complicated..

5

Typo tandai!
~

~
"Hiduplah seperti bawang, bawang itu di lukai, di iris, di sakiti tapi tidak pernah menangis. Justru yang melukai yang menangis"
~

~

"Lo udah izin sama bunda?" tanya Raka.

"Udah, aku tadi udah izin sama bunda" jawab Zeano menaiki jok belakang motor Raka.

Mereka berdua baru saja menyelesaikan sekolah beberapa menit yang lalu. Kini mereka berdua berniat untuk bermain sebentar ah lebih tepat nya makan bersama.

"Pegangan" perintah Raka.

Zeano langsung meletakkan tangan nya di bahu Raka.

"Di pinggang gue bukan bahu"

"Oh? oke" Zeano langsung memindahkan tangan nya di pinggang Raka.

Raka tersenyum lalu mulai menjalankan motor nya.

Selama perjalanan hanya ada keheningan di antara mereka, Zeano yang sibuk melihat jalanan sembari menyederkan kepala di punggung Raka.

"Kemana dulu?" tanya Raka sedikit berteriak.

"Seterah, aku ikut kemana kamu mau" balas Zeano.

Raka mengangguk paham.

Tidak lama dari itu mereka berhenti di warung makan pinggir jalan.

"Sorry, lagi-lagi gue bawa Lo ke sini" ucap Raka melepaskan helm nya beserta helm Zeano.

"Gak papa Raka.., aku kan gak pilih-pilih makanan jadi makanan apa aja yang aku makan pasti enak"

Raka tersenyum lalu menuntun Zeano menduduki kursi.

"Pesan apa aja yang Lo mau gue bayarin"

"Boleh?"

Raka mengangguk.

"Aku mau pesan nasi goreng aja, minum nya es teh"

"Gak mau yang lain?" tanya Raka.

"Enggak aku udah kenyang"

Raka langsung memesan makanan Zeano beserta diri nya.

•

•

•

"Anak kamu mana?" tanya Sisi.

Ariana yang sibuk menata makanan langsung saja menoleh, "Dia izin main sama teman nya"

Sisi mengangguk-anggukkan kepala paham.

"Ekhm maaf kalau tersinggung, aku mau nanya Zeano itu anak kandung kamu atau bukan? soal nya aku lihat Zeano tidak ada mirip-mirip nya sama kamu"

Ariana menghela nafas nya, "Emang anak wajib mirip orang tua nya?" tanya Ariana membuat Sisi seketika canggung.

"E-enggak sih, tapi kalian emang tidak ada mirip-mirip nya" ucap Sisi lagi.