chap 2 : suka?

143 11 0
                                    

Kembali ke keadaan istana kerajaan elnfire yg sedang kalangkabut.
Seorang pangeran kerajaan hilang!
Berita tersebut terus tersebar hingga ke kerajaan leafthunder, lightsun, dan lainnya. Termasuk kerajaan windzard. Namun kedua pangeran darisana tak mau memberitahukan berita tersebut kepada orang yg dicari.

Sesudah raja dan ratu elnfire tahu akan hilangnya blaze, mereka memberitahukan kepada semua orang, termasuk pangeran, raja, ratu, dan pembesar kerajaan lainnya.

1 jam berlalu..
Revon dan vin sedang memikirkan keadaan blaze sekarang. Mereka menyesal telah memberitahukan hal itu pada blaze.

'Ini semua salahmu! Vin..! "
Protes revon kepada adiknya yg tak tahu apa'.. Kan dia msih umur 5 tahun! Revon bodoh!

'Aku?! Kamu yg salah! "
Jawab vin yg tak kalah keras dengan nada bicara revon.

Mereka terdiam. Karena menyadari bahwa mereka berdua memang salah. Tak ada yg tak salah disini.

*BRAK!

Suara pintu dibanting.
Itu membuat keheningan diruang tamu utama kerajaan elnfire tersebut menjadi tak hening lagi.

'A- apa benar,.. Blaze.. HILANG?!! "
Ucap pelaku yg memasang wajah panik dan bingung nya, oh.. Jangan lupakan wajah cemasnya,
Thorn leafthunder.

Seorang pangeran kerajaan leafthunder. Atau lebih dikenal sebagai pangeran leafthunder2.

'Uhm.. "
Jawab keduanya sambil mengangguk khawatir. Thorn yg melihat keadaan itu pun langsung berjalan kearah kedua adik kakak kerajaan elnfire tersebut.

'Jangan sedih.. Blaze akan kembali lagi.. "
Ucap Thorn yg menenangkan keduanya. Vin yg merasa Thorn mengusap kepala nya pun tersenyum lega. Namun tidak dengan revon. Walaupun kepala nya terasa hangat karena kekuatan yg Thorn salurkan kepada nya, ia tetap pada pendiriannya.

Disisi lain, istana kerajaan windzard sedang mengalami malam hari. Tepatnya dipukul 19:05.

'Uhm.. "
Dengang blaze yg sedang bosan. Ia tau, ice sedaritadi memperhatikannya. Namun ia tak ambil pikiran. Itu hanya membuatnya risih dan semakin anjlok dalam mood buruk nya.

Taufan sedaritadi sudah berada dikamar nya, namun blaze.. Ia awalnya ditawarkan untuk ikut bersama Taufan, namun setelah melihat penjaga/bodyguard pribadi Taufan menatapnya tajam, ia urungkan niatnya.

Akhirnya hanya ada ia, ice, dan salah seorang pangeran dari kerajaan earthio, gempa.

Gempa adalah teman, sekaligus sahabat bagi ice dan Taufan. Kerajaan earthio lah satu satunya kerajaan yg membela kerajaan windzard saat itu.

Gempa yg tau ice sedang tak ingin diajak bicara olehnya pun hanya diam. Ia tau bahwa ice menyukai blaze.
Hei! Ia sahabat dekatnya.. Jadi gempa pasti tau bagaimana ciri ciri ketika ice sedang jatuh cinta pada seseorang.

'Uhm.. Aku akan pulang ke kerajaanku, ice, blaze. "
Ucap gempa seraya berdiri, kemudian membungkuk kan badannya kearah ice dan blaze secara bergantian. Blaze yg mendengarnya pun menundukkan kepalanya dan mengangkatnya lagi. Itu adalah salah satu tanda hormat sopan ketika sedang duduk. Untung nya blaze tau soal ini.

Ice juga, namun ia tak begitu lama menunduk, hanya 2 detik.. Lalu kembalikan menegakkan kepalanya menghadap ke depan.

Gempa berbalik badan, lalu berjalan ke arah pintu keluar di ikuti oleh para prajurit dari kerajaannya. Sebelumnya, mereka membungkuk hormat, dan langsung mengikuti arah pangerannya pergi.

Kini keadaan sangat sunyi. Blaze hanya mencoba untuk tahan akan kondisinya saat ini, kakinya memerah karena sudah 1 jam ia tak menggerakkan kaki nya.

'Uhm.. Bolehkah aku menginap disini untuk sementara waktu? "
Tanya blaze dengan sopan. Ice hanya mengangguk dan beranjak dari duduknya..

'Ikut aku. "
Ucapnya dingin. Blaze yg tak tau pun hanya mengikuti ice dari belakang.

Setelah berjalan sekitar setengah menit perjalanan, mereka berhenti di depan sebuah pintu ruangan yg tak seberapa besar, tapi sangat besar.

Blaze yg melihat itu pun terkagum-kagum dengan pintu kayu yg memiliki pahatan yg sangat bagus. 'Pasti itu mahal! '. Itulah kira kira isi pikiran blaze.

'Ayo.. "
Ucap ice yg bermaksud mengajak blaze masuk kedalam ruangan tersebut.
Ruangan yg bernuansa biru laut dengan kombinasi warna putih.

Blaze yg sedang kagum dengan ruangan tersebutpun hanya bengong sambil menganga. Pantas saja istana kerajaan windzard disebut sebagai 'istana surga'. Ternyata karena istana kerjaan windzard memang terlihat seperti surga. Hal itu membuat orng yg berada didalamnya tak mau keluar dari dalam.

Ice yg mengetahui blaze tak berjalan bersamanya, ia berbalik badan lalu menggandeng tangan blaze. Blaze pun bangun dari acara kagum nya.

Ice melepas tautan tangan antara mereka berdua, dan menduduki sebuah sofa single.
Blaze yg melihat Ice duduk pun hanya mengikuti kegiatan yg ice lakukan, Duduk.
Tapi.. Dilantai.

'Hei.. Jangan duduk dilantai. "
Ucap ice seraya bangun dari duduk nya dan menarik lengan blaze kembali.

*bukk

Blaze yg tak bisa apa' hanya menuruti perintahnya, duduk di sofa single yg ice duduki tadi.

'Terus kamu gimana? "
Tanya blaze. Ice hanya diam seperti membeku. Pandangan nya tertuju pada tangan blaze yg putih mulus.

'Kamu.. Punya kelainan. "
Ucap ice yg mengganti topik secara tiba'. Tapi itu membuat blaze kaget dan terdiam seribu bahasa.

'I-itu sebabnya ayahanda tak pernah berbicara denganku?.. "
Blaze mulai menitikkan air matanya. Ice tak hanya diam. Ia beranjak dari jongkok nya, dan mengambil tissue yg tak terlalu jauh dari tempat mereka berbicara.

Ice memberikan tissue tadi kepada blaze. Blaze yg melihatnya memberikan sebuah tissue pun langsung menerima nya dan mengusap air matanya.

'D-darimana kau tau.. "
Tanya blaze. Ice hanya diam dan kembali berjongkok. Lalu memegang tangan kanan blaze seraya tersenyum tipis sambil menatap ke arah tangan kanan blaze yg dipegang nya.

'Kamu tau ga, semua orang yg tinggal dibawah pemerintahan Raja elnfire, cenderung memiliki kulit yg tak seberapa putih."

'Tapi kamu beda blaze. " -ice

'Uhm? " -blaze

TBC

ikatan kecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang