si mata tajam

1 0 0
                                    

Kring... Kring... Kring...

"Akhhhhh ", suara alarm yang cukup keras itu berhasil membangunkan putri tidur yang sangat lelap dengan skenario mimpinya itu.

Iya, Reina. Hari ini hari kedua Reina harus menjalankan ospek di kampusnya. Reina semangat, tapi kalau pagi emang semangatnya masih 20%.

Butuh waktu cukup lama untuk Reina berdandan di kamarnya, hari ini Reina mengenakan kemeja putih, celana hitam yang sedikit terlihat seperti celana cutbray ya, rambut yang diikat satu dengan pita berwarna biru. Polesan bedak, liptint, dan juga maskara yang membuat Reina tampak cantik natural.

Setelah dilihat jam yang ada di pergelangan tanganya Reina sudah cukup lama berdandan hingga lupa memesan grab, "aduhh bisa telat ini, bodoh bgt sih reinnn", gerutunya.

Reina terburu buru keluar dari kamar menuju lift yang biasa ia gunakan untuk turun kebawah. Tanpa Reina sadari ternyata di dalam lift tersebut ada sosok laki laki yang sedari kemarin selalu memperhatikanya.

Setelah sampai di lantai bawah, Reina segera menuju keluar loby, menunggu grab menjemputnya.

Sekitar kurang lebih 10 menit Reina berdiri menunggu grab, akhirnya datang juga.

" Mbak Reina ya", ucapa bapak driver.

" Iya saya pak, ehm agak ngebut sedikit ya pak, sudah hampir telat soalnya", jawab Reina.

" Oke mbak",

" Tadi di maps kayanya bapak harusnya tiba 20 menit an kok tiba tiba udah di depan loby, apa maps saya ya yang gajelas", ujar Reina bingung. Karena jika dilihat dari maps HP Reina grab yang Reina pesan masih cukup jauh dari apartemen, tapi tanpa menunggu lama tiba tiba grab nya sudah sampai.

"Oh iya anu mbak, tadi ada... ", jawab bapak driver terhenti ketika HP Reina berdering.

" Oh maaf ya apak ada telpon", jawab Reina menghentikan pembicaraan dengan bapak driver.

" Halo rein", ujar gadis disebrang sana.

"Iya sar? ", jawab Reina

" Ko belum nyampe kampus, kamu dimana? ",

" Aku udah dijalan sar, tungguin gerbang kampus aja ya, 10 menit lagi nyampe kok udah deket nih",

"Oke Reina",

Telfon pun terhenti.

" Udah nyampe mbak", ujar bapak driver .

"Ohh iya Pak, makasih ya pak, ini uangnya, kembalianya buat bapak aja", ucap Reina sembari memberi 2 lembar uang 100k an.

" Wahh ndak usah mbak, ini grab nya sudah dibayar lebih juga tadi sama mas nya ", jawab bapak driver.

" Hah? Mas?, ehm gimana ya pak maksutnya, ini kan saya yang pesan ya", tanya Reina yang kebingungan dengan jawaban bapak driver.

" Jadi gini mbak, tadi itu.. ",

Belum sempat menjawab Reina, dari kejauhan ada yang memanggil Reina sehingga bapak driver menghentikan bicaranya.

" Reinnnn", ucap Sarah dari gerbang kampus sambil melambai.

" Eh yaudah pak ini buat bapak semua aja ya, saya masuk kampus dulu, makasih pak", jawab Reina yang langsung lari meninggalkan grab nya.

"Alhamdulillah rejeki nomplok hari ini"

" Kok tumben hampir telat rein", tanya sarah.

" Iya nih, guwe dandanya kelamaan hhe", jawab Reina sambil terkekeh.

" Ya ampunn Reina",

"Haii ladiesssssss", ujar seorang yang langsung merangkul pundak Reina dan sarah, siapa lagi kalau bukan BAYU.

01 JANUARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang