~~~ ••• ~~~Disya segera turun dari parkiran beserta Alex yang masih setia berkaca di kaca spion milik nya, Disya menatap jengkel kepada Alex yang terus berkaca sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Boss."
"Hm ..." Alex menatap Disya dan mulai tersenyum, memperlihatkan deretan giginya yang memiliki ginsul.
"Kenapa!" tanya Alex.
"Gini .... saya duluan ya boss."
"Hm."
Disya segera masuk ke dalam restoran
dia mulai di sambut oleh Frima yang sedari tadi duduk, sambil meminum kopi."Disya." teriak Frima sambil melambaikan tangannya.
"Oh Frima."
"Kamu sama siapa! Ke sini."
"Aku ke sini sama boss." ucap Disya yang membuat Frima terdiam begitu lama.
"Oh gitu ya." seru Frima.
"Disya kan kamu udah jadi pelayan nah kalo gitu kamu harus pergi ke sana terus tanya apa! Yang mereka mau beli, itu itu ada cowok ganteng coba kamu tanya." ucap Frima lagi yang membuat Disya menoleh ke arah cowok itu, yang di mana cowok itu sedang duduk sambil memainkan headphone nya.
Disya mulai mendekati pelanggan itu, ia segera bertanya kepada cowok itu yang memiliki mata hitam rambut hitam.
"Hm." dehem Disya, membuat cowok itu menoleh ke arah nya dan mulai tersenyum manis membuat Disya terpesona oleh senyuman nya.
"Ada apa!" tanya cowok itu.
"G-Gini anda mau memesan apa?" tanya Disya pelan sambil menatap terus menerus wajah cowok itu, Disya masih setia memegang sebuah notebook beserta pulpen.
Cowok itu masih melihat-lihat gambar menu, sampai pada akhirnya ia menatap Disya.
"Saya mau capuccino."
"B-Baik saya akan segera membuatkan nya." ucap Disya dengan gugup membuat cowok itu tertawa.
"Kamu terlihat lucu."
Disya hanya diam sambil menunduk menyembunyikan wajahnya, yang sudah merona.
"Kamu cantik jika merona." puji cowok itu.
"Hehehe bapak bisa aja."
"Hm... Kalo boleh tau nama! Kamu Siapa?" tanya cowok itu sambil mengulurkan tangannya.
"Nama aku Disya kalo kamu?"
"Kenalin nama aku Rafael Talha Zayden kamu boleh panggil Rafael."
"El." Teriak seseorang yang tak lain adalah Alex.
"Lex sini Lo."
"Apaan?"
"Gini gue boleh gak pergi ke dapur Lo."
"Ngapain!"
"Eh ngeliatin semua pelayan Lo boleh gak."
"Yeah udah sih."
"Memang Lo sahabat gue." Alex segera tersenyum dan perlahan ia menatap Disya, segera memberikan kode agar Disya pergi dari tempat itu. Tetapi Disya yang tidak paham akan maksud Boss nya itu, ia pun hanya diam di situ sambil melihat-lihat mereka berdua.
Alex menatap Disya yang sedari tadi tidak pergi, membuat Alex tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.
Alex segera mendekati Disya dan mulai berbisik di telinganya."Lo kenapa! Gak pergi Hm... Mau gue cipok?" ucap Alex yang membuat wajah Disya merona.
"S-Saya permisi dulu." Seru Disya dan pergi dari situ meninggalkan Alex yang tersenyum memperlihatkan lesung dan gigi ginsul nya.
"Napa? Lo senyum!" tanya Rafael sambil menatap terus menerus Alex.
"Gak gue gak papa, oh iya tadi Lo bilang mau ngeliat pelayan." ucap Alex yang langsung di iyakan oleh Rafael.
"Ikut gue." ucap Alex lagi, Mereka segera pergi ke dapur.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear or alive (selesai)
Fiksi Remaja⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Cerita ini aku ambil dari kisah nyata cuma aku ubah dikit. Menceritakan seorang cewek siswi SMA yang bernama Disya Izora Ivanka yang bersekolah di SMA Andromeda, dia memiliki teman yang baik dan selalu membantu nya t...