Bus yang di tumpangi siswa-siswi SMA Trisatya berjumlah sekitar tiga bus, semua kelas di gabung. Satu bus bisa menumpang tiga kelas, dan tidak semua murid dalam satu kelas yang berada di bus itu, hanya sebagai murid saja akibat banyak yang tidak mengikuti kemah kali ini.
Semua murid telah berada dalam bus masing-masing, namun Azika masih belum mendapatkan tempat duduk.
Alkhavian lebih dulu mengambil tempat di samping Kayesha. Sebenarnya tempat duduk Nalendra masih kosong, tapi Azika tidak berpikir untuk mengisinya.
"Belum dapat tempat duduk juga?" tanya Kayesha melihat Azika memandangi satu persatu kursi yang sudah terisi.
"Iya" jawabnya lesu.
"Tuh, sana di samping kak Nalendra kosong kok, lo disana aja" tunjuknya pada Nalendra.
Nalendra tersadar karena dirinya di perbincangkan, ia malah bingung dan hanya menunduk.
Azika memutar bola matanya malas, "Alkhavian kan cowok, boleh tuh kita tukar tempat duduk, gue samping Kayesha, lo samping kak Nalendra, gimana? Impas kan"
Alkhavian menggeleng. "Enggak, gue lebih dulu disini, enak aja mau ngambil tempat duduk gue" protesnya tidak terima.
Azika menganga lebar-lebar karena Alkhavian yang tidak mau mengalah dengan dirinya. Sesekali ia memerhatikan tempat duduk kosong samping Nalendra, namun ia masih bimbang untuk mengisi tempat duduk itu. Tapi bagaimana lagi? Ah, ya sudahlah daripada ia harus berdiri sepanjang perjalanan lebih baik ia duduk disitu saja.
Azika pasrah, dan memilih untuk duduk di samping Nalendra.
Kayesha dan Alkhavian diam-diam menepuk tangan bersama seolah rencana mereka berhasil.
Nalendra sadar akan kedatangan Azika, ia berpikir Azika tidak ingin duduk di sampingnya.
"Boleh? Gue duduk disini?" tanyanya.
Nalendra mengangguk seakan menyetujui.
Tanpa pikir panjang segera Azika duduk di samping Nalendra.
Perjalanan di mulai, perjalanan menuju Bukit Klangon. Bukit yang sama seperti bukit yang pernah Azika tempati untuk Camping waktu SMP.
Alunan senar gitar yang di mainkan kakak kelas mereka membuat yang berada di bus mengikuti lantunan nya.
Semua bersorak bahagia, menepuk tangan dengan begitu gembira. Sangat rugi jika tidak di abadikan, meskipun hanya sekedar di dokumentasikan.
Kayesha mengambil foto dengan Alkhavian menggunakan ultrawide kameranya agar yang berada di belakang juga dapat ikut.
Azika menoleh ke belakang, ia memutar bola matanya malas karena dirinya tidak ikut berfoto akibat kursi nya yang begitu jauh dari kursi Kayesha.
Nalendra tersadar jika Azika sedari tadi menoleh ke belakang melihat sahabatnya yang sedang asik berfoto tanpa dirinya.
Wajah cemberut yang Azika raut di wajahnya dapat membuat Nalendra terkekeh pelan, ia merasa gemas dengan wajah Azika itu.
Azika berbalik ke arah Nalendra, sontak Nalendra langsung mengalihkan pandangan menahan malu.
Nalendra mengigit ujung bibirnya, menutup mulut dengan tangannya. Hampir saja Azika sadar jika Nalendra senyum kepadanya, untung saja Reflek Nalendra cepat.
Sudah 30 menit perjalanan yang hanya di hiasi dengan iringan musik dari senar gitar.
Azika benar-benar bosan, hanya bisa terdiam sedari tadi. Namun, ia malah fokus dengan Nalendra yang mendengarkan musik sendiri lewat headset.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovhord
Teen FictionKisah remaja anak sekolah menengah atas, dengan beribu tingkah lakunya yang aneh. Dan seorang wanita yang di hasut dengan sosok makhluk misterius, hampir saja dirinya tidak selamat waktu itu. Namun, berhasil selamat berkat pertolongan dari sosok lel...