🍁2.

13 9 0
                                    


~~~ ••• ~~~

Disya duduk di halte sembari menatap-natap orang, yang berlalu lalang Rambutnya mulai berkibar di karenakan terkena hembusan angin, yang membuat rambut nya berterbangan. Disya masih setia menatap-natap bangunan yang ada, langit-langit mulai berubah warna menjadi jingga. Burung-burung berterbangan di atas langit yang indah tanpa di sadari ada seseorang yang sedang memperhatikan Disya.

Ya Allah Disya udah capek gak dapet perkejaan batin Disya yang mulai lelah Karena dari tadi tidak ada satupun yang ingin menerima dirinya untuk bekerja.

"Hai" sapa seorang perempuan yang memiliki hidung mancung, rambut yang berwarna oranye.

Disya segera melihat perempuan itu dan mulai menyapa nya, sambil tersenyum manis.

"Oh Hai, kamu siapa?" tanya Disya.

"Kenalin nama aku Frima Jayanti pamela," seru Frima kepada Disya.

"Oh. Kenalin nama aku Disya Izora Ivanka."

"Kamu ngapain di sini?" tanya Frima kepada Disya pasalnya di halte itu tidak ada siapapun.

"Aku hmm... A-aku mau cari pekerjaan." seru Disya

"Hm apa! Aku boleh membantu mu!"

"Kamu mau bantu aku!"

"Iya."

"Makasih banget."

"Iya sama-sama, aku punya teman dia ada restoran loh."

Disya mulai tersenyum kegirangan. "Siapa namanya!" tanya Disya sambil menunggu jawaban dari Frima.

"Hm dia gak mau kasih tau namanya soal nya banyak yang cari dia."

"Oh jadi gitu ya."

"Iya."

"Yah udah deh.

"Udah sekarang kita ke sana."

"Kita naik ini aja." Seru Frima sambil memegang jok motor vespa, vespa itu berwarna pink, dan di belakangnya berwarna putih.

"Oke." mereka berdua mulai pergi dari halte, Disya mulai menatap-natap jalanan beraspal, dan tak lupa Ia melihat pepohonan rating-nya yang menjulang ke sana kemari, burung-burung yang ada di atas tali tiang listrik. Kendaraan yang terus kesana kemari, lampu-lampu yang mulai berkedip-kedip, dan awan mulai berubah warna biru muda di bawah, di atas jingga dan pink, dan paling di atas lagi biru tua Membuat Disya tidak berkutik dengan keindahan alam

~~ ••• ~~

Tak butuh berapa lama mereka sudah sampai di restoran, mereka berdua segera masuk ke dalam restoran itu.

"Eh gue punya temen yang mau cari pekerjaan Lo masih menerima pekerja gak?" tanya Frima kepada seseorang itu.

"Masih sih." ujar cowok itu yang tak lain adalah Alexi Rahardian

Disya segera melotot tak percaya bahwa teman yang di sebut oleh, Frima yaitu Alex.

"Lo." cercas Disya sambil menunjuk wajah Alex

"Oh kita ketemu lagi ya." ujar Alex sambil tersenyum manis

"Gak, gak gue gak mau kerja di tempat Lo."

"Disya dia pemilik restoran ini terus dia temen aku jadi kamu gak usah nolak ya! Plis."

"Tapi-"

Dear or alive (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang