingkah Bu Ida. Tanpa menunggu lelaki yang sedang mengobrol dengan Bu Ida itu Aku segera berbalik badan dan melangkahkan kaki ku kembali ke tempat duduk mereka. Aku sedikit berjongkok lalu duduk di anak tangga tadi.

" Flo! " Aku menoleh kearah suara yang memanggil nya, seorang perempuan yang jaraknya sekitar 100 meter, aku menatap wajah orang itu lalu menyahuti nya " ada apa lagi sihh Febriola Sinambela? "

Perempuan yang ku sebut namanya itu menghampiri ku dan melemparkan tatapan tajam pada ku. " stop tatap gua kayak gitu. "

Orang yang biasa ku panggil Olla itu masih saja langsung merubah cara pandang nya terhadapku.

" lagian lo juga, udah tau gua ga suka di panggil kayak gitu. Malah dipanggil, dasar Flora Syafiqa Riyadi " ungkap Olla. Kedua tangannya terlipat di depan dada.

Dia menyebut sebuah nama? Siapa kah itu? Yup benar, aku lah perempuan yang bernama Flora Shafiqa Riyadi itu. Flora yang mendengar hal itu membuat rahang nya mengeras dengan kepalan tangan yang entah dari kapan sudah sangat erat sampai-sampai tangannya sudah memutih, Flora sontak berdiri dan langsung menarik kerah baju Olla dan posisi tangannya sudah siap untuk menghajar Olla.

" apa maksud lo!? " bentak Flora. Ada rasa aneh dan benci jika nama panjangnya itu dipanggil. " kenapa? gak suka lo? takut lo? pukul aja -- "

" hey, hey, hey! ada apa ini? " sela Lelaki yang bersama ku sebelumnya.
Dia melangkahkan kakinya mendekat kearah kami, tatapannya masih tertuju pada kepalan tangan Flora yang belum berganti posisi.

Flora menghempaskan tangannya lalu melepaskan kepalan tangan itu. Lelaki itu menatap kami berganti-gantian.

" apa masalahnya? " Tatapan mata yang mengarah kepada Flora dan Olla itu mempunyai sebuah tujuan. " Olla manggil nama panjang ku, "

Lelaki itu menghembuskan nafas nya dengan berat. Matanya menatap pada Olla, permasalahan nya juga sama.

Ia menggelengkan kepalanya karena dua orang perempuan itu.

Tertarik Atau Di Tarik ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang