CHAPTER 6

15.8K 590 1
                                    

- - -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- - -

Kala sampai di sekolah tepat waktu tidak telat seperti kemarin karna hari ini Kala menghindari kedua orang tua nya sudah pasti Zayn memberitahu Damian dan Linda soal perdebatan mereka kemaren. Sangat jengah dengan kakak laki-laki nya bahkan kala sangat malas mengakui jika sekarang dia mempunyai kakak laki-laki.

Di perjalanan ke kelas kala berpapasan dengan Marco cowo yang menolak Kaikala beberapa hari lalu, kala hanya menatap datar Marco yang menatap nya. Muka jelek begitu sok menolak wanita cantik seperti kala mungkin otak nya sudah rusak.

"Tambah cantik aja adik nya zayn ini" Goda Bayan menaik turunkan alis nya sambil menatap kala.

Kala memutar bola mata. "Gue emang udah cantik dari dulu." Lalu kala melanjutkan jalan nya meninggalkan Bayan yang cengo.

"Busett!" Bayan terkekeh melihat tingkah kala yang menurut nya sangat lain. Biasanya dulu jika di puji seperti itu maka kala akan tersipu dan berterimakasih tapi sekarang ntahlah.

"Masi sangar belom balik ke mode awal." Kata bayan sambil menepuk pundak javaz.

Javaz juga nampak berpikir. "Tapi lebih oke sekarang si— semenjak di tolak marco jadi ga manja lagi." Bangga Javaz.

Marco yang mendengar ucapan javaz mendengus kesal. "Gausah bahas kai terus gue udah muak." Perkataan Marco membuat Javaz dan bayan menoleh.

"Perasaan baru sekali anjing kami dua bahas kai hari ini!" Ucap bayan yang di setujui javaz.

"Berisik." Marco berjalan meninggalkan bayan dan javaz. "Dih ngambek!" Ucap bayan san javaz bersamaan lalu mengejar marco yang sudah di ujung koridor.

Kala masuk ke dalam kelas nya dan ternyata kata teman kelas nya hari ini pelajaran free sebab guru sedang rapat, tau begitu untuk apa kala datang ke sekolah hari ini mending di rumah saja tidur. Apa kala membolos saja hari ini— ide bagus.

Kala naik ke rooftop sekolah di tangan nya sudah terjepit sebatang rokok duduk di pembataa kala menghisap batang rokok nya dalam, di otak kecil nya sudang menyusun rencana pembalasan untuk bianca yang tempo hari membully nya di kantin. Kira-kira apa yang seru untuk membalas bianca dan 2 antek nya.

Senyum di bibir Kala tertarik naik.

Menghembuskan asap rokok ke udara lalu terdengar bunyi bel tanda istirahat Kala akan ke kantin untuk mengisi perut nya, sampai di kantin kala melihat ada Zayn yang sudah menatap tajam diri nya tapi apa peduli Kala dengan Zayn.

"Kai!" Merasa nama nya di panggil Kala menoleh dan benar saja dari ujung Bayan memanggil nya dan Kala hanya menaikan satu alis nya bertanya. "Sini Kai! Gabung aja." Panggil Bayan.

KALJENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang