Puncak acara

31 8 0
                                    

Maaf jika ada persamaan dalam, karakter, tokoh, alur, dll. Karena cerita ini murni bikinan saya sendiri dan murni imajinasi saya.

Wajib follow author dulu sebelum membaca tsiapaajaa

"Secantik-cantiknya rambut wanita muslim harus ditutup, karena rambut adalah aurat wanita yang hanya boleh diperlihatkan oleh mahramnya saja"
~Adiba Shofia Arzhad~

"Jari-jemari yang sama lentiknya dengan sepasang bulu matanya, jilbab syar'i dan cadarnya menutupi wajah cantiknya, pipi yang lebih ranum dari buah persik dalam genggamannya. Wujudnya yang bermandikan cahaya matahari mengalahkan gemulai bebungaan di sekitarnya."
~Adnan Pratama Arzhad~

Selamat membaca semua!!!





Pukul 03.30 Akira bangun dan sholat sunnah tahajud, setelah sholat ia siap-siap untuk makeup
Tepat pukul 04.00, mua sudah berada dindalem dan mulai me make up Akira

Adnan pun bangun jam 03.40 Adnan juga sholat tahajjud dan siap-siap, mua Adnan datang sekitar jam 04.30

"Ning, ngapunten boleh tanya-tanya?" Izin Liza mua Akira

Akira mengangguk "boleh mba" jawab Akira

Liza mulai mengoleskan foundation ke wajah Akira "Ning, dari pondok mana ya?" Tanya Liza

Akira tersenyum "ehehehe, aku bukan keturunan kyai bahkan aku ga pernah mondok mba" jawab Akira

Liza mengangguk "maa syaa Allah, spill amalannya ning" balas Liza sambil sedikit terkekeh

Lagi-lagi Akira tersenyum "ga ada amalan apa-apa mba, aku sama gus adnan dijodohin" ucap Akira

"Maa syaa Allah ya Allah, mengiri aku mba hahahaha" balas liza lagi, Akira pun ikut terkekeh

*****

Arfan melihat Zafirah kesusahan untuk memakai helmnya, lalu Arfan menghampiri Zafirah dan mencoba membantunya

"Coba aku bantu zaina" dengan perlahan arfan membenarkan helm Zafirah dan merekatkan kancing helm Zafirah

Jantung Zafirah berdetak sangat kencang, bahkan ia sekarang sedang memegang dadanya

"Kamu gapapa zaina?" Tanya Arfan yang melihat Zafirah memegang dadanya

Zafirah melebarkan bibirnya "eng-gak apa-apa" jawabnya gugup

"Oke, udah aman ya. yuk berangkat" lalu mereka menaiki motor mereka masing-masing

Arfan berada di sebelah kanan Zafirah, mereka beriringan mereka membawa motor dengan santai tanpa buru-buru

*****

Jam menunjukkan pukul 04.56, Arfan dan Zafirah sudah berada di area pesantren dan sekarang mereka memarkirkan motor mereka digarasi ndalem

Kali ini Zafirah tidak bisa membuka kancing helmnya dan Arfan langsung membantu Zafirah

"Sini na, biar aku yang bukain" dengan lembut Arfan membuka kancing helm Zafirah

"Akh ya Allah, maaf ya Allah cantik banget ya Allah" batin Arfan

Lagi-lagi jantung zaina tidak aman, Arfan pun sama jantung mereka berdua berdetak kencang

"Argh, ya Allah ya Allah Zafirah ga kuat" batin Zafirah

"Sudah can-" lalu Arfan menutup mulutnya

My sweet heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang