Part 12 - Gugup

2.9K 122 1
                                        

Happy Reading

🥂🥂


Kalian rindu tidak?

1/4 nya yang nge vote sama yang baca :(, semangat akhir akhir ini turunnn drastis ngk mood buat lanjutin setidaknya hargailah cintaku, semoga pembaca gelap tersentil ya ginjalnya pas baca🤏😊❤️.

Yang udah nge vote terimakasih 😊
Tandai yang typo🙂

Maaf gak sesuai dengan ekspektasi kalian

Semoga sukakk






Dalam mobil yang meluncur dengan tenang di jalanan pagi ini Luna duduk anteng di kursi penumpang dengan riang, mata bulat yang dilapisi bulu mata lentik itu menyapu pemandangan sekitar kagum. Setiap sudut jalan dan setiap detail bangunan menjadi bagian dari perjalanan menuju ke sekolah.

Sementara di samping Luna, Nathaniel terlihat gagah dengan setelan jas kantor yang pas dengan tubuh atletisnya. Kemeja yang terlipat rapi di lengan kekarnya sampai ke siku, memancarkan aura panas dan keperkasaannya. Celana kain sesuai dengan ukuran kakinya yang panjang tapi sedikit ketat di bagian atas sehingga membuat adiknya sedikit terjiplak alias menggembung.

(Minta di usap kah itu?🙏😭)

Nathaniel, yang duduk di kursi pengemudi, memperhatikan ke depan. Meski fokus pada kemudi, tangan besarnya tetap menautkan tangan kecil Luna dan mengelusnya lembut.

 Meski fokus pada kemudi, tangan besarnya tetap menautkan tangan kecil Luna dan mengelusnya lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesekali, Nathaniel menoleh ke arah Luna dengan senyum tipis yang mengembang di bibirnya. melihat bagaimana Luna dengan penuh antusias menghitung bangunan tinggi yang dilewatinya. Sorot matanya yang penuh kekaguman saat melihat gedung-gedung menjulang tinggi membuat Nathaniel greget ingin sekali menerkamnya.

Setelah 30 menit perjalanan mobil yang dikendarainya akhirnya berhenti di depan gerbang sekolah Luna. Nathaniel memandang Luna lekat dari samping dengan tangan kecil Luna masih di genggaman nya.

Luna tersentak kaget ketika Nathaniel tiba-tiba mendekat dengan begitu dekat kearahnya dan mengukung tubuh kecilnya. Wajahnya yang tampan terlihat begitu dekat hingga Luna bisa merasakan hembusan napasnya yang menerpa wajahnya.

Namun, alih-alih merasa tidak nyaman, Luna mala menampilkan wajah sengkleknya alias nyengir lucu menampilkan giginya yang kecil dan putih dihadapan Nathaniel. Nathaniel kembali memajukan wajahnya lebih dekat lagi ingin mengamati setiap detail wajah cantik Luna terpahat begitu sempurna dengan seksama.

"Kak Gio mau cium Luna lagi?" Ucap Luna polos dengan mata berkedip kedip.
"Mau?" Ujar Nathaniel dengan suara terdengar serak.
Dengan cepat Luna menggeleng "Gak mau," jawab Luna cepat menutup mulutnya rapat dengan tangan kecilnya.

Crazy Obsession (END/ REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang