SIX

400 62 10
                                    

"Aku bingung dengan sifat nya tapi dia lucu."
•••

***

Pertandingan ketiga adalah pertandingan Hiragi dan seorang laki-laki entah lah aku tidak tahu tapi rambutnya mirip dengan karakter anime yang ku sukai.

Awal nya tadi Sakura tidak terima karena Hiragi harus bertarung lebih dulu, Sakura itu seperti tak sabar lagi ingin memukul Togame. Tak ku sangka aku sampai tertawa karena tingkah nya itu walau hanya tawa kecil.

Sama seperti sebelumnya di pertandingan ketiga ini aku tidak terlalu memperhatikan dan lebih fokus dengan isi pikiran ku, yang ku sadari dari pertarungan ini hanya saat Hiragi dikira kalah padahal mah kurang obat aja, sampai akhirnya dia menang.

Melihat Hiragi membawa lawan nya yang pingsan ke tepi panggung, aku menyimpulkan bahwa tadi itu adalah pertarungan antara teman lama.

"Obat?" Tanya ku pada Hiragi saat dia sudah kembali ketempat nya, dengan senang hati Hiragi menerima obat pemberian ku.

"Jangan memakai nya dengan sembrono, karena aku belinya dengan uang." Mendengar ucapan ku itu Umemiya dan Hiragi hanya saling tatap dan tersenyum.

Aku tak ingin peduli dengan Umemiya dan Hiragi, fokus ku teralihkan pada Sakura saat dia dengan semangat full naik ke panggung, anak muda ini memang tidak sabaran.

~~~

Umemiya bangkit dari tempat duduknya untuk segera maju kedepan, sesaat sebelum maju dia sempat menatap ku terlebih dulu. "Aku minta tolong ya, (Name)."

Lalu dia maju menghentikan Sakura yang akan memukul Tomiyama.

Dengan helaan nafas singkat aku berdiri dan berjalan ketempat Sakura berada, setelah Nirei membantu Sakura duduk aku pun ikut duduk di samping nya sembari membuka kotak p3k ku.

Melihat ku Sakura bingung, bukan bingung deh lebih ke salting. "Kau mau apa?!"

"Mau goreng ikan...!" Kesel juga lama-lama sama mahluk satu ini, aku bawa kotak obat mau apalagi coba selain ngobatin dia.

"Sudahlah Sakura-san kau jangan menyulut api dalam diri (Name)-chan." Nirei yang sudah panik mencoba membuat Sakura mengerti untuk diam, kalau kata ku nih bocah udah enaknya buang ke jurang biar dimakan binatang buas.

"Diem...!" Dengan telaten aku membersihkan lukanya, dia pun jadi diam sekarang walau terkadang sedikit meringis karena aku menyentuh lukanya.

Dan aku juga melihat Sakura menahan diri supaya tak tersipu, bahkan awalnya dia sangat sensitif jika ku pegang tapi lama-kelamaan dia semakin terbiasa, dia terus menatap ku selama aku mengobati lukanya seolah dia ingin mengatakan sesuatu kepada ku cuman masih di tahan-tahan.

"Kau kenapa sih menatapku sebegitu nya?" Aku akhirnya tak bisa menahan untuk menegurnya, rasa penasaran ku sudah melampaui batas kesabaran ku. Aku penasaran mengapa dia terus menatap ku seperti itu.

Bahkan saat ku tanya seperti itu dia tidak langsung menjawab dan malah diam seperti orang bodoh sembari menatap ku, melihat Sakura yang malah bengong seperti itu aku pun menghela nafas pasrah lalu ku cubit hidung nya agar dia sadar.

"Hey! H-hentikan...! Apa-apaan itu tadi." Dia mengelus hidung nya yang ku cubit, perasaan cubitan ku tidak sekeras itu kenapa dia jadi memerah semuka.

Aku jadi tidak bisa menahan tawa ku, aku terkekeh sembari menggelengkan kepalaku. Aku sudah selesai mengobati Sakura jadi aku menata kembali kotak p3k ku lalu menutup nya.

Aku masih duduk disamping Sakura dengan anteng karena aku malas untuk berjalan kembali ke tempat ku.

Pandangan ku terfokuskan kepada pertarungan Umemiya dan Tomiyama yang gila, mereka berdua seperti hewan buas tapi dari cara mereka bertarung aku sudah bisa melihat siapa yang tersudutkan di sana, mungkin terlihat seimbang tapi dari yang ku lihat Tomiyama lah yang tersudutkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Following You [Sakura Haruka x Reader] ~Wind Breaker~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang