kuning

39 16 189
                                    

KATA SELAMAT TIDAK HANYA UNTUK ORANG YANG BERHASIL

•REVANDRA•

•••

Bruk

"Eh, sorry-sorry." ucap Anra pada seorang cowok yang barusan ia tabrak tanpa sengaja.

Setelah keluar dari toilet, gadis itu lari terburu-buru karena temannya-Arif pasti sudah menunggunya.

Cowok yang hanya tersenggol sedikit itu terdiam dengan mata memincing tajam pada Anra.

Pandangan Anra turun pada bet seragam cowok itu yang menunjukan nama DIO RAHESA. Tak mengatakan apapun Dio langsung melanjutkan perjalanannya.

Anra pun sama, ia segera kembali berlari seperti tujuan awalnya.

Dio sempat berpapasan dengan Revan, dan teman-temannya yang baru saja selesai berganti pakaian di ruang loker. Sejenak beradu pandang, tapi Dio seperti tak minat. Tatapan Dio tak pernah berubah, dingin dan bengis.

"Tuh orang gitu mulu perasaan kalo ketemu gue, heran dah." celetuk Cakra yang sempat melihat Dio.

Gapi berucap, "Bukan sama lo doang kali, sama kita juga. Ya kan, Rev?"

Revan menghela napas, "Sama semua orang juga gitu."

"Lo ngeliatin apa sih, Rev?" tanya Cakra mengikuti arah pandang Revan.

"Loh itukan cewek yang tadi?" Gapi ikutan kepo.

Cakra jadi heboh, "Jatoh anjir, mana gak ada yang nolongin lagi?"

Anra, ya, gadis itu terjatuh karena tak fokus saat berlarian. Ia kini tengah menepuk-nepuk lututnya yang kotor sehabis mengecup teras koridor dengan mesranya. Setelah itu ia malah melanjutkan larinya.

"Bejir, gak kapok tuh cewek." Cakra masih memperhatikan Anra sehingga tak melihat arah jalannya sendiri.

Duk

Akhirnya, nabrak juga dia.

"AHAHAHA Anjeng. Mampus lo tiang dicium-cium, dasar jomblo." Gapi ngakak parah melihatnya.

Sedangkan sang empu hanya bisa mengelus hidung mancungnya yang terasa patah.

"Cantik sampe diliatin segitunya?" tanya Revan geleng-geleng kepala.

"Lumayan lah." jawab Cakra masih setia dengan hidungnya.

"Gak usah suka."

"Kenapa?" malah Gapi yang bingung.

Ketiganya berjalan sampai ke kelas mereka, pertanyaan Gapi tak digubris sama sekali oleh siapapun. Cicak putih di dinding saja sampai ikut bingung.

•••

Anra bersedekap dada.

"Nyeblak gak ngajak-ngajak." kesalnya pada teman-temannya.

Ia menyusul para sohibnya di rooftop atas dan mendapati mereka dengan seblaknya masing-masing. Disana ada Asa, Sala, Zara, Eca, Ael, dan Bibol. Semuanya perempuan, Bibol? Itu nama panggilan khusus dari Circle ini untuk si cewek paling suka dandan itu.

"Gimana mau ngajak, orang lo-nya lagi sibuk." Asa menjawab.

"Pesenin kek," Anra tak duduk di salah satu bangku yang teman-temannya duduki, ia malah berkeliling rooftop seperti mencari sesuatu.

"Mau aku pesenin sekarang, Ra?" Eca menawarkan.

"Gak usah, sok aja lanjutin makan." ucap Anra celingukan kesana-kemari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REVANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang