AWAL MULA PERANG DINGIN

57 9 0
                                    

.
.
.

Agseisa sedang menunggu di ruangan yang di persiapkan carlo untuk agseisa belajar.

"Apa yang kau lakukan di sini?aku akan belajar dan menunggu guru privateku jika kau ingin menggangguku lebih baik kau pergi" ujar agseisa sambil menatap senna yang baru datang.

"Aku juga ingin belajar,makanya aku datang,aku sudah bilang pada ayah" senna mendekat dan duduk d salah satu kursi berhadapan dengan agseisa menyisakan kursi di tengah untuk sang mentor.

"Huh?kau ingin belajar?ck,semua orang tau kau tak suka belajar" ucap agseisa datar sambil menatap buku pelajarannya.

Senna menatap agseisa dengan sinis,dia tau agseisa sangat pintar dan dia juga akan mencobanya menjadi pintar.

"Baiklah jika kau ingin bergabung namun jangan mengganggu jika kau bosan. Aku yakin kau tidak akan tahan di 15 mnit pertama" ujar agseisa memperingatkan kebiasaan tuan putri manja sang direktur ini.

Cklek..(suara pintu terbuka)

Dan di sinilah sang tutor private berada bediri di antara agseisa dan senna dengan senyum cemerlangnya.

Agseisa menatap ngeri pada senyum orang itu. Keningnya bekerut karena ia menginginkan seorang tutor untuk mengajarinya pelajaran yang dia tidak mengerti mengapa carlo mengirim pemuda ini ke mari.

Sempurna sosok leon mendudukkan dirinya di antara agseisa dan senna.

"Baiklah apa yang ingin kalian pelajari hari ini. Mungkin ada pekerjaan sekolah yang ingin di bantu?aku akan membuatkan jadwal untuk setiap pelajaran namun untuk hari ini aku bebaskan" penjelasan leon kepada agseisa dan senna.

Agseisa menghembuskan nafasnya kasar lalu menyenderkan punggungnya pada kursi.

"Kenapa kau yang datang??mungkin ada kesalahan" ujar agseisa datar

"Ya aku adalah tutormu,tuan carlo memintaku untuk mengajarimu katanya kau membutuhkan tutor" jelas leon pada agseisa sambil tersenyum.

Senna menatap leon dengan kagum,dia tau leon adalah mahasiswa yang pintar dari universitas ternama di italy. Dan senyum itu ahh senna sangat menyukainya.

Sedangkan yang di tatap leon menunjukkan wajah tidak suka. 'Apa-apaan dengan senyum itu terlihat menakutkan,apa yang kau sembunyikan dengan senyuman kosong sperti itu leon' batin agseisa.

"Baiklah ... ayuk d mulai" balas agseisa kemudian sambil membuka buku matematikanya.

Hanya 5 mnit senna bertahan memandangi buku pelajarannya dia sudah bosan,dia tidak mengerti sama sekali pelajaran di sekolah sehingga dia tidak tahu harus bertanya apa. Senna hanya memperhatikan agseisa dan leon yang sibuk memecahkan soal matematika rumit berdua.

"Leon aku tidak mengerti soal nomor 4 ini,bagimana bisa dapat b= a akar 2" ucap agseisa pada leon sambil menunjuk buku soal yang dia pegang.

"Ah baiklah itu karena soalnya merujuk pada sebuah segitiga ABC,maka kita harus menggambarkan sebuah segitiga lalu baca lagi soalnya yaitu di ketahui a+b=10,sudut a=30 derajat dan sudut b=45 derajat. Maka berapa panjang sisi B yang di tanya. Bagimana kau biasa membayangkan apa soalnya dan apa yang di tanyakan?" Tanya leon pada agseisa yang keningnya berkerut pening.

'Lucu' batin leon melihat wajah serius agseisa.

"Ya aku mengerti sejauh ini ayuk lanjutkan saja" jawab agseisa yang matanya terpaku pada soal.

"Baiklah,maka kita masukkan pada persamaan trigonometrinya,ingat ya bahwa a per  sin A sama dengan b per sin B,kita ubah sesuai soal maka a per sin 30 derajat sama dengan b per 45 derajat. Maka sin 30 derajat itu berapa??" Tanya leon.

"Hmm 1/2 kan atau 0.5 kan? Jawab agseisa sambil menatap leon menuntut pembenaran.

"Iya kau benar,pintar sekali. Sin 30 itu 1/2 maka a di bagi 1/2 sama dengan b di bagi sin 45 derajat,sekarang berapa sin 45 derajat?"tanya leon kembali pada agseisa.

"Hmm...1/2 akar 2 atau akar 2 per 2 kan??aduh aku belum hafal semua tabel trigono" rengut agseisa sambil mem pout kan bibirnya.

'Deg.. ternyata perempuan dingin ini bisa sangat menggemaskan tanpa dia sadari' batin leon sambil mengepalkan tangannya kuat untuk menahan diri untuk tidak langsung menerjang gadis di depannya.

"Ahh..i-iya kamu benar itu 1/2 akar 2,tidak apa belum menghafalnya semua kamu bisa perlahan memahami polanya seiring kamu sering mengerjakan soal" ucap leon meyakinkan.

"Baiklah maka kita dapatkan a di bagi 1/2 sama dengan b di bagi 1/2 akar 2 maka 1/2 bisa sama2 kita coret karena sama2 kita kali 2 jd,jadi a/1 = b/akar 2 kita kali silang b=a akar 2" bagimana mengerti??" Tanya leon

"Iya aku mengerti sejauh ini tidak ada masalah" ucap agseisa mengangguk takzim.

"Tahap akhir kita subsitusikan dari persamaan yang kita dapatkan b=a akar 2 ke persamaan yang di ketahui dalam soal tadi yang a+b = 10 maka a(1+akar 2 ) =10 ,lalu a= 10 per 1 + akar 2 di kali dengan penyebutnya untuk mengabiskan penyebut 1-akar 2 per 1 - akar 2,lalu kali silang a=10 (akar 2- 1),karena jawaban pilihan ganda hanya sampai sini maka ini jawabannya yang D" ucap leon sambil melingkari lembar soal itu.

Agseisa manggut-manggut paham dan mencatat apa saja yang di jelaskan.

"Coba kerjakan yang ini juga biar kita bahas" ucap leon.
.
.
🪶🪶🪶
.
.

Di kursi lain senna menyaksikan semuanya dengan malas ada rasa tak suka mulai muncul,dia tau dia tidak sepintar agseisa tapi semua orang di mansion sangat menyayangi dan memanjakannya tapi tidak dengan leon.

Namun detik kemudian'tidak aku tidak boleh iri dengan agseisa bagaimanapun dia kakaku dan kami saudara' batin senna cepat sambil menggelengkan kepala menghilangkan pikiran jeleknya.

"Leon aku bosan bisakah kita mebahas yang lain saja" rengek senna pada leon sambil menggoyang-goyangkan lengan leon.

"Emangnya mau bahas apa?apa ada yang tidak di mengerti?tidak harus matematika seperti agseisa,pelajaran lain juga boleh" ucap leon sambil menggusak rambut senna.

" ahh benarkah??hehe tapi aku benar-benar tidak ingin membahas pelajaran sekarang itu membosankan" bujuk senna sambil terus cekikikan karena hatinya senang leon memperhatikannya.

Hatinya benar-benar membuncah akan usapan leon di rambutnya,senna sangat menyuikainya.

Agseisa melirik dr sudut matanya menyaksikan senna bermanja dengan leon, namun dia bodo amat dan melanjutkan tugasnya.

"Tidak bisa senna kita di sini untuk belajar,lihat agseisa kamu bisa mencontohnya rajin belajar" ucap leon melepaskan pegangan senna pada lengannya. Lalu leon kembali fokus pada agseisa memperhatikan apa agseisa kesulitan dan sesekali membenarkan jawaban agseisa.

Senna akhirnya hanya menyaksikan 2 orang tersebut dengan wajah datar. Ia tidak suka dihiraukan. Dirinya merasa di abaikan.
.
.
TBC






CINDERELLA [Sungjake][nikjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang