#2 : Lika-Liku Cinta

167 9 1
                                    

Enjoy guys! :)
_________________________

  
"Hahhh aku enggak kuat lagi Ryan!" Ryan menyeka peluh yang membanjiri kening mulus Ila. Dengan kaku ia mengeratkan cengkraman tangan Ila di lengannya dengan sebelah tangannya.

"Kamu harus kuat."

"Aku ngantuk Ryan! a-aku enggak kuat ngeluarin baby cella"

"Baby cella harus melihat indah nya dunia,Ila. Kamu harus kuat. Tarik napas dan hembuskan. Aku yakin kamu pasti bisa"

"Hahhh....hahhhh....baby cellaaaaa"

Ryan menghela napas lega, Ia tahu Ila pasti bisa mengeluarkan baby Cella ke dunia ini. Dengan melihat baby Cella terlahir kedunia, pandangan Ryan terhadap wanita berubah sekejap mata.

*****

Kalin menatap binar tangan mungil baby Cella yang menggenggam erat jari telunjuknya. Bahkan Kalin mencuri-curi cium pipi gembul baby Cella yang kemerahan.
 

Semua mata yang berada di ruangan besar itu tersenyum geli melihat sikap Kalin yang gemas kepada baby Cella yang semakin meringkuk kedalam pelukan Ila. Seakan akan baby Cella merasa terganggu dengan tingkah nakal Kalin.

Ila mengelus kepala baby Cella dengan lembut, "sudahlah Kalin. Jangan mengganggu putri mu terus menerus."

Kalin tersenyum lebar, "Daddy nya kan hanya ingin bermain. Tapi sepertinya baby Cella lagi manja kepada mommy nya"

Geriel terkekeh pelan melihat kemesraan Kalin, sahabatnya. Dengan lembut ia mengeratkan rengkuhannya kepada Rika, isterinya di sebelahnya. "Kamu engga mau kita punya baby lagi sayang?"

Jane yang ada disebelah kanan Geriel mendengus keras, Ia mengelus rambut Ventia yang berada di pangkuannya dengan lembut. "Emang Ve mau punya adik lagi?"

Pertanyaan polos itu membuat semua orang disana tertawa melainkan Geriel yang mendelik tajam ke arah Jane

Ventia mendongak dengan muka cemberut, "Ve enggak mau aunty. Ve sudah cukup senang mempunyai dedek kembar"

Perkataan polos Ventia semakin membuat semua orang disana tertawa. Dan jangan lupakan delikan tajam Geriel kepada Jane semakin tajam

Jane menyeringai menatap Geriel, "tapi Ve, Papa sepertinya mau punya adik lagi buat Ve. Biar Ve engga kesepian. Ve mau enggak?"

Pertanyaan Jane membuat wajah Geriel yang semula ditekuk berubah dengan seringaian senang. Dalam hati ia mendoakan Jane cepat jodoh karena membantunya.

Sedangkan Ryan yang duduk disebelah Kiri Kalin hanya menatap datar tingkah sahabat-sahabatnya. Apalagi melihat kejailan Jane yang akan muncul sebentar lagi.

"Ve mau aunty. Ve mau punya adik lagi kalau begitu" seruan semangat  Ve semakin membuat Geriel tersenyum lebar

"Yakin?"

"Ve yakin aunty!"

"Tapi Ve, lebih seru kalau Ve ikut main buat adik sama Papa dan Mama"

Penjelasan menjengkelkan Jane membuat Geriel mendengus keras. Dalam hati Ia merutuki agar Jane jauh jodoh. Sedangkan yang lain tertawa geli dengan jailan Jane.

Geriel mengusap muka nya kasar, "jangan dengarkan Aunty Jane sayang!"

Ventia perlahan turun dari pangkuan Jane, dan beralih dengan Papa nya yang dengan sigap mengangkat Ventia dan mendudukkan Ventia di pangkuannya.

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang