1

325 28 1
                                    

Typo tandai!
~

~
"Kerja keraslah sampai tetangga berpikir rezekimu hasil dari pesugihan."
~

~

"Bagaimana kau sudah mendapat kan titik terang nya?" tanya sang kepala keluarga kepada asisten pribadi nya itu.

"Saya belum menemukan nya Mr.Jhon" sang asisten menunduk, lagi-lagi diri nya mengecewakan.

"Pergi" usir nya dingin.

Asisten nya yang bernama Rio itu mengangguk "Maaf kan saya karena telah mengecewakan anda kembali" membungkuk sejenak lalu melangkah keluar dari ruangan pribadi tuan nya.

"Opa akan menemukan mu segera, baby" Laki-laki bernama Jhon itu berucap dengan dingin, mata nya menatap sendu ke arah figuran sang cucu yang ia pegang.

"Sangat manis, benar-benar manis" ia bergumam sembari mengelus foto bayi kecil yang baru lahir.

"Bunda!" panggil seorang remaja berusia lima belas tahun bernama Zeano Pratama.

Zeano remaja yang hanya memiliki tinggi 143 cm berlari menghampiri sang bunda yang tampak ingin pergi.

Ariana sang bunda memberhentikan langkah nya,ia menghela nafas menatap anak nya yang kini sudah memeluk diri nya.

"Bunda Ano ikut"

Ariana tersenyum dan sedikit berjongkok menyamakan tinggi nya dengan Zeano anak nya itu. Bunda harus kerja sayang, kalau bunda tidak kerja Ano mau makan apa nanti?"

"Ano ikut!" anak itu berucap dengan tegas.

"Ano ingin bolos sekolah?"

Zeano mengangguk antusias.

"Tapi-"

Tin!
tin!

"WOY CIL HAYUK KITA BERANGKAT"

Zeano mengerucut kan bibir nya menatap kesal ke arah teman nya itu.

"Aku bolos!" ketus Zeano tanpa melihat ke arah teman nya itu.

"Yaelah lo lupa? hari ini ada praktek biologi"

Zeano terdiam sejenak lalu menatap lesu ke arah Ariana.

"Bunda maaf Ano tidak bisa ikut" Zeano berucap lesu.

Ariana tersenyum lembut lalu mengelus rambut anak satu-satunya itu.

"Cepat berangkat sana nanti telat, hari libur nanti baru kamu ikut bunda. Oke sayang?"

Zeano lagi-lagi mengangguk lesu dengan malas ia menaiki jok belakang motor teman nya itu.

"Lo gak bawah tas?"

complicated..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang