🍁3.

14 9 1
                                    


~~~ ••• ~~~

Disya duduk di samping ibunya yang sedang, memakan kue Disya terus menatap ibunya yang sedang memakan kue.

"Kenapa sayang?"

"Mama Disya udah dapet pekerjaan." seru Disya sambil tersenyum manis, okepada ibunya.

"B-beneran sayang."

"Iya Mama."

"Gimana Boss nya Baik?"

"Baik sih Tapi-"

"Tapi apa! Sayang."

"Disya nggak suka."

"Disya gak boleh gitu Disya lupa apa! Yang mama ajarin sejak kecil."

"Hehehe Disya masih ingat Mama."

"Apa! Kalo Disya masih Ingat."

"Kita gak boleh benci sama orang maupun dia jahat."

"Dan?" tanya ibunya lagi.

"Dan selalu membantu orang tua, menghormati orang yang lebih tua."

"Pintar anak mama."

"Hehehe Disya gitu loh." ucap Disya bangga dan mulai menyandarkan kepalanya di bahu ibunya.

Ya Allah Disya mau kek gini jangan pergi dulu papa Disya gak mau papa pergi Batin Disya

"Disya sayang sekarang tidur ya."

"Iya Mama." Disya mulai pergi dari ruang tamu, ia segera masuk ke kamar dia mulai duduk di sofa. Sambil menatap langit-langit yang indah bintang-bintang bersinar di atas sana, angin sepoi-sepoi membuat Disya tersenyum.

Disya menatap bulan yang sangat indah membuat dirinya takjub, dengan bulan itu.

Disya sekarang Lo tidur karena besok hari yang indah buat kerja. Batin Disya ia mulai memasang alarm dan segera mengambil boneka beruang nya ia segera tertidur.

~~~ ••• ~~~

"Huamm." ucap Disya yang masih belum sepenuhnya sadar.

Disya segera mengambil alarm nya matanya, segera melotot saat melihat jam menunjukkan pukul 09:00 wib.

Aduh gue udah lambat njir gimana! Nih. Batin Disya. Ia mulai turun dari kasur ia segera masuk ke dalam kamar mandi untuk melakukan ritual mandi nya.

Tak butuh berapa lama ia sudah keluar dari kamar mandinya, mulai memakai baju pemberian Alex yang bisa di bilang Boss nya.

Disya segera merias sedikit wajah nya dengan makeup, ia mulai memberikan sedikit lipstik di bibirnya.

Ia segera turun dari tangga dan pergi dapur yang di mana terdapat mamanya bersama ayah nya yang tengah duduk di kursi roda, Disya mulai menyapa kedua orangtuanya setelah ia menyapa lalu ia duduk di kursi dan mulai mengambil roti tawar dia segera mengisi selai strawberry kesukaan nya dan segera melahap roti itu.

Membuat kedua orangtuanya tertawa atas tindakan Disya yang terbilang konyol, Disya menatap susu dan mulai meminum susu itu.

"Sayang pelan-pelan." tegur ibunya

"Maaf Mama Disya bakal telat nih."

"Yah udah kalo gitu kamu cepat pergi nanti di marah lagi sama bos kamu kalo kamu terlambat."

"Iya Mama."

"Oh iya Sayang! Kamu udah pesan Go-Jek?" tanya ibunya lagi

"Ehm belum sih nanti Disya pesan deh."

"Huk huk g-gak u-usah k-kamu p-pesan t-tadi a-ada c-cowok g-ganteng k-kemari." ucap Ayah Disya (yang udah boleh meningsud 🗿)

"Cowok ganteng?"

"I-Iya S-sayang."

"C-coba k-kamu k-keluar d-dulu s-siapa! t-tau d-dia m-masih a-ada d-di s-sini."

"Yah udah Disya pergi dulu ya."

"Iya sayang." ujar ibunya

~~~ ••• ~~~

Disya segera keluar dari rumah nya saat ia membuka pintu, ia tidak sengaja melihat cowok yang memakai kaos putih.

Tuh cowok Siapa! Ya kok dia berdiri di sini apa! Jangan itu cowok yang di maksud papa. Batin Disya sambil menatap terus menerus cowok itu dari atas sampai bawah.

Cowok itu segera berbalik betapa terkejutnya Disya kalo cowok itu adalah Alex, yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Eh anda kok bisa tau rumah saya?" tanya Disya kepada Alex.

"Ada deh." ucap Alex yang membuat Disya terdiam.

"Oh iya saya mau jemput kamu." ucap Alex yang membuat Disya melotot tak percaya.

"HAH!!! anda ingin jemput saya gitu?"

"Iya oh iya gak usah pake kata anda, boss atau apa pun itu Lo boleh panggil gue Alex."

"Oh okay."

"Nah gitu dong."

"Yah udah sekarang Lo naik." ucap Alex lagi, Disya segera menaiki motor sport milik Alex.

"Peluk." ujar Alex yang membuat disya melongo lagi.

"M-maksud anda."

"Eh gue bilang gak usah pake kata anda."

"Maaf."

"Ya udah gak papa udah sekarang Lo peluk gue."

"Gak mau."

Peluk nggak."

"Gak mau."

"Eh kalo Lo jatuh gimana!"

"Yah udah deh." Disya segera memeluk tubuh Alex.

"Eh yang erat dong pegangan nya." seru Alex lagi.

"I-Iya." Disya mulai mempererat pelukannya, Alex mulai tersenyum di helm dan segera menyalakan motor sportnya ia segera pergi dari rumah Disya.
...

Dear or alive (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang