Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚!
Sudah 118 tahun berlalu Wahlberg menjadi kepala sekolah di Easton Magic Academy. Hidupnya tinggal sebatang kara, meskipun ia selalu ditemenin ama rekan kerjanya tapi suasananya tidak bisa diobati.
Wahlberg masih merindukan kekasihnya yang telah menghilang. Ia mengingat masa-masa indah saat masih muda. Betapa indahnya saat dia masih bersama kekasihnya.
Tik tik...
Ceklek
"Selamat sore pak Wahlberg."-sapa Claude sambil membawa berkas.
"Sore juga pak Claude."-Wahlberg sapa balik.
"Ini saya mau kasih tau, besok gimana jadwal ujian untuk murid-murid di Easton Magic Academy?"-tanya Claude sambil mengeluarkan berkas ke meja.
Wahlberg menerima berkas tersebut lalu membaca...
"Apakah kamu sudah kasih tau ke pak Alan?"-tanya Wahlberg.
"Belum pak soalnya saya mau minta izin dari bapak dulu."-Claude.
"Hmm...yaudah ini udah benar, kamu tinggal kasih tau ke guru lainnya."-Wahlberg menyerahkan berkas itu Claude.
"Baik pak."-Claude angguk kepala dan menerima berkas tersebut.
Claude menunduk untuk mengucapkan salam. Ia berjalan menuju pintu keluar, tapi sebelum keluar Claude menoleh ke belakang. Claude melihat Wahlberg memandang jendela.
"Pemandangan yang indah kan pak?"-Claude mencoba basa-basi.
Wahlberg tidak gubris membuat Claude salah tingkah...
'Sepertinya aku salah mengambil langkah.'-batin Claude.
Claude dengan pelan-pelan keluar dari kantor Wahlberg. Sekarang tinggal dia sendirian, wajah Wahlberg terus murung. Ia melihat senja di jendela, tanpa sadar air matanya mengalir di pipi.
Tears...
"Innocent aku merindukanmu..."-Wahlberg memandang jendela.
