[1] Preman sekolah ♪

213 17 5
                                    


Suatu hari di Bandung, seorang gadis bersurai hitam model wolfcut tengah berjalan sendirian dikoridor.

Karna sudah tiba jam pulang sekolah, dia berniat untuk pulang kerumahnya.

Kakinya berjalan cepat karna dirinya ingin segera merebahkan tubuhnya dikasur empuk miliknya seorang dirumah.

Jiwanya sudah ngantuk berat sekarang, yang dia pikirkan hanyalah tidur dan makan.

Ditengah perjalanan, dia melihat segerombol laki-laki berkerumun yang sepertinya kakak kelasnya dan ditengah tengah gerombolan itu terdapat tiga orang perempuan.

(Name) Menghentikan langkahnya dan bersembunyi dibalik tembok agar tak terlihat, berniat menguping.

Saat menguping, (Name) mendengar semua pembicaraan mereka, ketiga gadis yang dikelilingi gerombolan laki-laki itu sedang dipalak berkedok ancaman.

Kalau diingat-ingat lagi, (Name) sepertinya tau siapa gerombolan laki-laki itu disana.
Kalau tidak salah mereka adalah preman sekolah paling ditakuti semua murid.

Tapi itu tidak berlaku bagi (Name), dia sudah geram karna teman seangkatannya dipalakin, segala diancem pula katanya kalo ga dikasih bakalan dijadiin babu sampai mereka lulus, sedangkan tahun ajaran baru belum ada tiga minggu.

Dilipatnya lengan jaket sampai siku, kedua telapak tangannya sudah terkepal hingga menimbulkan urat. Rahangnya mengeras giginya menggertak.

(Name) menghampiri mereka dengan langkah besarnya, terlihat segorombolan preman dan ketiga gadis itu menoleh serempak kearahnya.

"Wah wah, ada mangsa baru, bro!" Seru pemuda yang sepertinya ketua dari mereka.

"Gue nyium bau-bau duit nih." Ujar salah satu dari mereka.

Dalam hati, (Name) sudah memaki maki ketujuh pemuda kurang ajar ini dihadapannya, ingin sekali meninju muka mereka sampai bonyok namun dia tahan dulu kecuali jika mereka sudah ngelunjak.

"Gue tau lo orang kaya, makanya, serahin sini semua uang lo!" Celetuk si ketua preman seraya mendekat ke (Name).

"Gak ada." Jawab (Name) singkat, dia membuang muka, enggan menatap wajah si preman.

"Bohong, masa sih, orang kaya ga bawa duit." Pemuda dibelakang menyahuti.

"Cepetan mana sini duit lo." Tukas siketua paksa.

"Jadi, lo mau duit? Ada nih gue."

Siketua langsung tersenyum sombong menatap satu persatu teman serekannya.

"Jangan dikasih uangnya, (Name)!!" Teriak salah satu gadis yang sudah jadi korban palakan.

"Heh, Diem aja lo!" Ketus pemuda yang menjaga mereka agar tidak kabur.

Sementara (Name) masih berpura pura merogoh mencari uang disaku jaket, padahal tidak ada sama sekali.

"Lo mau duit gue, kan?" Tanya (Name), dia sudah berhenti mencari namun kedua tangannya masih tersimpan didalam saku.

Si ketua mengangguk lalu menjulurkan tangannya mengadah, berharap disuguhi uang.

(Name) tersenyum miring menatapi tangan yang mengadah itu, lalu kepalanya sedikit mendongak menatap cowok ketua preman didepannya tengah menunggu pemberian.

"Nih duit."

Kepalan tangannya semakin menguat sebelum dia keluarkan dari saku jaket. Dan,

Buaaghh

Cowok ketua preman itu tersungkur jauh kala (Name) meninju rahangnya kuat, temannya yang berada dibelakang si cowok sampai ikut tertindih.

"Makan tuh duit." Kata (Name) sarkas.

HAIKYUU X READERS X BLUE LOCK ╬ HIGH SCHOOL IN JAKARTA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang