H-1

22 8 0
                                    

Maaf jika ada persamaan dalam, karakter, tokoh, alur, dll. Karena cerita ini murni bikinan saya sendiri dan murni imajinasi saya.

Wajib follow author dulu sebelum membaca tsiapaajaa

Selamat membaca semua!!!





Hari ini Adnan ke pesantren tidak terlalu pagi, karena Akira juga harus berberes-beres dirumah apalagi ada mertuanya jadi Adnan merasa tidak enak, lagian kemarin juga sudah ke pesantren pagi-pagi

Adnan melihat Akira di bilik ruang tamu
"Sayang, mas bantuin ngepel ya?" Tawar adnan, Akira hanya menganggukkan kepalanya

"Oke sayang" lalu Adnan mengambil pel-pelan dan mengepel ruang tamu dan ruang tv, sedangkan dapur belum di sapu oleh Akira

Bunda Akira yang melihat Adnan mengepel tersenyum "maa syaa Allah, menantu bunda" ucap bunda

Adnan menengok ke arah mertuanya itu dan tersenyum "hehehe bunda" balasnya sambil cengegesan

Akira yang mendengar dari dapur itu langsung ikut bersuara  "Mas Adnan kan emang gitu Bun, suka bantu Akira mana peka banget lagi" sambung akira yang sedang menyapu di dapur

"Alhamdulilah kalau gitu" balas bunda

Ayah Akira sedang diluar bersama abizar, mereka sedang berbincang-bincang

Abraham mengambil secangkir kopi yang berada dimeja dan meminumnya setelah itu berucap "Ayah gamau sampai resepsi anak ayah ga berjalan lancar" ucap Abraham lalu meminum lagi kopi buatan istrinya

"Kata Adnan bakal ada polisi yang jaga yah" balas Abizar, sambil menghadap ayahnya

"Iya tapi menurut ayah kurang aman, jadi nanti anak buah ayah juga turun langsung kelapangan nak" kata Abraham, Abizar hanya menganggukkan kepalanya

Abizar ingin masuk kedalam, ia juga ingin siap-siap pergi ke pesantren "Abizar masuk dulu ya yah" ucapnya, Abraham mengangguk

Abizar berjalan tanpa merasa aneh, tapi entah kenapa tiba-tiba Abizar merasa lantai rumah Adnan basah

Bruk!

Adnan yang mendengar suara jatuh itu ingin lari tetapi ia menaruh pel-pelannya terlebih dahulu
"Astaghfirullah" ucapnya

Adnan tidak bisa lari, karena lantai yang baru saja ia pel masih sangat basah Adnan perlahan menuju ruang tamu dan melihat Abizar kesusahan untuk bangun

Adnan langsung mengulurkan tangannya membantu Abizar berdiri
"Ya Allah kakak ipar gue, pagi-pagi udah jatoh" ucapnya sambil terkekeh

Abizar melihat Adnan sinis "lagian ngepel ga bilang-bilang" degusnya

Adnan menyuruh Abizar agar duduk terlebih dahulu "duduk dulu" lalu Adnan memeriksa kaki Abizar

Ternyata kaki Abizar lebam karena terkilir "kaki lo kemungkinan terlikir" ucap Adnan lalu menaikkan kaki kakak iparnya ke sofa

"Pelan-pelan nan" ringisnya

Lalu Adnan mengambil minyak urut dan memijat perlahan kaki Abizar "ADNAN SAKIT" teriak abizar

Ayah yang mendengar suara teriakan anaknya itu heran "CK, apalagi itu" lalu Abraham masuk kedalam rumah

Ia melihat Adnan sedang memegang kaki Abizar
"Loh kenapa kamu bi" tanya ayah

Bunda juga mendengar suara teriakan anak sulungnya itu langsung keluar dari kamar perlahan karena lantai yang Adnan pel masih basah dan menuju sumber suara
"Astaghfirullah, kamu kenapa nak?" Tanya Azizah panik

My sweet heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang