Berita kematian

1 1 0
                                    

I find it hard to tell you.
And I find it hard to take.
When people run in circles,
it’s a very, very
Mad world, mad world

-Gary Jules
###

Kelas pertama dimulai, Alicia membuka buku paketnya. Setidaknya harus ada satu pelajaran yang dikuasainya selama masa sekolahnya. Pelajaran yang, tentu saja tidak menyangkut olahraga.

Jadi saat pria itu berdiri di depan papan layar, Alicia mulai mendengarkan. Namun sial baginya, pelajaran pertama membahas perputaran hidup manusia. Bahwa mereka yang tersingkirkan adalah noda dalam sistem pemerintahan yang indah milik negeri ini.

Alicia menekuk alisnya tajam, ia tidak paham dengan pola informasi yang diberikan kepadanya. Mereka yang tersingkirkan secara teori adalah mereka yang tetap membuat roda pemerintahan negeri ini tetap berjalan.

Tapi, sekali lagi... Politik bukan urusannya. Jika itu sesuatu yang menyangkut sejarah, peraturan, atau pernak-pernik panahan, Alicia ahlinya.
Jadi, karena hal yang dibahas di sekolah pun sepertinya tak begitu penting dalam hidupnya, Alicia memasang earbudnya.

Ia melipat kedua tangannya di meja, lalu menutupi wajahnya dengan lekukan tangannya sendiri.

Tak ada yang tahu-atau lebih tepatnya peduli-ia tertidur atau tidak. Sebagai penyumbang medali dan beragam penghargaan untuk sekolah, ia seakan memiliki hak khusus untuk berbuat seperti yang diinginkannya.

Tapi ketika pelajaran terakhir hampir selesai, Ibu Anita selaku orang yang bertanggung jawab atas pelajaran sejarah membangunkannya.

"Alicia, katakan padaku apa yang kau pahami dari pembahasanku sebelumnya?"

Earbud dicopot, Alicia kebingungan. Tidak, ia tidak bingung karena tiba-tiba saja diberi pertanyaan. Yang menjadi sebab dari kebingungannya adalah mengapa John Lennon berhenti bernyanyi saat mereka berada di bagian kesukaannya.

"Maaf, aku kurang paham. Tolong diulangi" Ucapnya setengah sadar.

Alicia merapikan posisi duduknya, mata sayunya memandang wajah Ibu Anita dengan sadar. Tangannya mengusap kelopak matanya yang terasa berat, dan tanpa direncanakan ia menguap.

Wanita itu terlihat tidak suka dengan jawaban yang diberikannya, matanya menyipit lalu suaranya merendah. "Apa yang kau pahami dari pembahasan kali ini?"

Oh, jadi begitu....

Alicia paham sekarang, jawaban seperti apa yang diinginkan wanita itu. Ia kembali merapikan posisi duduknya, kali ini ia juga merapikan rambutnya.

"Yang kupahami sejauh ini, Paul McCartney menggambarkan pengalamannya dengan sangat indah dalam Penny lane. Yang sayangnya harus berhenti dinyanyikan oleh John karena Earbud-ku dicopot olehmu, padahal mereka sedang dipertengahan lagu"

Alicia melirik jam tangannya, memastikan bahwa perkiraannya tepat. Ia menyandang tas kulitnya di pundak, tersenyum kearah wanita itu dan berjalan pergi meninggalkan kelas.

Tak lama setelah bayangan gadis itu menghilang, bel berbunyi. Sekolah pun selesai.

                                   ###
Pukul 14.30, matahari membakar dengan begitu gila. Alicia berjalan cepat meninggalkan mobilnya, menghindari panas yang menyengat kulitnya. Pertengahan musim kemarau, buruk sekali. Bisa dilihat olehnya aspal jalanan yang tampak memantul dan panas.

Ia menarik napas saat berjalan menuju meja resepsionis, rasanya semua orang menatapnya. Mungkin ada yang aneh dengan penampilannya. Tapi ia hanya memakai seragam sekolahnya, tak lebih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lucid DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang