Menjauhi Orang Yang Tak Bersalah

58 9 0
                                    

Berlarian tanpa arah yang pasti membawa mereka bertemu dengan kelompok satu dan beberapa anggota kelompok dua, Ferrel menubruk Oniel yang tak ia sadari sudah berada di depannya dengan jarak cukup dekat. Mereka pun jatuh ke lantai menimpa Oniel.

" kampret kalian!, " umpat Oniel. Badannya cukup sakit merasakan dua orang menimpa badannya.

Adel, Lulu dan Zeano menertawakan mereka. Ferrel mencoba untuk menjatuhkan badannya ke samping agar Oniel tak merasakan sakit karena tertimpa. Flora pun berdiri sambil membersihkan siku nya yang kotor.

" kalian ini kenapa?! kok pada lari-lari? " Dari tatapan Olla, Flora dapat menyimpulkan kalau Olla marah pada mereka " kita ngeliat kerangka manusia, "

" halah, alasan. Udah, lanjut sono " ujar Olla yang membuat Flora sedikit kesal.

" lo tuh ga liat, jadi jangan seenaknya ngomong gitu! "

" yaudah sih, emang kenapa? "

" arghh elo-- "

Jari Flora yang terarah pada Olla langsung ia kepalkan dan ia turunkan. Flora langsung berbalik badan dan berjalan menjauh dari kelompok Olla. Ferrel, Lulu dan Zeano segera mengikuti Flora yang sudah terbawa emosi dengan cara bicara Olla.

" banyak drama. "

Olla pun kembali menelusuri ruangan yang memang sedang ingin mereka tuju. Langkah Flora terdengar seperti sedang marah besar. Sentakan setiap kali berjalan dapat terdengar jelas di telinga para teman-temannya. Lulu, Zeano dan Ferrel saling berpandangan satu sama lain, mereka seolah membicarakan untuk salah satu dari mereka meredakan emosi Flora.

Setelah perdebatan pandangan mata itu pada ada akhirnya tatapan Lulu dan Zeano tertuju pada Ferrel. Muka mereka memelas kepadanya. Ferrel hanya memutar malas bola matanya itu ketika melihat ekspresi wajah dua orang yang berada di hadapannya.
Ferrel kembali menatap kedepan, kearah seorang perempuan bertubuh mungil sedang beradu dengan rasa emosinya. Ferrel menelan saliva nya sebelum mengajak perempuan itu mengobrol.

" Flo. . . " panggil Ferrel. Suaranya agak sedikit lirih yang membuat Flora berdehem.

" jangan dimasukin ke hati ucapannya Olla. " Flora lalu mendecih, susah sekali untuk melakukan hal yang di bilang oleh Ferrel " susah Rel, dia udah terlalu ngeremehin kita "

Flora juga benar. Olla memang sedari awal selalu meremehkan apa yang mereka ucapkan. Hanya ucapan Justin saja yang sangat ia percayai. Entah apa yang sudah di berikan Justin kepadanya, entah itu "YTTA". Kalau Olla bukan sahabat nya, sudah sejak lama ia mencaci maki dan menghajarnya lalu memutuskan kontak pertemanan mereka bahkan ia bunuh saat itu juga ia mampu.

Kini suasana kembali hening. Ferrel sudah tak ingin untuk berbicara lagi, ia hanya mengikuti saja dengan keinginan Flora, yaitu menyelesaikan permintaan Olla. Flora merekam apa saja yang menurutnya akan membawa kesan yang menyeramkan.

" anjir. Gua baru sadar kalau disini ga ada sinyal " ucap Zeano seraya mengangkat ponselnya setinggi mungkin untuk mencari jaringan.

" masa iya? " Lulu yang tak percaya langsung mencobanya, ternyata ucapan Zeano benar " yaudah, ayo keluar. Lagian udah jauh juga kita jalan. " jelas Flora yang menatap mereka secara bergantian.

Mereka mengangguk bersamaan lalu berjalan kembali ke tempat keluar. Lulu dan Zeano dibiarkan berjalan lebih cepat sedangkan Ferrel menyetarakan langkah nya dengan Flora. Flora yang melihat Ferrel berada di sampingnya tak memperdulikan apapun. Sampai pada akhirnya, tangan Ferrel mulai menggenggam tangan Flora lalu mendekatkan nya ke bibirnya untuk ia cium.

Cupp..

Punggung tangan Flora ia cium. Flora tak menarik tangannya ataupun memberontak, memang sudah sewajarnya kan seperti itu. Apalagi mereka dalam konteks memiliki hubungan. Ferrel dan Flora kembali melangkah sambil membawa kamera yang disorot kedepan, yang disana terdapat Lulu dan Zeano yang sedang saling usil.

Tertarik Atau Di Tarik ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang