21.masalah telah dimulai

208 27 5
                                    

"Good night sweety" ucap agil lembut lalu mencium kening mako lumayan lama. Agil menggendong mako bridal style dan berjalan menuju kasur lalu menidurkan mako di kasur "kalau tidur gini tambah cantik ya" agil tersenyum lalu tatapannya mendadak berubah sedih, agil mengambil handphone nya dan mencari fotonya dengan orang yang dahulu menjadi pasangannya tanpa agil sadari air matanya menetes begitu saja tanpa seizinnya. Dari arah balkon terlihat seorang pria yang memandangi agil dengan tatapan sedih, senang, dan dengan senyuman yang telah terukir di bibirnya "akan ku pastikan di kehidupan kita yang selanjutnya kita bersama lagi dengan ingatan yang sama" ucapnya lalu pergi dari tempat tersebut namun sebelum pergi dia mengambil foto agil yang menangis sambil melihat handphone nya.

Agil yang mendengar suara yang begitu familiar menoleh ke arah balkon dan dia melihat siluet orang yang begitu dia kenali bentuk tubuhnya "komi..... " panggil agil dan agil langsung berlari ke arah orang itu, agil langsung memeluk orang itu erat. "Komi.... Aku kangen... " ucap agil dan makomi terus berusaha melepaskan pelukkan agil "komi udh gak sayang sama aku?" pertanyaan agil berhasil membuat makomi terdiam. "Kita tidak memiliki hubungan... Aku hanya manusia biasa sementara kau adalah vampir" ucap makomi dan tanpa di sadari keduanya ada yang mengawasi mereka sedari tadi. "Apa masalahnya? Dulu kau manusia serigala dan orang tua mu menyetujui jika kau menikah denganku" ucap agil dan makomi hanya diam.

"Maaf" ucap makomi yang dengan lembut melepas pelukkan agil lalu pergi begitu saja. Orang itu hanya tersenyum "ini akan jadi gosip yang menarik sayangku agil" ucap orang itu lalu tertawa. namun tawa itu seketika berhenti "kau pantas mati" ucap makomi yang ternyata telah menembak wanita gila yang sedari tadi mengawasinya dan menguping nya "aku akan tetap menjaga rahasiamu.... Agil..... " ucapnya sebelum pergi.

Terlihat dari kejauhan agil yang melihat kepergian makomi hingga makomi tak terlihat lagi di pandangannya dan agil langsung masuk kamar "udh puas melepas kangennya? Sama kekasihmu itu?" ucap mako yang ternyata melihat semuanya dan agil hanya menunduk dan tak mampu berkata kata. "Maaf" ucap agil lalu berjalan ke arah kamar mandi dan langkah agil terhenti saat merasakan mako yang memeluknya. "Gausah minta maaf aku tau kamu itu kangen banget sama dia dan aku udh ngeliat dia sejak kita di balkon" ucap mako dan agil tak merespon sama sekali perkataan mako.

"Aku mau mandi" agil melepaskan pelukan mako dan langsung masuk ke dalam kamar mandi. Mako hanya menghelan nafas panjang "semustahil itu kah" gumamnya dan langsung merebahkan badannya di kasur. Setengah jam lebih mako menunggu agil selesai mandi namun agil belum juga keluar dari kamar mandi.

Ceklek

Agil keluar dengan keadaan sudah mengenakan pakaian lengkap dan mata yang terlihat sembab dan sayu. Agil merebahkan badannya di kasur dan langsung tidur. Mako yang melihat itu hanya diam "agil sayang kamu kenapa?" Tanya mako dan tak ada jawaban sama sekali yang terdengar hanya dengkuran halus agil, mako yang mendengar itu hanya tersenyum lalu memeluk agil dan ikut tidur.

Keesokan harinya

Agil hanya menunduk saat rion menatapnya dengan tatapan mendominasi "APA MAKSUD DARI VIDEO INI AGIL" teriak rion sambil menunjukkan video pembicaraan agil dan makomi kemarin dan agil hanya menggeleng tak ingin menjawab maupun menatap rion. Rion yang emosi langsung saja menampar agil keras sampai sampai agil terjatuh keluarga yang lain hanya diam tak mampu menghentikan ataupun berbicara "ada apa ini?" Suara lemah lembut terdengar dan itu membuat semua anak anak bernafas lega saat tau siapa yang datang "rion? Aku kan sudah bilang jangan marah marah dulu" ucap Caine sambil menghampiri rion dan berdiri di depan rion lalu mengusap wajah rion. "Tapi-" belum selesai rion berbicara Caine sudah memotong perkataannya "rion.... " ucap Caine dan rion langsung menunduk. "Maaf" ucap rion menundukkan kepalanya.

Semua yang ada di ruangan itu menahan tawa melihat rion yang diomeli oleh Caine. "Kamu gpp?" Tanya mako pada agil dan membantu agil berdiri, agil yang di tanya hanya menggeleng. "Udh ketahuan juga kan buat apa di sembunyiin lagi gak guna" ucap agil dengan tangan yang terus memegangi pipinya "itu juga udh viral si sosmed kan" lanjut agil dan menghampiri Caine dan rion "Caine gausah kasian rionnya ini juga salah gw" ucap nya lagi dan langsung pergi begitu saja. Tak ada yang berani menghentikan ataupun menyusulnya karena mereka tau rion akan marah besar saat mereka menghentikan atau mengejar agil.

Agil berjalan keluar dari gerbang rumah tnf dan melihat makomi yang telah menunggunya. Tanpa menunggu lagi agil langsung memeluk makomi dan menangis dalam pelukkan makomi "segitu bencinya ya dia sama aku sampe nyebarin rahasia aku kaya gini? Aku berusaha nyembunyiin rahasia ini tapi dengan sengaja dia ngerekam dan nyebarin dengar mudahnya" ucapnya dengan suara bergetar dan isak tangis yang terus keluar dari mulutnya.

Makomi hanya mengelus kepala agil dan berusaha menenangkan agil yang terus menangis "komi aku capek komi" ucap agil yang terus memukul dada makomi dan makomi yang hanya diam dan berusaha menenangkan agil yang menangis tanpa henti. Rion yang melihat agil sedang bersama makomi marah dan menghampiri mereka, makomi yang melihat rion hanya diam dan menghelan nafasnya "apa yang lu mau sekarang? Bukannya lu udh tau ya masalalu agil dan rahasia agil" ucap sekaligus tanya makomi pada rion.

Makomi masih mengelus kepala agil dan lama kelamaan tangisan agil berubah menjadi dengkuran kecil dan halus "iya gw tau tapi gw takut nanti agil di bunuh" ucap rion dengan suara berbisik takut membuat agil terbangun dan makomi hanya tersenyum lalu menggendong koala agil. "Bulan purnama merah bentar lagi jadi tenang gw bakal lindungin agil kok tapi ya.... Di balik bayang bayang" ucap makomi yang menekankan suaranya supaya agil tak terbangun atau kaget. "Hah.... Lu emang selalu ngelindungin dia di balik bayang bayang, mending sekarang agilnya di bawa ke dalam rumah terus di tidurin di kasurnya" ucap rion lalu berjalan kembali ke rumah dan alangkah terkejutnya rion saat melihat Caine yang telah berdiri di gerbang rumah.

"Good luck man" ucap makomi lalu memasuki rumah tersebut. Sementara keadaan rion dan Caine, keadaan di sana cukup menegangkan bagi rion dan tiba tiba saja Caine menjewer telinga rion "aduh.... Duh... Sakit Caine maaf" ucap rion dan Caine tak memperdulikannya sama sekali, Caine menyeret rion memasuki rumah dan rion hanya menurut tanpa berani melawan sama sekali.

Setelah makomi menidurkan agil makomi langsung pergi namun saat di perjalanan menuju ke pintu depan dia melihat caine yang sedang mengomeli rion, makomi lalu menghampiri mereka "Caine itu di pukul aja biar tau rasa" ucap makomi dan langsung pergi begitu saja. Rion yang mendengarnya hanya pasrah dan terus menunduk di hadapan Caine, Caine menatap rion dari atas sampai bawah tiba tiba saja caine tertawa "sayang udh jangan nunduk" ucap Caine pada rion "ke kamar yuk" lanjut Caine dan seketika tubuh Caine melayang. "Aku hukum kamu ya" ucap rion.

Beberapa jam kemudian

Agil kini telah terbangun dan tak mendapati makomi di dekatnya "komi..... " panggil agil namun tak ada yang menyaut sama sekali. Agil berjalan keluar kamarnya dan menuruni tangga "komi...... " panggilnya lagi dengan tangan mulai gemetar firasatnya tentang makomi buruk. "Merah" agil berjalan keluar rumah dan melihat bulan purnama merah yang menerangi langit. Ah.. Pantas saja firasatnya buruk. Agil langsung mengambil mobilnya dan mengendarainya dengan kecepatan penuh menuju suatu tempat. Setelah sampai di tempat itu agil langsung keluar dari mobil mencari makomi di tempat itu.

Sampai akhirnya agil bertemu makomi "komi" agil langsung memeluk makomi pelukkan itu begitu erat seolah olah tak ingin makomi pergi lagi. "Komi.... Dunia sudah berubah dan kau adalah Enigma aku alpha dan ras yang tersisa hanya empat orang kita, rion, dan caine" ucap agil dalam pelukkan makomi yang diam karena kedua tangannya di ikat dan menahan rasa sakitnya."aku....ta....u" ucap makomi yang berusaha keras menahan rasa sakit yang ia rasakan dan agil hanya mempererat pelukkannya. "Kalau sakit jangan di tahan" ucap agil yang kini telah melepaskan pelukkan nya dan berusaha melepaskan rantai yang mengikat makomi walau tangan nya harus terluka.

Setelah rantai terlepas agil langsung memeluk makomi dan menahan sakit di tangan dan punggung agil yang kini di cakar makomi untuk menyalurkan sakit yang ia rasa, makomi berusaha melepas pelukkan agil namun nihin tenaganya yang telah terkuras tak mampu membuat agil bergeser sedikitpun. pada akhirnya makomi pingsan dalam pelukkan agil dan agil langsung menelpon mako yang langsung di angkat oleh mako "mako boleh tolong jemput gak?" Ucap agil dan tlpn langsung dimatikan sepihak oleh mako.

"Komi......

'Terkadang apa yang diharapkan berbeda dengan apa yang terjadi.... Kita bisa memilih kalau takdir tak merestui.... Apa pun yang kita pilih dan kita mau tak akan pernah terjadi'

'Ya.... Namun tak jarang juga kau tak memilih namun takdir lah yang memilihkan jalan yang terbaik untuk kita'

'Kita tak tau apa yang akan terjadi.... Kita hanya bisa menunggu dan bersabar'

1434 kata

Kehabisan ide maaf kalau lama up nya

Setelah sekian lama gak up akhirnya up juga penasaran gak sama kelanjutannya?

What? -magilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang