Tentang Abel

248 32 1
                                    

Dulu usianya baru lima tahun saat Ethan membawanya pulang ke rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dulu usianya baru lima tahun saat Ethan membawanya pulang ke rumah. anak kecil berbaju putih lusuh itu tampak lemah dan dehidrasi di pintu masuk kompleks pemakaman keluarga Lan.

Awalnya Ethan mengira dia sudah mati. Tapi saat akan di singkirkan, anak itu mencengkeram lengannya cukup kencang dan memohon untuk diberikan air.
Lalu entah dorongan darimana Ethan yang saat itu baru berusia enam belas tahun nekat membawa anak kecil itu pulang, tanpa ia pikirkan resiko yang akan dia hadapi nantinya.

Sempat khawatir karena takut jika Ayah dan Ibunya akan mengusir atau bahkan membunuh anak yang entah darimana asal- usulnya itu. Namun tidak di sangka-sangka, nyonya pemilik rumah justru menawarkan untuk merawat dan menjadikannya anggota keluarga baru.

Dan sekarang anak kecil itu sudah tumbuh besar di usianya yang tepat menginjak lima belas tahun.

Tidak ada yang mengungkit atau bahkan berani mengatakan asal-usul tentang keluarganya yang tidak pernah ditemukan.
Justru ia sekarang menjadi anak kesayangan semua penghuni rumah dan di jaga seperti porselen.

Termasuk Ethan yang sekarang sudah di anak tirikan oleh Ayah dan Ibu.
Bahkan dia saja tidak boleh menggangu nya sedikitpun atau bahkan membuatnya menangis. jika Ethan lakukan itu semua, maka bersiaplah dengan seriosa milik ibu yang begitu merdu.

Saking merdunya Ethan sampai tidak ingin mendengarnya.

Seperti sekarang..

"Kenapa bisa pintu itu lukain jari nya Abel? Kalian tuh kerjanya apa?!!"

Untuk saat ini permasalahannya adalah soal pintu di bagian utara Mansion.
Cukup membingungkan memang, apa yang Abel lakukan hingga membuat jari telunjuk nya bengkak dan berdarah karena terjepit pintu.

Semua staf yang bertugas tidak ada yang berani sedikitpun mengangkat kepalanya atau bahkan bersuara.
Apalagi menyalahkan si tuan muda lan kedua itu. Bisa-bisa dia berakhir di penggilingan daging.

"Ada apa mah?"

"Abel kejepit pintu. Gimana sih kalian?!"

"Kenapa bisa? Apa nggak ada yang bukain dia pintu?" Papa mengernyit bingung saat istrinya melakukan rapat darurat tengah malam seperti ini.

Biasanya, saat sudah malam begini Mansion sudah sepi dari suara indah istrinya. Namun kali ini berbeda, dia masih mengeluarkan kata-kata mutiaranya pada para staf hanya karena permasalahan daun pintu yang melukai anak bungsu nya.

"Abel ada dimana sekarang?"

"Dia tidur, setengah jam lalu_

__besok gimana dia sekolahnya? Jarinya luka mas"

"Yaudah, jangan sekolah atau gurunya bawa kesini. Gampang kan?"

"Nggak, dia besok harus cek jarinya dulu, aku takut infeksi mas."

U N L I M I T E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang