1

974 124 99
                                    

Naruto©Masashi Kishimoto
.
.
.
Spesial story for NHI SummerBreezeevent24..
.
.
.
Rate M
.
.
.

***

Sudah hampir setengah tahun aku memasuki bangku sekolah menengah pertama. Aku masih setia memandangi seseorang yang mampu membuatku berdebar setiap kali merasakan atensi kehadirannya. Ya, aku jatuh cinta pada salah satu teman satu kelasku. Dia gadis yang cukup unik menurutku. Sudah sedari pertama kali aku melihatnya, hatiku memberi sinyal berbeda setiap aku berada didekatnya. Kalian percaya jika tubuhku bahkan mampu bergetar dalam radius satu meter didekatnya. Hah, ya ya ya aku tau, aku memang payah. Namun itulah yang terjadi padaku teman-teman sekalian. Namanya Hyuuga Hinata, gadis yang selalu mampu membuat hatiku merindu. Aish, jangan mengataiku jika aku anak kecil yang baru akan beranjak dewasa dan tidak sepantasnya sudah merasakan cinta semacam ini. Hey, JANGAN PANGGIL AKU ANAK KECIL, meski aku memang masih kecil. Tidak. Aku beranjak remaja. Betulkan?

Hinata, gadis yang energik, ceria, tomboy dan sedikit urakan. Rambut panjang yang ia miliki belum pernah sekalipun aku melihatnya terurai. Pemilik Surai indah itu selalu menguncir bak buntut kuda, Surai nan panjang berwarna gelap indah itu. Aduh, betapa aku sangat mengagumi setiap apa yang Tuhan berikan pada gadis tomboy itu. Kulitnya yang seputih susu itu akan berubah warna menjadi merah ketika tersengat panasnya matahari. Bagaimana jika kulit itu beradu panas dengan suhu tubuhku ketika sedang memandanginya? Ck... Astaga aku mesum sekali. Maaf kan aku.

Tidak pernah sekali pun aku melihatnya sehari saja tanpa dihukum. Kelihatannya, Hinata adalah pelanggan setia halaman sekolah serta kamar mandi siswa. Bagaimana tidak, setiap hari gadis itu pasti akan berkunjung kesana dengan membawa sapu lidi, pengki juga sikat WC. Rajin sekali bukan. Hinata sering kali dihukum bukan karena ia bodoh tapi karena memang pergaulannya yang selalu dengan bocah lelaki berandal sekolah. Baik satu angkatan atau kakak kelas kami.

Didalam kelas, Hinata merupakan seorang siswi yang sangat pintar. Meski sering dihukum ia selalu mampu mendapatkan nilai sempurna saat bapak atau ibu guru melakukan ulangan harian secara mendadak. Ilmu pengetahuan sosia, ilmu pengetahuan alam, matematika, dan lainnya dia selalu mendapatkan nilai sempurna. Bahkan untuk pelajaran bahasa Indonesia saja tulisan Hinata selalu dipuji oleh guru kami. Ibu guru selalu mengatakan jika tulisan Hinata sangat rapi. Ya, aku akui itu. Semua tertata rapi, hanya pakaian seragamnya saja yang selalu tidak rapi. Mengapa bajumu selalu keluar dari rok milikmu Hinata? Apa mau aku yang memasukkan? Okey, jangan kearah sana. Bahaya.

Aku jatuh cinta pada gadis unik ini ketika masih berada dimasa-masa Orientasi Siswa. Gadis dengan seragam putih merahnya yang selalu tertawa entah karna apa. Pertama kali berinteraksi dengannya saat aku lupa membawa rentetan tugas yang sudah para senior kami dari OSIS tetapkan. Jelas sudah jika aku akan mendapatkan hukuman.

"Hei, kau tidak membawa kalung sayuran?" Tanya Hinata padaku untuk yang pertama kalinya. Aku hanya menggeleng dan tidak lupa menyematkan senyumku karena aku tau kami teman satu kelas.

"Bukankah ini merepotkan?" Tanyanya lagi padaku dengan menunjukkan beberapa sayuran yang sudah ia rangkai menjadi kalung, kali ini lebih ke mengeluh. Karna memang merepotkan membawa kalung semacam ini. Sebenarnya apa manfaatnya?

"Kau tau, aku bahkan dimarahi Ibuku karena mengambil terong, cabai, bawang jahat, bawang baik dan juga wortel," gerutu Hinata padaku.

Mendengar penuturan Hinata aku sedikit tidak fokus, apa itu bawang jahat dan bawang baik? Aku tidak pernah mendengar istilah perbawangan dengan nama itu.

"Kau tau, bahkan ibuku menyuruhku membawa kelapa utuh sebagai bandul kalungku," lanjutnya lagi dengan bibir yang mengerucut lucu.

Imut nian kau Hinata, batinku.

Memories With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang