Enjoy guys:)
*****
Rega menatap mata biru gelap yang menatapnya sedari tadi. Mata yang menyiratkan perasaan lebih terhadapnya. Rega yakin itu. Meskipun tidak kenal dengan pemilik mata yang selalu mengintilnya belakangan ini.
Rega menegakkan tubuhnya di pembatas jalan. Dengan memasukkan kedua tangannya di saku celana sekolahnya, Ia mengalihkan tatapannya ke sepatu converse biru dongkernya. Ia merasa sepatunya lebih bagus dipandang daripada gadis yang berseragam sama dengannya. yah, si gadis bermata biru gelap.
*****
Rega melirik malas kearah gadis bermata biru gelap yang kemarin mengintilnya. Yang sampai sekarang Rega tidak tahu siapa namanya. Dan itu sama sekali tidak penting bagi Rega.
"Kamu mau pulang?"
Ini salah satu dari sekian banyak pertanyaan yang dilontarkan gadis yang berdiri disampingnya. Pertanyaan bodoh bagi Rega. Rega bahkan heran dengan gadis yang sok kenal sok dekat dengannya itu. Sejak Rega berjalan ke simpang untuk menunggu bus di halte, gadis itu berceloteh tidak penting hingga sekarang.
"Kamu belum gosok gigi yah?"
Kening Rega mengernyit mendengar pertanyaan tidak nyambung gadis mungil itu. "Hmmm?"
Kening Rega semakin mengernyit melihat gadis itu senyam senyum sendiri seraya melirik malu kearahnya. Ia bahkan sama sekali tidak merayu gadis itu. kenapa Ia merona?
Sebuah mobil sedan berhenti dihadapan mereka. Seorang lelaki tua keluar dan membukakan pintu penumpang seraya menunduk sopan. Rega menaikkan sebelah alisnya melihat tingkah supir itu. Siapa yang ia tunggu?
Sebuah sentuhan lembut dilengan Rega membuat ia mengalihkan tatapannya. Ia menatap datar kearah lengannya yang di pegang oleh gadis itu.
"Makasih udah temenin aku ngobrol. Aku pulang dulu yah."
Siapa yang nemenin dia ngobrol?
Gadis itu berjalan pelan. Kemudian ia masuk ke dalam mobil dengan pipi merona. Ia melambaikan tangannya kearah Rega dengan malu malu.
"Nama aku Aira, kelas X ips satu. Aku tahu kok nama kamu Rega, kelas X ipa dua" ucap gadis itu sebelum melesat pergi meninggalkan Rega yang mengendus malas.
*****
Rega melangkahkan kakinya santai seraya memasukkan sebelah tangannya ke saku celananya. Sebelah tangannya lagi menggenggam smartphone nya erat.
Rega menghentikan langkahnya ketika merasakan lengannya disentuh lembut dari belakang. Ia membalikkan tubuhnya dan sesegera mungkin melepaskan lengannya yang di sentuh si gadis mata biru gelap dengan sekali sentakan.
Rega mengangkat sebelah alisnya melihat si gadis bermata biru gelap menatapnya sedih. Ia rasa si gadis bermata biru gelap di hadapannya akan mengucapkan sesuatu sehingga Rega tidak perlu bertanya. Jadi ia memilih menunggu meskipun sebenarnya Ia malas meladeni orang tidak penting menurutnya.
Si gadis bermata biru gelap yang masih tidak Rega ketahui namanya itu mendongak dengan mata berkaca-kaca, "kamu mau pulang?"
Rega mendengus malas. Tidak adakah pertanyaan yang lebih menarik lagi?
Rega membalikkan tubuhnya kembali dan berjalan tanpa menghiraukan si gadis sok kenal sok dekat itu. Ia sangat lah malas meladeni orang tidak penting sekarang.
"AKU CINTA KAMU REGA! SAMPAI KAPAN PUN. AKU AKAN TETAP MENCINTAI KAMU. MESKIPUN SIKAP KAMU SELALU BEGITU KE AKU"
Teriakan dengan nada bergetar hebat itu mampu membuat tubuh Rega berhenti. Dengan memasukkan kedua tangannya di saku celananya, Rega kembali berjalan tanpa menoleh kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen
RomanceSeberapa pun kenal, Seberapa pun berharap, Seberapa pun cinta, Jika memang bukan orang yang tepat, akan selalu ada cara untuk dijauhkan. Dan, Seberapa pun tak kenal, Seberapa pun tak ada urusan keperluan, Seberapa pun benci, Jika ia orang y...