💛 32

16.9K 2K 91
                                    

.
.
.

Happy Reading 🐰


Kaylan mengunyah pelan buah strawberry dimulutnya, ia sangat menikmati buah cantiknya sambil menatap jalanan kota.

Alexander mengusap kepala Kaylan, senyuman diwajahnya tidak pernah pudar sedari tadi.

"Jangan terlalu banyak, perutmu bisa sakit Kay," tegur Alexander sambil mengambil keranjang buah yang tersisa separuhnya.

Kaylan langsung menatap daddynya, ia menautkan alisnya. Berusaha menatap tajam daddynya saat ini.

Alexander tertawa melihat tatapan itu, tidak ada seram-seramnya sedikitpun.

"Kembalikan," ucap Kaylan sambil menjulurkan tangannya.

Alexander menatap tangan kecil Kaylan, kemudian mengusapnya perlahan.

"Perutmu bisa sakit baby," Alexander mengusap tangan Kaylan dengan sapu tangannya. Ia tersenyum hangat.

Kaylan yang diperlakukan seperti itu diam. Kemudian menundukkan wajahnya.

"Kay ingin lagi~" cicit Kaylan pelan sambil melihat tangannya yang dibersihkan oleh daddynya.

Alexander yang melihat tatapan sedih Kaylan tersenyum, lalu mengangkat tubuh kecil Kaylan ke pangkuannya. Duduk menghadap dirinya.

"Wajahmu sangat kotor," Alexander mengusap pipi berisi Kaylan yang banyak bercak merah dari buah strawberry.

Kaylan menautkan alisnya, lalu menggelengkan wajahnya brutal.

"No, Kay ingin lagi!" seru Kaylan berusaha mengambil buah keranjang yang daddynya sembunyikan.

Alexander menangkup pipi berisi Kaylan paksa, ia tertawa melihat tatapan Kaylan padanya.

Cup
Cup

Alexander mencium pipi bersisi Kaylan gemas.

"Hahahaha, baiklah. Hanya satu buah lagi." Tawa Alexander, ia tidak kuat melihat tatapan menggemaskan itu.

Alexander mengambil satu buah strawberryy yang ia sembunyikan dibelakang tubuhnya.

"Satu saja atau tidak sama sekali," ucap Alexander sambil menyodorkan buah strawberry kehadapan Kaylan.

Kaylan menautkan alisnya. Lalu mengambil buah kesayangannya lemas. Kenapa daddynya sangatt menyebalkan?! Diakan baru memakannya sedikit.

Alexander terkekeh, lalu menarik pelan kepala Kaylan agar bersender padannya. Sedari tadi Kaylan belum juga tidur siang, ia tidak ingin malam nanti Kaylan kelelahan. Ditambah saat bermain bola tadi yang cukup lama.

Kaylan meyenderkan kepalanya, ia tidak menolaknya.

"Tidurlah Kay, " lirih Alexander mengusap kepala Kaylan sambil mencium surai lembutnya.

Kaylan mengemut buah strawberry ditangan kanannya sambil menatap jalanan kota yang akan segera menggelap. Usapan dari daddynya membuat dirinya perlahan mengantuk.

Carlos melihat interaksi ayah dan anak itu lewat kaca mobil, ia tersenyum tipis. Tuan kecilanya benar-benar menggemaskan.

Alexander menunduk, ia tersenyum melihat Kaylan yang masih mengemut buah ditangannya. Padahal matanya sudah tertutup sempurna.

Matahari senja perlahan memudar. Digantikan dengan bulan yang belum memunculkan sinarnya.

Alexander menatap jalanan kota, ia tersenyum sambil mengusap rambut Kaylan pelan. Suasana didalam mobil terasa hangat. Sama halnya dengan hati Alexander saat ini, benar-benar hangat__

Remove Wounds Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang