11.siapa kau......

483 44 18
                                    

"Ji kenapa jadi gini sih" tanya mako. "Gw juga gatau ko" jawab riji. "Udh yok mending pulang nanti takutnya di cariin lagi" ucap mako dan riji langsung menjalankan mobilnya menuju ke arah rumah tnf.

Dari kejauhan terlihat ada yang mengawasi agil dan makomi "hah.... Agil agil.... Gw akan rebut orang yang lu sayang dari lu" ucap orang itu tersenyum lalu meninggalkan tempat itu. "Komi Komi nanti aku mau jalan jalan ke taman tapi aku gamau taman yang ramai" ucap agil dengan tingkahnya yang seperti anak anak dan manja itu yang membuat makomi gemas dan terkekeh dengan perkataan agil. "Iya sayang nanti kita ke taman, nanti kamu sekalian foto ya atau kamu mau foto berdua buat di wallpaper" ucap makomi dan itu membuat agil berpose seperti sedang memikirkan mana yang akan dia pilih. "Aku mau foto sendiri sama foto sama kamu nanti kita pake wallpaper ya Komi" ucap agil dan makomi hanya terkekeh dengan tingkah dan ucapan agil. "Iya sayangku" ucap makomi sambil mengendarai mobil ke suatu tempat dan mengacak rambut agil.

Setelah sampai di tempat tujuan agil turun duluan dan langsung berlari menghampiri bunga yang tumbuh di sekitar taman itu, makomi yang melihat itu turun lalu dia diam diam mempotret agil yang sedang berjongkok sambil bermain dengan bunga. Setelah mengambil beberapa foto makomi menghampiri agil dan jongkok di samping agil "suka?" tanya makomi dan agil hanya mengangguk. Pada saat sedang asik bermain dan berfoto tiba tiba agil di tarik oleh seseorang dan orang itu tiba tiba saja menampar agil dan agil yang kaget hanya diam sambil memegang pipi yang di tampar "bukannya kamu bilang kamu mau nikah sama mako kenapa kamu sama dia" ucap orang itu pada agil. "M-ma-maaf kak.... " ucap agil dengan suara lirih dan bergetar seolah ingin menangis dan makomi yang melihat itu langsung memeluk agil. "Lu marah boleh tapi gak main tangan sampe ngelukain agil juga dong, lu aja gatau permasalahan agil" ucap makomi dengan emosi yang masih berusaha dia tahan, agil yang kini telah menangis langsung memeluk makomi erat. "Gw kakaknya serah gw dong mau ngapain" ucap orang itu lagi.

"gw tau lu kakaknya TAPI GAK NGELUKAIN AGIL JUGA SAMPE BUAT DIA NANGIS LU AJA GAK TAU APA APA SOAL AGIL JADI LU GAK USAH SOK TAU BANGSAT!!!" ucap makomi dengan emosi yang sudah tak terbendung lagi pasalnya baru saja tadi agil menangis dan baru tadi lukanya diobati namun sekarang dibuat menangis lagi dan luka itu akan muncul lagi. "Lu gak usah ngegas anjing kaya gak punya rem aja" ucap orang itu dengan agak meninggikan nadanya. "Ya emang mulut gw gada rem emangnya gw apaan motor? Mobil? Sepeda? Bukan ya gw itu manusia" balas makomi."yakin cuma manusia biasa" ucap orang itu. "Komi.... Hiks..... Sakit..... " ucap agil dan makomi langsung melihat ke agil. "Yang mana yang sakit hm? Biar aku obatin" ucap makomi. "Tangan" ucap agil yang masih menangis sambil menjulurkan lengan baju yang sudah ada bercak darahnya. Makomi menggulung lengan baju agil lalu menjilat luka seperti luka sayatan itu dengan tenang dan orang yang tadi menampar agil hanya bisa terdiam "Komi kamu gpp jilat gitu nanti energi kamu terkuras" ucap agil namun makomi seolah menuli dan masih menjilat luka sayatan yang ada di tangan agil dengan tenang walau dia tau itu menguras energinya.

Setelah di rasa cukup makomi berhenti menjilat lengan agil dan mengacak rambutnya "dah nanti sampe rumah obati lagi" ucap makomi dan agil hanya mengangguk. "Kenapa bisa tiba tiba ada luka di tangan agil" tanya orang itu. "Lu gak perlu tau" ucap makomi pada orang itu "agil ayo lanjut main dan foto foto" ucap makomi dan agil hanya mengangguk sebagai jawaban.

Tak terasa hari sudah sore dan agil masih bermain dan foto foto "agil ayo pulang udah mau malem" ucap makomi dan agil hanya mengangguk namun tiba tiba saja ada yang memeluk makomi, agil diam sambil menunduk. "Makomi sayang aku kangen banget" ucap orang itu yang sekilas suaranya mirip agil, dia melepaskan pelukkannya dan melihat makomi. "Siapa kau?" tanya makomi bingung dan makomi juga langsung menggenggam tangan agil sambil mengelus nya. "Bukannya aku ini pacarmu ya?" ucap orang itu memeluk makomi lagi dan lagi, agil melihat makomi dengan mata berkaca kaca seolah ingin menangis makomi yang melihat itu langsung melepaskan pelukkan orang misterius itu dan menarik agil ke dalam pelukkannya. "Saya aja gak kenal anda, sejak kapan kita pacaran? Jangan ngadu ngadu anda" ucap makomi sambil mengelus kepala agil. "Aku kan pacar mu" ucap orang itu lagi dan agil mendongak melihat ke makomi. "Bener kata dia?" ucap agil dengan suara yang mulai gemetar. "Enggak agil aku aja gak kenal ni orang" ucap makomi. "Hm" singkat agil lalu dia berbalik dan menarik masker yang dia pake "gilbert?!!" kaget agil dan langsung memeluk makomi "pergi lu" ucap agil mengusir gilbert. "Dih gamau gw" ucap gilbert dan makomi sudah tau apa yang akan terjadi kedepannya. "Mulai... " ucap makomi pasrah dan benar saja mereka mulai bertengkar, makomi hanya diam melihat mereka bertengkar.

Gilbert tiba tiba mengeluarkan pistol dan makomi langsung menarik agil lalu menyembunyikannya di belakang tubuhnya "heh gaboleh pake pistol lu bert" ucap makomi yang tak mau agil kenapa napa dan agil melihat gilbert lalu menjulurkan lidahnya seolah mengejek. "Awas aja lu ya gil" ucap gilbert yang menahan amarah nya. "Iya gw awasin" ucap agil. "Udah agil jangan mulai lagi" ucap makomi sabar dengan tingkah mereka. "Iya iya" ucap agil lalu memeluk makomi. "Duh dia meluk boleh lah gw gak" ucap gilbert. "Udah udah mending lu pulang dah udah jam 6" ucap makomi yang kini sedang mengelus kepala agil. "Hm" gilbert hanya berdehem lalu langsung pergi dari sana. "Ayo pulang kita obatin lukanya" ucap makomi dan agil hanya mengangguk.

Setelah sampai di apartemen mereka makomi memarkirkan mobilnya lalu turun dan diikuti agil yang juga ikut turun lalu agil menghampiri makomi "Komi gendong" ucap agil sambil merentangkan tangannya dan makomi langsung menggendong agil lalu berjalan masuk apartemen dan menuju kamar apartemen mereka. "Manja banget ya hari ini" ucap makomi dan agil tak memperdulikan itu dia hanya suka dengan aroma tubuh makomi yang wangi dan aroma tubuh makomi juga unik. Makomi menurunkan agil di sofa dan itu membuat agil pundung, makomi mengambil kotak p3k lalu kembali ke agil dan mengobati luka agil "komi jangan jauh jauh aku mau sama kamu aja" ucap agil pada makomi yang sedang fokus mengobati luka agil.

Setelah selesai mengobati luka agil, makomi merapikan kotak p3k dan berjalan ke arah laci dekat TV tapi di hentikan oleh agil "jangan jauh jauh" ucap agil dengan suara gemetar. "Iya iya bentar aja ya sayang" ucap makomi bukannya mendapat anggukan agil malah menangis, makomi menaruh kotak p3k di meja dan ddk di samping agil lalu memeluk agil "iya iya enggak, aku enggak jauh jauh kok" ucap makomi berusaha menenangkan agil dan agil langsung diam dan tenang ketika makomi memeluknya. "Komi pangku" ucap agil dan makomi langsung mengangkat agil lalu memangkunya. "Agil ini kotak p3knya aku mau taruh dulu bentar aja ya?" ucap makomi dan agil hanya menggeleng kan kepalanya

"Aku bilang enggak........

'Lihatlah rumit sekali ya'

'Ya memang rumit'

1164 kata

Dah

What? -magilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang