Desa Tertinggal - Bagian Enam

233 30 5
                                    

Di depannya, dia bisa melihat kesibukan warga di desa ini. Anak-anak berlari sambil bermain, ibu-ibu berkumpul melakukan sesuatu sambil bercanda. seperti kecepatan waktu, Nabila kini di pertontonkan dengan pemandangan, bagaimana mereka semua mempersiapkan sebuah acara, melakukannya dengan kompak, benar-benar warga desa yang rukun

Di balik lalu lalangnya manusia, Nabila bisa melihat perempuan yang ia lihat siang tadi. Perempuan itu terlihat cantik dengan rambutnya yang terurai, tersenyum ramah kepada setiap warga yang ia lihat

Nabila terus mengikutinya, wanita itu pergi ke sebuah rumah yang ternyata adalah rumah yang ia dan teman-temannya singgahi untuk beristirahat. ternyata itu adalah rumahnya

Wanita itu selalu menampilkan senyum cerianya, ia duduk bersama dengan kedua orang tuanya dan juga adik laki-lakinya. Ternyata Nabila tau dari mana asalnya wajah cantik itu, karena kedua orang tuanya sangat cantik dan juga tampan. Adiknya juga gagah dan berkharisma. mereka terlihat rukun dan saling menyayangi

Nabila bisa merasakan keharmonisan dalam keluarga ini, tiba-tiba saja Nabila bisa merasakan hatinya tersentuh

"Bu.. aku bersedia menikah dengan pria kenalan ibu" Ucapnya yang terdengar sangat lembut. Suaranya sangat mendayu, enak sekali di dengar, cocok dengan penampilannya yang ayu

Wanita tua yang bersanggul itu tersenyum, ia mengusap rambut putri tertuanya dan berkata "Ibu gak masalah kalau kamu tidak mau nduk, kamu boleh menikah dengan pilihanmu sendiri"

"Nggak bu.. sebenarnya.." wanita itu menunduk dengan malu, gayanya sangat anggun "Aku juga suka pada mas Herman. Kita juga sudah saling mengenal bu"

Wanita yang di panggil ibu itu tersenyum senang, dia melirik suaminya "Kalau begitu, kita akan mengadakan pernikahannya setelah acara bulan ini selesai" Ucap ibunya dengan semangat

Adiknya, yang sedari tadi memperhatikan mulai menggoda kakaknya, mereka semua tertawa

Kemudian, Nabila di pertontonkan adegan di mana wanita itu sedang bersiap-siap untuk menari, pakaian yang ia kenakan, persis seperti pakaian yang Nabila lihat siang tadi

Nabila menatap semuanya dengan serius, dia mengikuti kemana wanita itu pergi. Saat malam hari, di luar rumahnya, tepatnya di perkarangan rumah, ada sebuah panggung untuk para gadis-gadis desa menari

Nabila terbelalak, itu adalah panggung yang ia temui bersama Paul tadi!!

"Risa, kamu cantik sekali" Puji beberapa warga desa, Risa, yang sedang bersiap-siap untuk menari, hanya tersenyum manis menanggapinya

Ternyata nama wanita itu adalah Risa.. iringan musik langsung terdengar, sorak-sorai langsung berisik, menikmati penampilan dari gadis tercantik di desa mereka

Nabila baru menyadari, ternyata panggung pertama itu terbuat dari papan, sehingga ketukan kaki Risa menari terdengar jelas.. Nabila mendengarkannya dengan seksama, ketukan itu seperti pernah di dengarnya, sangat tidak asing...

Nabila berusaha mengingatnya, lalu ia teringat pada malam dimana ia mendengar ketukan langkah kaki ini di halaman rumahnya! Iya! Itu adalah suara yang sama!

Nabila menatap ke arah panggung dengan takut, apa pada saat itu Risa berada di rumahnya?! Kenapa Risa mendatanginya?..

Selesai menari, Risa berjalan turun panggung, berjalan lewat dari belakang agar tidak terlalu menjadi sorotan. Karna ia tau, kalau selesai menari, akan banyak anak-anak desa yang datang minta di ajari olehnya

Saat akan kembali ke rumahnya, Risa di jegat oleh pria, salah satu pendatang di kampung itu. Pria itu sudah lama menyukai Risa, tapi Risa selalu menolaknya dengan kata-kaya yang sopan

DESA TERTINGGAL [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang